Thirtieth Body

215 73 16
                                    

Dua Minggu Kemudian...

Pagi itu, aula kantor kepolisian Harmac penuh dengan wartawan dan juru kamera yang dengan berisik memperbincangkan mengenai penangkapan The Eyeball Hunter. Sebagian dari mereka mengenal Linda Hergreaves dengan baik, sehingga tindakannya melakukan pembunuhan benar-benar tidak disangka dan menimbulkan pertanyaan.

"Ia benar-benar jurnalis yang menjunjung kebenaran, sungguh tidak habis dipikir."

"Meski caranya kadang salah, tetapi ia adalah jurnalis yang berani. Sungguh disayangkan."

"Pasti ada sesuatu yang membuatnya seperti itu, kan?"

"Entahlah kabarnya masih simpang siur, ada yang bilang dia dijebak, ada bilang dia hilang ingatan, ada yang bilang dia punya saudara kembar, sungguh banyak desas-desus yang sulit dipercaya."

"Tetapi, ia tertangkap tangan di depan korbannya sendiri, jadi sudah jelas ia pelakunya, kan?"

"Semoga dalam konferensi pers hari ini para polisi itu menyampaikan kebenarannya dengan transparan. Masyarakat berhak tahu!"

"Orang-orang di luar sana justru lebih banyak yang bersuka cita dengan aksi sadis The Eyeball Hunter. Maksudku, kau tahu siapa saja yang dibunuhnya, kan?"

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10, para jurnalis yang sedari tadi sibuk dengan urusan masing-masing kemudian duduk rapih di tempat yang disediakan. Tatapan mata mereka lurus ke depan, sementara para juru kamera siap siaga dengan kamera masing-masing, menunggu dengan tidak sabar.

Sesaat kemudian suara berisik itu kembali disertai dengan bunyi klik yang riuh dan lampu kamera menyala penuh kerlip ketika Komisaris Kepolisian Harmac, Marlon Cante, pemimpin tim detektif yang bertugas, Dennis Rainder dan perwakilan NIC, Bernard Dalton memasuki aula. Mereka kemudian duduk di meja panjang yang telah disediakan. 

Wajah mereka terlihat lelah dan tidak bersemangat. Bahkan Detektif Dennis hanya menunduk dan memijat-mijat pelipisnya. Sebagai pemimpin tim detektif yang bertugas tentulah ia yang paling lelah setelah melakukan investigasi habis-habisan selama 2 minggu ini. Agen Dalton dari NIC terlihat tidak nyaman dengan lampu kamera sehingga berkali-kali mengalihkan indra penglihatannya. Komisaris Marlon Cante, yang tampak sedikit segar dibandingkan kedua rekannya, berdeham, "Hari ini, kami dari Kepolisian Harmac, akan mengumumkan hasil penyidikan resmi untuk The Eyeball Hunter."

Aula itu seketika riuh rendah, namun pikiran Detektif Dennis Rainder tidak di sana. Pikirannya sibuk melanglang buana ke hari-hari yang dilewatinya dua minggu ini, ke pertanyaan-pertanyaan yang membuat dirinya merasa menyesal dan rendah.

Bagaimana mungkin ia menyelidiki The Eyeball Hunter dengan The Eyeball Hunter itu sendiri?

Linda Hergreaves, The Eyeball Hunter, berdiri di hadapannya, membawa berkas penuh dengan petunjuk, memberikan keterangan yang dapat membuat penyelidikan mereka ke langkah selanjutnya. Nama Cornell Vangal-pun didapat darinya.

Jadi, ketika di kereta Rick Boyden menunjukkan foto Dina Lorden yang benar-benar persis dengan Linda, keseluruhan dirinya memberikan penolakan untuk mempercayainya. Bahkan, ketika agen NIC membawa mereka ke alamat rumah Linda, ia masih tidak percaya. Mungkin saja Linda selama ini tinggal dengan seseorang yang tidak diketahuinya adalah pembunuh berdarah dingin.

Saat perjalanan ke Rumah Sakit Harmac, saat ia dengan frustasi tidak dapat menghubungi satupun personil polisi yang ada di rumah sakit, ia masih berharap bahwa Linda Hergreaves bukanlah The Eyeball Hunter.

Ia ingat saat sampai di Rumah Sakit Harmac, ponselnya langsung tidak ada sinyal, yang berarti si pelaku memang menggunakan penghalang sinyal ponsel. Ia ingat ia berlari sekuat tenaga  menuju bangsal VVIP tempat Abash Gonato dirawat dan di sanalah ia menemukannya...

HOSPITAL WARD (M.O.D #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang