Ninth Body

462 76 0
                                    

"Jadi, bagaimana kau bisa menjadi manajer Nay Irish?" tanya Rick Boyden dengan menyilangkan tangannya di depan dada. Dennis mengamati dari sudut ruangan, membiarkan Boyden menginterogasi pria yang terlihat sangat rapi dan klimis itu. 

Pria yang sedang mereka interogasi sekarang bernama Don Randish, manajer penyanyi wanita yang kemarin mereka temukan tewas dan juga yang menyebarkan kematian tidak wajar Nay Irish kepada media sehingga mereka menyemut di lobi rumah sakit kemarin. Ia terlihat jengah, yang mana sangat wajar mengingat ia diinterogasi oleh dua orang polisi di kotak tertutup dengan jendela satu arah dan penerangan seadanya serta berbau debu .

"Aku adalah mantan kekasih adik Nay. Sepertinya dia cukup puas dengan kinerjaku sehingga meskipun kami putus dan ia menikah dengan wanita itu, Nay masih mempekerjakanku..." jawab Don, menunduk ke bawah, seperti melihat sepatunya yang cokelat mengkilap.

Boyden melanjutkan pertanyaannya, "Lalu, sebagai manajernya, sejauh apa kau mengenal Nay Irish?"

"Kami sangat dekat!" serunya, menyandarkan badannya ke atas meja, "Kemanapun Nay pergi, aku pasti selalu ada bersamanya. Ia seperti saudari yang tidak pernah kumiliki." Don menengadahkan kepalanya, jemarinya mengusap hidungnya, ia memang sudah agak terisak.

"Bahkan menemaninya ketika melayani pria-pria itu?" tanya Boyden mengangkat alisnya dengan santai.

"Kau!" tiba-tiba emosi Don meninggi, padahal hanya dipancing Boyden dengan pertanyaan sederhana. "Kau tidak tahu apa-apa tentang, Nay! Jangan menghakiminya seperti itu!" seru Don.

"Hei, tenanglah dan jawab saja pertanyaannya," ucap Dennis, menatap Don dengan tajam. "Kalau kau tidak menjawab, kami akan menuntutmu dengan tuduhan menghalangi penyelidikan!" tambahnya. Ia tahu pria seperti Don pasti akan takut dengan ancaman seperti itu.

Menanggapi Dennis, pria klimis itu menarik nafasnya dalam-dalam, terlihat gelisah. Ia meremas-remas jarinya ketika menjawab, "Aku juga tidak mau Nay seperti itu, tetapi ia harus melakukan itu untuk mendapatkan pekerjaan. Meski setelah sukses frekuensinya melayani pejabat hidung belang berkurang. Namun, sekarang ia telah tiada..."

Nada Don ketika berkata seperti itu terdengar mengiris, tampaknya ia benar-benar merasa kehilangan. Mungkin itu juga sebabnya ia menyebarkan berita kematian Nay Irish, karena ia ingin mempunyai teman yang sama-sama merasakan kehilangan.

Teringat dengan teori dari Linda, Dennis menyilangkan kakinya dan bertanya lagi, "Apakah salah satu pejabat hidung belang yang dilayaninya adalah Abash Gonato?" tanyanya.

"Ha!" Don terpekik kaget, ia mengibas-ngibaskan tangannya. "Nay tidak sudi melayani pejabat tua dan gendut seperti dia, meski mereka dulu memang pernah berhubungan..." ucapnya, lalu menutup mulutnya, seperti tersadar ia telah salah ucap. "Maaf, kalau untuk itu saya tidak bisa berkata lebih lanjut."

"Kau harus menjawabnya... kau mau dianggap menghalangi penyelidikan?" tanya Boyden, memberikan gestur yang sedikit mengancam.

Namun, Don tetap diam, terlihat setitik keringat mengalir di pelipisnya. Ia terlihat lebih ketakutan dengan apa yang terjadi jika dia mengungkapkan sesuatu dibandingkan gertakan Boyden. Ini adalah ciri-ciri tipikal dari semua saksi kasus yang menyangkut Abash Gonato. Oleh karena itulah, bisa dibilang pejabat satu itu kebal hukum.

Dennis bangkit dari bangkunya, meregangkan tubuhnya, "Tidak apa-apa, kami semua tidak mau menemukan mayatmu di sungai apabila kau mengoceh tentang Abash Gonato." Dennis menepuk pundak Boyden, mengisyaratkan selesainya interogasi. Ia sudah cukup lelah hari ini.

Don adalah saksi terakhir berkaitan dengan Nay Irish yang ia interogasi ketika waktu menunjukkan pukul 1 siang. Tubuhnya yang sudah menua merasa waktunya perutnya diisi, Dennis teringat anak-anaknya yang selalu mengingatkannya untuk makan lewat pesan-pesan singkat yang seringnya ia abaikan. Dennis kembali ke ruangannya dan mendapatkan roti isi tuna yang ia pesan sudah berada di atas meja dan di sampingnya sudah terletak segelas besar minuman dingin dalam gelas kertas.

HOSPITAL WARD (M.O.D #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang