Love Me (1)

3.1K 111 0
                                    

Halo halo
Sorry baru up tapi sekalinya up malah up cerita lain hehe
Sorry juga kalo dialognya amburadul. Lagi pengen coba bahasa yg baku gitu ceritanya hehe
Mohon kritik & sarannya ya guys
Thank you. Enjoy!

Citra, perempuan berusia 22 tahun, berambut panjang, hitam nan lebat. Matanya juga tak kalah hitamnya dengan rambutnya. Tubuhnya tinggi semampai dengan proporsi tubuh yang pas di semua tempat. Benar-benar dambaan semua laki-laki maupun perempuan di sekitarnya, tak terkecuali Axel.

Dari awal Citra tahu Axel hanya menginginkan tubuhnya. Meskipun begitu dengan bodohnya dia selalu memberikan tubuhnya kapapun pria itu menginginkan dirinya dengan harapan suatu saat Axel akan memberikan cinta padanya. Misalnya seperti saat ini. Axel yang tengah diliputi gairah langsung menuju kediaman Citra tanpa meminta izin padanya karena laki-laki itu tahu Citra tidak akan mampu menolaknya.

Di sisi lain Axel tahu Citra menyimpan rasa padanya namun pria itu menutup mata rapat-rapat seolah tak mengetahuinya. Pria itu juga bahkan tak repot-repot berpura-pura menjadikan Citra sebagai pacarnya untuk mendapatkan tubuh Citra. Tanpa harus berpacaran saja wanita itu dengan begitu mudahnya menyerahkan tubuhnya. Dan yang lebih parahnya lagi Axel tahu bahwa dia adalah laki-laki paling brengsek yang pernah ada di muka bumi ini tapi pria itu tetap tidak bisa melepaskan Citra untuk pria lain.

Salah satu alasan terkuat mengapa Axel tak bisa melepaskan Citra karena hanya Citra yang mampu membuatnya bergairah siang dan malam. Axel bahkan merasa tubuh Citra diciptakan Tuhan memang untuknya. Wanita itu begitu sempurna membalut dan menyelimuti dirinya. Sekalipun sudah beribu-ribu kali melakukannya Axel tidak pernah bosan dengan tubuh indah itu.

"Kau... begitu nikmat," ucap Axel parau disela-sela ciumannya. Terus dilumatnya bibir Citra tanpa henti sampai bibir penuh wanita itu membengkak. Tubuhnya terus bergerak maju-mundur di dalam tubuh Citra yang menjadi candu baginya.

Sementara itu Citra tidak membalas kalimat yang dilontarkan Axel padanya. Perempuan itu terlalu fokus menikmati setiap perlakuan Axel padanya. Kelihaian Axel di ranjang sudah tidak perlu diragukan lagi.

Sudah kira-kira empat tahun lamanya mereka menjalani hubungan pertemanan yang berbeda dari pertemanan pada umumnya. Mereka bertemu pertama kali saat ospek di kampus. Keduanya tergabung dalam satu kelompok. Rupanya mereka juga dipertemukan kembali di kelas yang sama. Dari sanalah keduanya bertambah dekat seiring berjalannya waktu.

Lenguhan panjang pertanda diraihnya pelepasan menggema ke seluruh penjuru kamar. Axel melepas cepat kejantanannya dari tubuh Citra. Tentunya setelah membuat wanita itu meneriakkan namanya lantang.

Terdengar deru napas mereka yang bersahut-sahutan. Berusaha menormalkan kembali detak jantung yang berkali-kali lebih cepat daripada biasanya sembari meresapi sisa-sisa pergulatan mereka.

"Aku mau kita berhenti disini." Ujar Citra setelah berhasil mengatur nafasnya. "Kau bisa mulai mencari penggantiku sekarang." Lanjutnya sembari menatap langit-langit unit apartemennya.

"Kenapa? Kau sudah bosan denganku?" Axel melayangkan protes tajamnya pada Citra. Menatap wanita itu lekat-lekat namun Citra tetap pada posisinya seperti enggan sekedar menatap matanya.

Axel tentu sangat tidak rela jika pemuas nafsunya akan pergi begitu saja. Terlebih dia belum menemukan pengganti wanita itu. Dan tak yakin ada seseorang diluar sana yang sama nikmatnya dengan Citra.

"Sebentar lagi aku akan dijodohkan. Tidak mungkin kan aku masih melakukan hal ini terus menerus?" Citra akhirnya menoleh menatap Axel, meminta persetujuan. Namun disisi lain dia ingin Axel menghentikannya.

Terlalu terkejut atas apa yang baru saja didengarnya, Axel terdiam seribu bahasa. Sejurus kemudian dia mengusap wajahnya kasar. Dia tidak punya pilihan lain saat ini. Daripada menjadikan Citra sebagai pacar apalagi istri, lebih baik Axel merelakannya pergi. Dia pasti bisa menemukan pengganti Citra asalkan sedikit berusaha lebih keras.

One Shot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang