More Than Family

13.1K 236 13
                                    

Sudah tak terhitung berapa kali Chloe mengecek jam tangannya. Orang yang ditunggu-tunggu sedari tadi belum juga menampakkan batang hidungnya. Terjebak macet, begitu pesan dari orang itu.

Tak berselang lama kemudian terdengar derap langkah mendekati meja dimana Chloe berada. Chloe yang mendengarnya refleks mendongakkan kepalanya yang semula menunduk karena menatap layar handphone-nya. Seorang wanita paruh baya yang sudah lama dikenalnya datang menghampirinya.

"Chloe sorry ya Mama telat banget." Ujar wanita itu dengan nada bersalah sebelum duduk di depan Chloe.

Chloe tersenyum singkat. Dia dapat memaklumi keterlambatan Sari, ibu angkatnya. Jalanan di jam-jam makan siang seperti saat ini memang cenderung padat.

"Nggak papa Ma," kata Chloe. "Mama mau pesan apa?" Tambah gadis itu sebelum menyodorkan menu kepada Sari. Chloe kemudian memanggil salah satu pelayan agar dapat mencatat pesanan mereka.

Sari tampak berpikir sejenak sambil membolak-balikkan buku menu di tangannya. "Mbak saya pesan nasi goreng seafood sama jus alpukat." Katanya pada pelayan yang bernama Lia itu.

Sementara itu Chloe yang sudah hafal menu di restoran itu langsung menyebutkan pesanannya begitu Sari selesai dengan pesanannya. "Mbak nasi bakar tuna sama es teh manis ya."

Lia mengulangi pesanan tamu dihadapannya setelah mencatat pesanan Chloe sebelum pergi dari situ. Setelah kepergian Lia, Sari mulai membicarakan niatnya menemui Chloe siang itu. Sebelum bicara Sari menggenggam erat kedua tangan Chloe yang ada di atas meja.

"Mama nggak mau basa basi. Jadi maksud Mama menemui Chloe hari ini adalah untuk meminta tolong."

Chloe sedikit kaget mendengar Sari ingin meminta tolong padanya mengingat selama ini wanita paruh baya itu tidak pernah sekalipun meminta tolong padanya. Meskipun Sari adalah ibu angkatnya namun Sari tak pernah pilih kasih padanya. Sari justru terlihat lebih menyayanginya daripada Sean yang notabene adalah anak kandung Sari sendiri.

Sari menghela napasnya sebentar sebelum melanjutkan pembicaraannya. Raut wajahnya jelas sekali menunjukkan rasa bersalah. "Kamu tahu sendiri kan Sean nggak mau nikah. Jadi Mama minta tolong ke kamu supaya kamu melahirkan anak Sean buat Mama."

Seperti tersambar petir di siang bolong, Chloe begitu terkejut setelah mengetahui apa yang diinginkan Sari darinya. Anak? Dari Sean?

Chloe menelan ludahnya dengan susah payah. Ia ingin memastikan sekali lagi apakah yang didengarnya barusan benar-benar dikatakan oleh ibu angkatnya.

"Jadi Mama pengin aku melahirkan anak dari Kak Sean tanpa pernikahan?" Sari menganggukkan kepalanya lemah. Mendapati anak angkat yang sudah dianggap sebagai anak kandungnya itu menjadi pucat, Sari tak bisa mencegah dirinya untuk meremas lembut kedua tangan Chloe yang ada digenggamannya.

"Maafkan Mama, Nak. Mama terpaksa meminta tolong ke kamu. Mama nggak mau kalau sampai nama keluarga besar Maheswara berhenti di Sean." Terang Sari dengan sangat menyesal. Kepala wanita itu kini tertunduk lemah. Ia benar-benar malu untuk sekedar menatap kedua mata Chloe.

Chloe menghembuskan napasnya pelan. Apa yang didengarnya tadi ternyata benar. Dihadapannya Sari terlihat begitu putus asa. Wanita itu sepertinya sudah lelah membujuk kakak angkatnya dengan berbagai macam cara agar kakaknya itu mau menikah. Dan ini adalah jalan keluar terakhir yang bisa dipikirkan oleh Sari.

Sari mendongakkan kepalanya perlahan. Dilihatnya Chloe yang menatap dirinya. Ia menghela napasnya sekali lagi. Ia tahu permintaannya ini terdengar sangat gila dan tidak masuk akal namun ia tidak punya pilihan lain. Semua ini dilakukannya demi keluarga besar Maheswara.

One Shot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang