6

494 110 82
                                    

Happy Reading Guyss🤗

Pencet dulu bintangnya⭐

"Diselimuti oleh kegelapan.
Dikelilingi oleh kesepian.
Disemangati oleh kesendirian."

Setelah pulang sekolah, Fany berencana untuk kontrol ke dokter. Selang beberapa menit ia pun sampai di Rumah Sakit. Fany menunggu di ruang tunggu.

"Tiffany Putri Wijaya," panggil salah satu perawat. Fany pun langsung beranjak dari tempat itu.

~~~~

"Jaga pola makan, jangan sampai kelelahan karena takut hal itu akan memperburuk kondisi kamu." Ucap Dokter Dion kepada Fany.

"Baik dok," ucap Fany.

"Oya satu lagi, untuk saat ini kamu memang tidak menjalani kemoterapi, tapi jika dalam beberapa bulan kedepan kalau kondisi kamu semakin memburuk, maka kamu harus menjalani kemoterapi." Ucap Dokter Dion.

"Ini resep obatnya ya, semoga kamu cepat sembuh." Ucap Dokter Dion sembari tersenyum.

"Ya dok, Terimakasih." Ucap Fany lalu beranjak pergi dari ruangan itu.

-------------------------

Setelah dari rumah sakit, Fany pun menuju ke cafe untuk bekerja.

"Mau pesan apa kak?" Tanya Fany pada sekelompok pria yang sepertinya sedang kumpul.

"Eh Fany," ucap Rian. Lalu Fany mengangkat kepalanya melihat siapa yang memanggilnya, ya ternyata sekelompok pria yang ia tanyai tadi adalah Alvian dan teman - temannya.

"Eh,hai kak," ucap Fany setengah gugup.

Alvian yang melihat itu biasa saja,yaa selalu tidak peduli dengan hal yang menurutnya tidak terlalu penting. Berbeda dengan Gilang dan Rian mereka selalu saja heboh sendiri.

"Mau pesan apa kak?" Fany mengulangi pertanyaannya tadi.

"Humm gue mesen air putih aja deh," jawab Gilang ngawur.

"Lang.... bisa gak kadar begonya dikurangi dikit," ucap Rian.

"Idih padahal lo juga bego," ucap Gilang berdesis sinis.

"Wah berarti kita berdua sama-sama bego dong, tos dulu." Ucap Rian sembari menyodorkan tanganya kepada Gilang, mereka pun bertos ria. Arga yang sudah tak tahan melihat kebegoan sahabatnya itu langsung saja menyebutkan pesanan kepada Fany.

"Coklat panasnya 3, lo apa Al?" Tanya Rian kepada Alvian yang sejak tadi sibuk bermain game online.

"Samain aja," ucap Alvian tanpa mengalihkan pandangannya dari hp nya.

"Ok jadi coklat panasnya 4 ya Fan."
Fany pun mengangguk paham lalu ingin beranjak pergi dari tempat itu.

"Eh Fan buatnya pakai cinta ya,, biar rasanya ahh mantap." Kali ini Rian yang yang ngomong ngawur. Tiba- tiba saja Alvian berdekhem.

FanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang