01

2.3K 215 9
                                    

相信我,開會的命運將帶給我們新的故事。

❝ Percayalah, pertemuan kita adalah takdir yang akan membawa kita lebih jauh pada sebuah kisah baru. ❞

﹌﹌

Suara heels yang bertemu dengan permukaan lantai, nyaris tidak terdengar karena dentuman musik yang keras.

Gadis itu langsung mendudukkan dirinya disalah satu kursi, menatap sang bartender dengan senyum simpul.

" Anda tampak cantik malam ini Nona, apa hari ini hari spesial? " Ucap bartender tersebut sambil menyodorkan segelas wine.

Gadis itu hanya terkekeh kecil sambil menarik gelas itu ke dekatnya. Enggan berbicara, seperti biasa.

Bartender tersebut tersenyum kemudian pergi untuk melayani pelanggan lain, tidak ambil pusing dengan sikap gadis itu yang mengacuhkannya.

Gadis itu menyesap winenya sedikit sambil memperhatikan orang orang yang tengah menari tak jauh dari tempatnya.

Ia menaruh gelasnya perlahan dengan senyum kecut. Matanya berganti melirik ke kanan, memperhatikan laki laki yang tengah duduk di sebelahnya dengan menggenggam gelas minumannya.

Ah, itu air putih.

Ia lebih memperhatikan lagi laki laki itu. Pakaiannya sangat casual, sangat kontras dengan pengunjung lain yang mengenakan pakaian mewah.

Gadis itu sedikit tersenyum. Ia menebak laki laki di sebelahnya ini adalah anak di bawah umur, sama sepertinya.

Ia berpikir pasti anak itu membayar banyak untuk dapat masuk ke club itu, sama sepertinya.

Merasa diperhatikan, laki laki itu melirik gadis yang duduk di sebelahnya. Sedangkan yang di lirik meminum winenya sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.

Laki laki itu ganti memperhatikan gadis itu, tapi tak lama ia memfokuskan diri pada minumannya.

Ia hanya mencoba menjaga pandangannya. Pasalnya gadis itu hanya mengenakan dress hitam yang memperlihatkan bahunya dan kelewat pendek jika dia boleh bilang.

" Hi, sweety. "

Suara berat itu terdengar oleh telinga keduanya. Sebuah tangan asing mendarat di bahu sang gadis yang tidak tertutup apapun, dan hal itu tidak luput dari pengelihatan si laki laki.

Wajah tak suka ditunjukkan oleh gadis itu, tapi ia tetap tenang. Hal biasa yang terjadi di club bukan?

Laki laki itu berdeham pelan sebelum berdiri di belakang si gadis, menatap tajam serta menyingkirkan tangan pria tersebut dari bahu si gadis.

" Maaf, dia datang bersama saya. "

Laki laki tersebut menghela nafas lega ketika pria itu langsung pergi, tanpa kekerasan apapun. Padahal dia sudah bersiap untuk yang terburuk.

" Tidak ada terimakasih? "

Laki laki itu bertanya ketika kembali duduk, kali ini menghadap si gadis. Alisnya di naikan satu, menatap si gadis.

Merasa tidak ada respon, laki laki itu memilih memperkenalkan diri. Mungkin gadis itu canggung karena mereka tidak saling kenal.

" Jaehyun. Jung Jaehyun. "

Gadis itu tertawa kecil, menatap Jaehyun dengan gelas wine di tangannya.

" Kita bakal mabuk, paling besok gue lupa nama lo. "

夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang