夢想 | Dream [Roseanne Park]

Prolog

基本上，人類永遠不會滿足

❝ Pada dasarnya, manusia tidak akan pernah puas ❞

﹌﹌

Pintu ruangan itu terbuka, tidak banyak cahaya yang ada di ruangan itu. Lampu besar yang menggantung indah di langit langit dimatikan, hanya beberapa lampu dekat rak rak buku yang menyala.

Seorang pria melangkahkan kaki, tepat menuju meja besar yang terletak di tengah tengah ruangan tersebut.

Dengan sigap orang yang berada di luar menutup pintu tersebut setelah pria tadi berhenti tepat di depan meja. Menatap tajam orang yang tengah menatapnya balik dengan wajah datar.

Orang yang ditatap itu terkekeh pelan sambil menutup laptop yang sedari tadi hanya dipandangi.

" Ada apa kesini? " Ucapnya sambil menyandarkan diri ke kursinya, menatap pria yang berdiri di depannya dengan senyum simpul.

Pria yang ditanya tersebut tersenyum miring, meletakkan kedua tangannya di atas meja tanpa melepaskan pandangan dari pria yang sedang duduk tenang di hadapannya.

" Aku tidak yakin kau benar benar setenang ini. " Ia berhenti sejenak untuk melihat wajah orang dihadapannya yang perlahan berubah menjadi datar, menatapnya dingin.

" Ketika kau akan kehilangan semuanya? "

Pertanyaan yang dilayangkan dengan senyuman miring itu lebih terdengar seperti ejekan ditelinga pria itu.

" Lalu kau mau aku bagaimana? "

Pertanyaan itu terdengar sangat tenang, membuat pria yang sebelumnya bersandar pada ujung meja berdiri tegap.

" Bagaimana kalau... Balas dendam sebelum kehilangan segalanya ? Bagaimana menurutmu H? "

Pria yang di panggil ' H ' itu menatap bertanya pada pria di depannya.

" Maksudmu wanita itu? "

" Iya, an- "

" Tuan, anda di dalam? "

Keduanya menoleh ke asal suara, bertepatan dengan pintu yang terbuka. Menampilkan sosok wanita dengan pakaian yang terkesan sederhana, sangat kontras dengan dekorasi ruangan yang terkesan mewah.

" Ah, maafkan saya. Saya tidak tahu jika- "

" Tidak apa apa. "

H berdiri, menatap wanita tersebut dengan senyum. Berjalan menghampirinya.

Ia berhenti sejenak di samping pria tadi. Pria tadi tetap menatap kursi yang ada dihadapannya walau bergumam kecil padanya, namun tetap bisa dia dengar.

" Kita bicara lagi nanti. "

Hai! Jia Imnida~

Ini cerita pertamaku, jadi aku terbuka untuk saran dari kalian ok?^^