16

358 56 10
                                    

妹妹和弟弟

❝ Sister and brother ❞

﹌﹌

Nafas berat mengisi ruangan, Rose terlihat sedikit terusik dari tidurnya dengan keringat mengalir.

" NO! "

Nafasnya masih memburu, ia terduduk dengan cepat. Matanya memandang awas ke sekelilingnya, sedikit lega ketika menyadari ia berada di kamarnya.

Kepalanya benar benar sakit sekarang ini, terutama beberapa memori yang tiba tiba datang. Rose memang suka lupa jika sudah mabuk, tapi tidak semuanya juga.

Ia membulatkan mata ketika mengingat seorang lelaki berusaha melecehkannya. Tangannya melempar selimut yang menutupi seluruh tubuhnya dengan panik. Bernafas lega ketika melihat ia memakai piyama lengkap.

Sepertinya hanya mimpi.

" Sudah bangun? "

Rose menoleh ke sumber suara, menemukan wanita yang sangat di kenalinya berdiri di ambang pintu menatapnya khawatir.

" Eomma! "

Rose menghamburkan pelukan pada ibunya itu. Nyaris jatuh sebelum sampai pada wanita paruh baya itu, namun berhasil ditangkap duluan dengan cemas. Rose menenggelamkan wajahnya pada pundak sang ibu, sedikit terisak. Siapa yang tidak takut akan kejadian itu, ingin mempercayai itu hanya mimpi tapi terasa sangat nyata.

" Hey, you ok? "

Rose mendongak ke atas untuk menatap ibunya. Ia mengerjap beberapa kali sebelum melepas pelukan dan menjauhkan diri. Mengangguk kecil dengan canggung. Walaupun wanita di depannya memang ibunya, mereka sangat jarang bertingkah seperti ibu anak. Atau mungkin hanya dia yang tidak bertingkah seperti ibunya.

" Yeah, cuma mimpi buruk. "

Nyonya Park mengangguk pelan. Kepalanya sudah memikirkan untuk memukul Winwin lebih keras lagi nanti jika bertemu, ia menduga lelaki itu penyebab anaknya bermimpi buruk.

Suasana menjadi canggung. Sebenarnya itu hal yang wajar ketika mereka berdua saja.

" Jangan minum minum lagi, okay? Kamu belum cukup umur. Apalagi ke club, memangnya apa menyenangkannya di sana? "

Rose mengangguk pelan sebagai jawaban. Tapi tunggu, lagi?

" Eomma... tau? "

" Menurutmu Eomma tidak akan tahu? "

Rose menunduk dalam diam. Benar juga, selama ini selalu ada yang mengawasinya. Apapun yang dilakukannya, wanita di depannya selalu tau. Seharusnya dia menyadari itu dari awal.

" Rosie, eomma ngelakuin semua ini demi kebaikanmu. "

" Mengurungku sendirian di apartemen, tidak memperbolehkanku bertemu siapapun. Bagian mana dari itu yang baik eomma? "

Rose menahan untuk tidak menaikkan suaranya, bagaimanapun wanita di depannya ini masih ibu kandungnya.

" Aku melindungimu dari bahaya, You're not safe. "

" Selalu seperti itu, tapi eomma tidak pernah sekalipun bilang bahaya dari apa. Aku sehat, aku tidak sakit. Aku normal, aku akan baik baik saja seperti anak lain. "

Rose mati matian menahan air matanya. Dia hanya, tidak mengerti.

" Eomma sudah masak, ayo turun ke bawah. " Ucap wanita itu ketika mereka telah terdiam cukup lama. Lagi lagi pengalihan topik.

夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang