02

1.4K 165 3
                                    

只是朋友。

❝ Hanya teman❞

﹌﹌

Doyoung mematikan mesin mobilnya. Kemudian membuka pintu mobil, segera melangkah keluar.

Ia membuka pintu depan penumpang perlahan. Sedikit terkejut secara tiba tiba tubuh Rose nyaris menyentuh lantai, untungnya dia sigap menahan tubuh itu. Ia tidak sadar Rose menyandarkan tubuhnya pada pintu sedari tadi.

Doyoung melingkarkan tangan Rose ke belakang lehernya. Tangan kirinya dia letakkan di pinggang Rose, menahan agar gadis itu tidak jatuh.

Sebenarnya Doyoung bisa saja menggendongnya, tapi dia masih punya malu untuk melewati sekumpulan orang di lobby.

Rose yang terus terusan bergerak dan menggumam membuat Doyoung sedikit kesulitan.

Doyoung menghela nafas lega ketika melihat tubuh kecil itu sudah terbaring di atas kasur. Ia membenarkan posisi tidur Rose sejenak, kemudian menyelimutinya.

Doyoung menyempatkan mengusap puncak kepala Rose, sebelum akhirnya ia memutar badan akan beranjak pergi. Namun hal itu harus di urungkan ketika tangan kanannya di tahan oleh Rose.

" Doyoung.... "

Namanya selalu disebut sedari tadi oleh Rose. Pemilik nama itu berjongkok di depan ranjang, tepat di depan wajah Rose.

" Eung? "

" Disini, tetap di sini.... "

Doyoung sedikit terkekeh melihat tingkah Rose. Ia menyibak selimut, membaringkan dirinya di sebelah Rose kemudian menutup dirinya sendiri dengan selimut. Tubuhnya miring menghadap Rose, tangan kirinya di tekuk dan dibuat bantalan. Mereka sedang berhadap hadapan sekarang.

Rose membuka matanya perlahan, menemukan mata bulat Doyoung yang tengah menatap balik matanya. Kedua netra mereka bertemu cukup lama sebelum akhirnya Rose memutuskannya. Menurunkan tubuhnya sejajar dengan dada Doyoung, memeluk laki laki itu.

Rose menggerakkan hidungnya sejenak pada dada Doyoung, menikmati aroma tubuhnya sebelum akhirnya gadis itu terlelap.

Rose menggerakkan hidungnya sejenak pada dada Doyoung, menikmati aroma tubuhnya sebelum akhirnya gadis itu terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose membuka matanya perlahan, aroma wangi masakan mengganggu tidurnya dan membuat perutnya berteriak minta diisi.

Pusing luar biasa langsung menghampiri gadis itu ketika ia mendudukkan diri.

Tangannya sedikit mengusap matanya, kemudian ia memandangi tangannya yang tenggelam di hoodie warna abu abu.

Rose tersenyum ketika menyadari milik siapa hoodie tersebut, siapa lagi kalau bukan sahabatnya yang telah menjaganya selama ini.

夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang