11

476 84 15
                                    

因為愛

❝ Because of love ❞

﹌﹌

Rose menatap keluar dengan kesal, matanya memperhatikan beberapa toko yang dengan cepat menghilang dari pandangannya karena laju bus yang dinaikinya. Ia menyembunyikan wajah kesalnya pada syal putih yang menyembunyikan lehernya.

Seketika pemandangan itu menghilang, digantikan dengan kegelapan yang menutupi pandangannya. Rose menatap Doyoung kesal yang secara tiba tiba memakaikan bucket hat hitam milik lelaki itu kepadanya. Bahkan topi itu sangat kebesaran untuknya, menutupi matanya hingga hanya mulutnya saja yang terlihat.

" Pake aja. "

Doyoung berbisik, kemudian memperhatikan sekitarnya dimana beberapa pengunjung yang rata rata siswa lelaki yang baru pulang sekolah itu menatap Rose. Melihat itu Doyoung mendengus tidak suka, semakin merapatkan badan ke arah Rose sambil menatap balik tajam orang orang tadi.

Rose hanya memutar mata, kemudian menunduk memainkan kukunya dengan satu tangan. Lagi pula sudah sekitar dua minggu dia melihat pemandangan itu, jalan menuju cafe Jaehyun.

Ia menggigit bibir bawahnya, pelan pelan melirik Doyoung yang berada di sebelahnya. Wajah lelaki itu tampak tidak senang. Ia melirik ke bawah, melihat salah satu tangannya yang sedari tadi digenggam erat oleh Doyoung. Dari dadanya yang berdebar Rose tahu benar bahwa perasaannya pada lelaki itu tidak sepenuhnya hilang. Apalagi sekarang ia harus menghilangkan perasaannya kepada Jaehyun yang baru saja tumbuh, atau mungkin saja dia bisa menjadi orang ketiga di antara Jaehyun dan pacarnya itu.

Doyoung benar benar tidak melepaskan genggamannya, bahkan ketika mereka sudah berada di depan cafe kecil itu.

" Ngapain kesini? "

Doyoung menaikan satu alisnya, pasalnya mereka jauh jauh hanya untuk mengunjungi sebuah cafe kecil yang bahkan tidak sebanding dengan cafe dekat apartemennya.

" Katanya mau ketemu Jaehyun. "

Rose melepas genggaman tangan Doyoung pada tangannya dengan kasar, menghentakkan kaki pada setiap langkahnya memasuki cafe tersebut. Wajahnya kembali cemberut memikirkan bagaimana Doyoung bisa ikut dengannya kali ini.

Setelah ia bangun pagi itu setelah mabuk, ia mendapati Doyoung di kamarnya langsung menanyakan siapa itu Jaehyun. Dan tentu saja Rose terkejut karena seingatnya dia benar benar tidak pernah membahas Jaehyun pada Doyoung.

" Apa gue ngomong pas mabuk ya? "

Rose bergumam sambil berjalan memasuki cafe. Sebenarnya dia bukanlah peminum yang baik, mungkin dua atau tiga gelas sudah bisa membuatnya kehilangan kendali. Tapi mau bagaimana lagi, Rose tidak bisa berhenti meminumnya. Mungkin dia jadi terbiasa karena itu caranya untuk bertemu dengan orang lain.

Disisi lain Doyoung mengacak rambutnya frustasi. Beberapa hari lalu imagesnya sudah jelek di depan ibu Rose. Pasalnya gadis itu mabuk menciumnya tepat di depan ibunya sendiri. Malam itu setelah Rose kembali mempertemukan bibir mereka Doyoung sedikit lepas kendali, memperdalam ciuman mereka. Menyampaikan rasa kesalnya karena gadis itu menyebutkan nama pria lain yang tidak dia ketahui. Tepat beberapa detik kemudian ketika matanya terbuka, ia menemukan ibu Rose—Nyonya Park sedikit terkejut di depan pintu.

Tentu saja Doyoung terpaksa berbohong berkata dia mengambil beberapa anggur di bawah dan membuat mereka berdua mabuk. Tidak mungkin dia mengatakan Rose entah kemana sepulang sekolah sampai jam 2 dini hari.

Yang membuat Doyoung bingung adalah Nyonya Park hanya singgah sebentar untuk mengambil beberapa barang—setelah tentu mengomeli Doyoung karena membuat anaknya mabuk, kemudian pergi tidak lama kemudian. Nyonya Park sendiri yang membuat Doyoung bisa berada di rumah Rose, dengan alasan sibuk akan pekerjaan wanita itu menitipkan anaknya pada Doyoung. Tapi sudah 2 Minggu Rose berkata dia sendiri di rumah, ibunya itu terkadang bahkan tidak pulang ke rumah.

夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang