23

242 43 0
                                    

破碎的

❝ Broken ❞

﹌﹌

Rose menghapus air matanya yang terus mengalir. Padahal dia sudah bertekad untuk tidak menangis, tapi ternyata ini lebih menyakitkan dari pada apapun.

Ia memeluk lututnya, menatap ponselnya dengan mata bengkaknya. Siapa tahu Doyoung akan mengabari, menanyakan dia dimana, apakah baik baik saja, seperti yang selalu dilakukannya.

Pintu terbuka, membuat ruangan yang gelap itu mendapat sinar dari cahaya luar.

" Rose? "

Rose yakin itu ibunya, orang yang ia ingin jatuhi dengan beribu pertanyaan yang sayangnya tercekal di tenggorokan saat ini.

" Kamu belum tidur? Atau kamu habis dari mana? "

Rose tidak mempedulikan pertanyaan ibunya. Lampu dinyalakan, memperlihatkan keadaan rumah yang berantakan.

Bantal sofa berserakan dimana mana, Beberapa vas pecah, dekorasi dekorasi yang ada sudah tidak berbentuk sama seperti pertama kali Rose datang ke rumah itu. Bahkan kakinya dan tangannya terluka terkena beberapa pecahan vas.

" Rose, apa yang kamu lakukan! "

Jika ditanya seperti itu Rose akan menjawab dia marah. Sekarang dia tahu kenapa ibunya selalu menghindarinya.

Mengabaikan Ibunya yang memastikan apakah lukanya parah atau tidak, Rose kembali meneteskan air matanya.

" Dimana Appa? "

" Huh? "

Sekarang Ibunya dapat melihat jelas, bagaimana Rose mati matian menahan air mata jatuh terus menerus. Tatapan kosong pada mata anaknya, membuat bertanya tanya apa yang telah terjadi.

" Siapa aku? Kenapa eomma menyembunyikan ku? Siapa Kim Jennie? " Rose berhenti sejenak, ia menatap Ibunya tepat di mata sekarang. " Dari mana semua uang yang eomma dapat? "

Nyonya Park terdiam. Berusaha memahami apa yang sebenarnya telah terjadi. Dan dari sederet pertanyaan yang dilontarkan anaknya, mungkinkah....

" Rose, semuanya tidak seper- "

" Apa Eomma menginginkanku? "

Nyonya Park menatap mata Rose yang sudah berlinang air mata. Dia tahu.

" Apa pernah, sekali saja saat itu, saat Eomma mengetahui aku akan lahir. Apa Eomma bahagia? "

Ruangan yang tadinya berisi teriakan perdebatan antara ibu dan anak itu mendadak sunyi. Tidak ada yang membuka suara, hanya suara tangis Rose saja yang terdengar.

" Lalu kenapa membiarkan aku hidup? "

" Roseanne Park! Tidak seharusnya kamu berkata begitu! " Tangan Rose ditahan ketika ia akan berlalu pergi. " Kamu pikir kamu mau kemana? "

Nada tenang dan tegas dari ibunya membuat amarah Rose tidak mereda sama sekali. Seakan Ibunya tidak peduli terhadap apa yang dilakukan Rose, benarkah wanita ini menyayanginya?

" Mencari Appa. " Jawabnya lantang.

Rose tersentak ketika badannya ditarik tiba tiba. Ibunya meremas kedua lengannya, menatap tajam Rose. Ekspresi yang tidak pernah Rose lihat sebelumnya.

" Kamu tidak tahu apa apa tentang dia. "

Menarik nafas panjang Rose mundur dengan cepat, membuat kedua tangan ibunya lepas dari lengannya.

夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang