18

317 52 2
                                    

故事時間

❝ Story time ❞

﹌﹌

Rose memeluk dirinya sendiri ketika merasakan angin malam menyapa kulit wajahnya, sepertinya jaket yang dipakainya kurang tebal. Ia tidak menyangka udara akan sedingin ini, mungkin karena sudah nyaris memasuki musim gugur.

" Coklat panas? "

Rose berbalik, menemukan Jaehyun membawa dua gelas coklat panas. Ia menerimanya dengan senyum, menggeser tubuhnya sedikit, membiarkan Jaehyun berdiri di sebelahnya.

" Jadi... mau cerita apa? "

Tidak banyak yang dapat mereka lihat dari atas bangunan kafe, karena memang tidak setinggi gedung. Mereka hanya dapat melihat lampu jalan, serta beberapa orang yang lewat.

Jaehyun sendiri cukup terkejut tiba tiba Rose menelfonnya menggunakan nomor yang berbeda, menanyakan apakah Jaehyun ada waktu. Ya, di sinilah mereka. Di atap kafe Jaehyun dengan udara dingin malam yang menemani. Jaehyun sudah menyarankan untuk turun, namun Rose sendiri yang tidak mau. Maka dari itu dia sempat turun untuk membuat coklat panas.

" Parents are sucks. "

Jaehyun cukup pintar untuk mengetahui artinya, jika dia menebak artinya sedikit seperti mengatai orang tua? Apakah Rose ketahuan tentang pergi ke club?

" Tapi ketika mereka pergi kau akan merindukannya. "

Rose yang tadinya berbicara tanpa melihat lawan bicaranya menoleh ke arah Jaehyun. Lelaki yang lebih tinggi darinya itu tersenyum menampakkan dimple yang selalu membuatnya gemas, namun sorot matanya tampak sendu membuatnya berpikiran buruk.

" Maaf. " Kata itu terucap hanya untuk memastikan, apakah yang ada di angannya benar.

" Nggak papa, udah lama juga. "

Diam. Suasana kembali canggung seperti saat mereka pertama bertemu tadi di depan cafe. Jaehyun yang menatap ke depan sedari tadi, menoleh mendapati Rose menatapnya iba. Ia justru tertawa, entah untuk memecah kecanggungan atau memang ada sesuatu yang lucu pada wajah Rose.

" Nggak perlu gitu, gue nggak sedih kok. "

Sebuah gerakan mengusap terasa pada puncak kepala Rose, membuat rambutnya sedikit berantakan. Entah lelaki Jung itu sengaja atau tidak, yang pasti hal itu membuat jantungnya tidak baik baik saja. Terlebih tawa apa itu? Kenapa lelaki ini jadi sering tertawa di hadapannya padahal sebelumnya saja ia sama dinginnya dengan ice tea di musim dingin.

" Kenapa? "

Tidak perlu berkata pada Rose pun dia juga tahu bahwa kata yang barusan terlontar sedikit tidak sopan. Namun entahlah, kata itu keluar dengan sendirinya. Sepertinya pikirannya kosong begitu saja ketika menatap kedua mata meneduhkan milik lawan bicaranya.

" Lo bertengkar sama orang tua lo? " Tanpa menghapus senyum simpulnya Jaehyun memandang Rose bertanya. Secara tidak langsung menekan pada Rose bahwa gadis itu sudah melangkah terlalu jauh.

" Gitu deh. " Rose menaruh kepalanya pada dinding di depan mereka dengan tangan yang menyembunyikan wajahnya disela sela lengan. Dia sendiri juga bingung dapatkah yang tadi disebut bertengkar? Pertengkaran mana yang diakhiri dengan mendapat sebuah ponsel?

Jaehyun sendiri memandang tidak mengerti. Jadi sebenarnya untuk apa dia disini jika gadis di sebelahnya ini justru terlihat enggan untuk mengatakan masalahnya. Namun walau begitu ia tetap diam menunggu, mungkin Rose hanya belum siap untuk membicarakan masalahnya dengannya, Jaehyun sangat sadar diri jika dia hanya orang yang baru dikenal sebentar oleh Rose.

夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang