26 [END]

451 37 1
                                    

結束

❝  The end ❞

﹌﹌

CW: Mention of blood and murder

﹌﹌

Rose duduk diam di dalam mobil ketika Doyoung sudah berada di bangku supir, bersiap menyalakan mobilnya.

" Kayanya ayahmu nggak suka deh sama aku. "

Doyoung menoleh melihat kekasihnya dengan muka sedih menatap keluar jendela. Tangannya terulur untuk menghadapkan wajah Rose ke arahnya dengan menangkup kedua pipi Rose.

" Jadi gara gara itu di tengah tengah makan malam kamu diem? "

Rose mengangguk dengan pipi yang tertekan tangan Doyoung, membuatnya terlihat lucu. Ia sudah mengganti bajunya dengan celana piyama dan sweater paling kecil yang Doyoung punya di lemarinya.

" Hei, Appa aja ketawa bareng kamu. Kok mikir gitu sih. " Ibu jari Doyoung bergerak mengusap pipi Rose, kemudian mencubitnya sebelum melepaskannya membuat Rose cemberut. " Kan baru ketemu pertama kali, masih ada lain waktu. "

Rose menatap Doyoung yang fokus dengan jalanan di depannya ketika mobil mulai keluar dari garasi rumahnya. Ia terkadang hampir lupa dengan sosok Doyoung yang ini, sosok yang dewasa. Mereka terlalu sering bercanda bersama hingga Rose lupa sebenarnya terdapat perbedaan umur diantara mereka. Dulu Doyoung seperti ini, seperti sosok kakak untuknya. Karena itulah dia tidak mau jatuh pada Doyoung dulu, dia tidak mau kehilangan satu satunya sosok yang benar benar peduli padanya.

" Kenapa ngeliatin mulu? Naksir ya? "

Rose mendengus mendengarnya, mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela.

" Iya, kenapa? " Jawabnya sambil berbisik. Doyoung yang mendengarnya hanya tersenyum sambil kembali memfokuskan diri pada jalanan. Sejak dulu ia selalu waspada dalam berkendara, setelah apa yang menimpa Ibunya.

Disisi lain, ada sesuatu yang menganggu Rose dari kemarin. Cerita tentang kecelakaan Ibu Doyoung, bukankah terdengar familiar?

" Aku boleh nanya sesuatu? "

Doyoung menoleh sebentar ke arah Rose. Lampu merah sedang menyala, jadi lelaki itu menyempatkan tersenyum pada Rose. " Sure. "

" Ini tentang Eommamu. "

Doyoung terdiam sambil kembali menjalankan mobil karena lampu sudah menyala hijau. Lelaki itu bukan terdiam karena Rose menyinggungnya, dia terdiam memikirkan pertanyaan apa yang berkaitan dengan Ibunya yang ingin Rose tanyakan?

" Iya, tanya aja. "

Mata Rose bergerak kesana kemari, seolah mencari kalimat yang tepat untuk dilontarkan. " Umm... gimana yang nabrak Eomma-mu? Maksudku, mereka tertangkap? "

Doyoung kembali terdiam. " Supir Eommaku yang justru menabrak orang. " Doyoung meremat setir mobil ketika pikirannya melayang pada bertahun tahun yang lalu, ketika ia mendengar kabar itu. " Semua yang terlibat kecelakaan itu meninggal, itu mengerikan. "

Masih banyak pertanyaan di kepala Rose sekarang. Namun melihat perubahan sikap kekasihnya, Rose terdiam. Satu informasi yang Rose dapat sangat familiar, dia pernah mendengarnya juga. Dari sisi berbeda.

Nggak mungkin kan?

Nggak mungkin kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
夢想 | Dream [Roseanne Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang