05.

411 66 121
                                    

“Jadi sebenernya, gue kemarin ada di Kanada. Gue di telpon sama seseorang, katanya benteng pertahanan kita di Kanada hampir runtuh. Ada sekelompok gangster yang nyerang. Tapi untungnya gue sampai tepat waktu jadi benteng bisa terselamatkan,” jelas Allenna.

“Dan kemarin itu ada perselisihan pemegang kekuasaan diantara pihak kita sama kelompok yang nyerang benteng kita. Tapi untungnya masalah itu udah kelar karena yang terjadi cuma kesalah pahaman aja,” lanjutnya.

“Emang siapa yang nyerang? Kok gue gak tau?” tanya Arsen.

“Blue brown, yang diketuai oleh Mark Lee. Anaknya Light Blue yang di pimpin sama Titan Marsello,” jawab Alle.

“Jadi Light Blue itu induknya Blue brown, gitu?” tanya Sehan, Allenna mengangguk.

“Kaya ayam aja ada induk indukan,” gumam Felix.

“Tapi kenapa lo lama banget disana, hampir dua minggu loh?” kali ini Elky yang bertanya.

“Sebenernya, gue juga ikut misi sama kak Mark di London,” jawab Alle santai.

Sedangkan yang lain.

“APA?!”

“TERUS GIMANA?!”

“LO GAK KENAPA KENAPA KAN?!”

“LO BAIK BAIK AJA KAN?!”

“LEN JAWAB!”

“Kalian nih berisik banget sih gue jahit juga mulutnya!”

“Ya, kita kan khawatir sama lo Ker,” sahut Bryan.

“Jangan jangan selama ini bang Chris tau lo dimana dan lagi apa?” mata Gevan memicing.

“Ya emang tau,” jawab Chris.

“IIIHHH KOK GAK NGASIH TAU?!” Elky marah.

“Sssttt udah, ini bukan salah kak Chris. Gue sendiri yang larang dia kasih tau ke kalian. Karena takut kalian khawatir,” kata Allenna.

“Tapi dengan lo ngilang gitu aja juga udah bikin kita khawatir tau,” Samuel menyahut.

“Iya maaf ya gak ngasih tau kalian dulu. Lagian gue juga gak kenapa kenapa kok kalian tenang aja. Cuma luka gores dikit aja di lengan atas sebelah kanan,” jawabnya santai sedangkan yang nya kaget.

Krrekkk

“YAH LINO KOK BAJU GUE DI ROBEK SIH?!” pekik Allenna ketika Lino merobek baju bagian lengannya.

“Ck, ini yang dibilang luka kecil?! Luka lo hampir sepanjang sepuluh cm lo bilang gak kenapa kenapa?!” tanya Lino dengan suara yang sedikit meninggi.

“Y-ya tapi kan—”

“Ikut gue!”

Lino menarik lengan Allenna dengan kuat, membawanya ke kamarnya.

“Duduk.”

Allenna cuma bisa nurut.

Lino berjalan ke arah lemari kemudian dia mengambil kotak P3K. Lino hendak mengganti perban di lengan Allenna.

“Hhhhh, gue tuh khawatir sama lo. Lo pergi gitu aja gak bilang bilang. Gue coba cari lo kemana mana tapi gak ada. Lo tau gak sih seberapa khawatir nya gue waktu itu?” ujar Lino dengan nada lembut. Sambil tangannya masih sibuk mengganti perban dilengan Allenna.

“Ciee khawatir ciiee,” Allenna menggoda Lino dengan menusuk nusuk pipi pria itu menggunakan jarinya.

“Ck, diem deh!”

THE MAFIA || STRAYKIDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang