Tap tap tap.
Dengan sedikit gugup, Aini mengikuti seorang wanita muda dengan sanggul cepol modern dan setelan kerja yang terlihat pas di tubuh idealnya. Ini adalah hari pertama Aini melayani jasa personal katering, rekomendasi Nyonya muda Bramantiyo, sahabat baik yang sudah seperti adik kandungnya sendiri.
"Coba saja Mbak, bayarannya lumayan. Katanya sih masih sahabat mas Bian, tapi nggak tahu juga, aku lupa namanya dan lupa juga menanyakannya hehe." Ucap Nayla, sahabat baik Aini yang tengah hamil dan akan merayakan anniversary pernikahannya yang pertama minggu ini.
"Sudahlah, tidak usah ditanya ke mas-mu. Nanti dikiranya aku minta koneksi karena kamu sahabatan sama aku lagi. Biar aku coba hubungi nomor di kartu ini. Kali aja memang rejeki."
"Sukses ya, Mbak."
***
Tet tet
Si Wanita bercepol modern itu menekan bel dan tak lama, pintu apartemen bernomor 112 pun terbuka. Seorang wanita cantik berstelan rapi menyambut Aini dan wanita cepol dengan senyuman ramah. Aini dan sang resepsionispun turut membalasnya dengan senyuman.
"Silahkan. Lima belas menit lagi boss sampai. Saya mau dinner sudah tersedia dengan rapi sebelum beliau datang."
Aini mengangguk pada resepsionis yang telah mengantarnya sampai ke lantai tujuan ketika ia pamit untuk kembali ke posisinya, lalu mengekori wanita cantik yang menyambutnya di muka pintu tadi.
"Boss sangat disiplin masalah waktu. Office hournya sampai jam lima, tapi beliau selalu keluar kantor jam lima tiga puluh. Dan kurang lebih beliau akan tiba di rumah jam enam sore." Ucap si wanita berstelan rapi sambil mengarahkan Aini ke ruang makan.
"Baik. Saya akan perhatikan."
"Pastikan jangan datang terlalu awal karena nanti makanannya sudah terlalu dingin. Boss hanya makan makanan yang hangat."
"Baik. Saya mengerti." Jawab Aini lagi singkat.
"Trial selama seminggu. Jika no komplain dari Boss berarti bagus. Silahkan ditata makanannya. Peralatan dinning silahkan cek di pantry sebelah sana."
Aini tak banyak bicara dan hanya mengerjakan apa yang harus ia kerjakan. Entah kenapa ia merasa Boss wanita ini sangatlah perfeksionis yang tak menerima kesalahan. Aini sedikit gugup, tapi dia akan berusaha yang terbaik. Demi menjemput rejeki yang halal untuknya dan putri tercintanya, apapun akan ia lakukan.
*
Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit, semua hidangan sudah terhidang cantik di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK sama janda
RomanceTentang mereka yang dulu terpisah Tentang mereka yang tak lagi saling menyapa Apakah Cinta Lama Bersemi Kembali? Ataukah Cinta Lama Belum Kelar? BUKU 3 SERI 4 SEKAWAN SAGA