#Chapter 7

128 18 0
                                        

Tony sedang duduk sendiri di sofa mahalnya dengan TV besar menyala yang tak menarik minatnya sama sekali. Pikirannya kosong dan dia hanya membiarkannya.

Drrt drrtt.

Dia mengambil ponselnya yang terletak di sampingnya dan melihat sebuah wajah jelita dalam sebuah gaun indah yang menambah keanggunannya.

Jandamu menarik perhatian bro

"F**k!!" Tony melempar handphone hingga membentur sudut sofa. Tapi tak butuh waktu lama, ia mengambilnya kembali.

Pastikan tidak ada pria sialan yang mendekatinya.

Alex pasti sedang terkekeh sekarang. Tapi ia tidak peduli. Aini adalah miliknya. Dan dia bertekad untuk tidak mundur lagi.

***

FLASH BACK ON

Tony sedang uring-uringan. Pasalnya sudah seminggu ia kembali ke Jakarta dan sudah seminggu Ia merindukan si Jelita. Tapi jangankan mengankat telepon, pesan singkat Tony yang entah sudah berapa kali ia kirim pun, tak satupun yang Aini balas.

"Gadis ini membuatku gila. Katanya dia akan  membalas pesanku. Dasar pembohong kecil."

Tony yang sudah tak tahu harus berbuat apa menemui Mang Dirman, supir ibunya, yang mungkin akan jadi ayah mertuanya suatu hari nanti.

Dilihatnya Mang Dirman sedang berada di teras samping sambil berbicara di telepon, dengan siapa lagi kalau bukan si Cantik. Ha! Jadi handphonenya baik-baik saja bukan? Dan ya, gadis itu memang mengabaikan pesan dan panggilannya.

"Iya Cantik. Ayah pasti jaga diri. Eneng juga ya. Jangan capek-capek belajar masaknya."

Mang Dirman yang mendapati majikan mudanya di hadapannya terlihat bingung. Apa majikannya ingin bicara dengan putrinya?

Dengan ragu, Mang Dirman memberikan handphone jadulnya ke sang Majikan.

"Hallo Aini, apa kau melihat flash disk berwarna putih di rumahmu?"

"...... "

"Oh Begitu. Baiklah, tolong kabari aku jika kau menemukannya ya. Banyak kenangan di flash disk itu soalnya. Terima kasih dan maaf merepotkan."

CLBK sama jandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang