Chaeyoung tidak nyaman. Benar-benar merasa tidak nyaman. Suasana di mobil yang membawa mereka pulang, sangat suram. Mungkin disebabkan oleh aura Taehyung yang sepertinya sedang marah besar saat ini. Salahnya yang begitu saja mengiyakan perkataan Nancy. Padahal dirinya sudah diperingatkan untuk tidak datang. Menghela napas pelan dan menunduk untuk menutupi kegusaran nya meski ia yakin, Taehyung sama sekali tidak peduli.
🔸🔸🔸
Taehyung keluar lebih dulu dari mobil dengan hempasan kuat pada pintu. Memerintahkan pengawalnya membawa Nancy dan Chaeyoung ke kamarnya, yang segera saja dipatuhi oleh sang pengawal. Membuka jas dan kemejanya yang terkena minuman tadi hingga ia bertelanjang dada dan duduk di kursi, menunggu.
Ketika pengawalnya sudah membawa Nancy dan Chaeyoung, ia mengkode agar Nancy dibuat berlutut dan mendudukkan serta menahan Chaeyoung di kursi satunya. Mengabaikan wajah ketakutan kedua wanita tersebut.
"Buka baju mu Nancy."
Nancy segera mendongak menatap Taehyung. Ia menelan ludahnya gugup. Tanpa diminta dua kali ia segera membuka bajunya dan membiarkan tergeletak dilantai.
Taehyung tersenyum tipis, mengambil cambuk yang diberikan pengawalnya dan berjalan menuju Nancy. Menatap Chaeyoung tajam.
"Pembangkang!--"
"Beginikah yang kau lakukan disaat suami mu meminta mu untuk tetap tinggal, Park Chaeyoung ?"
Chaeyoung menangis dan menggeleng kuat.
"Aku bukan lagi Park. Tae, jangan begini--hiks"
"Dengar dan pikirkan baik-baik untuk perilaku mu kedepannya."
Setelah mengatakan itu Taehyung mencambuk punggung halus Nancy kuat hingga Nancy berteriak, berkali-kali.
"Tae! Jangan begini..aku yang salah, Taehyung..jangan Nancy..aku mohon.."
Pengawal yang menahan Chaeyoung menambah tekanan dibahunya saat Chaeyoung memberontak. Hingga membuat Chaeyoung hanya bisa menangis mendengar teriakan Nancy.
Melempar cambuk tersebut saat dirinya sudah puas, kembali menuju Chaeyoung dan bertekuk lutut untuk menyamakan tinggi tubuhnya. Chaeyoung seketika menahan sesegukannya saat merasakan napas Taehyung di depannya.
"Ini yang kulakukan pada Irene dan Nancy saat membangkang pada ku. Irene sudah merasakan hal yang lebih parah. Beruntung saat ini kau tidak merasakannya, sayang. Karena aku tahu Nancy yang salah disini.--"
Mengelus rambut Chaeyoung halus lalu membubuhkan ciuman ringan di bibir Chaeyoung.
"Tapi sepertinya dirimu juga harus diberikan sedikit pelajaran agar tahu mana yang harus dirimu ikuti.--"
"Bawa Nancy keluar dan tinggalkan aku dan Chaeyoung disini."
Nancy menggeleng, menatap memohon pada Taehyung agar tidak melakukan sesuatu pada Chaeyoung, tapi Taehyung tidak peduli. Taehyung tidak suka dibantah dan tidak suka diatur.
🔸🔸🔸
Taehyung berdiri disamping tempat tidur menatap Chaeyoung yang menangis dengan kondisi berantakan dan beberapa luka gores di pergelangan tangannya.
"Kenapa begini ? hiks.. Ini sakit Tae."
"Kau sudah mulai lelah dengan ku ? Bagaimana ?"
Chaeyoung mengepalkan tangannya dibawah selimut ketika Taehyung menyelesaikan bicaranya, tidak ingin Taehyung melihat. Menarik napas pelan dan memberanikan diri untuk berbicara.
"Kalau memang begini caramu untuk memantaskan diriku agar bisa pantas untukmu, aku akan menahan nya walau tubuh dan hatiku sakit, sampai diriku benar-benar tidak kuat dengan semua ini dan memutuskan untuk meninggalkan dirimu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You (TaeRose)
Fanfiction"I recognized you instantly. All of our lives flashed through my mind in a split second. I felt a pull so strongly towards you that I almost couldn't stop it." ~ Park Chaeyoung "In all the world, there is no heart for me like yours. In all the world...