Still With You (TaeRose)

21

5 tahun kemudian...

Taehyung tahu bahwa sekali ia menyerahkan dirinya, kehidupannya tak lagi sama. Bertahun-tahun dalam sel, hanya sesekali menghirup udara segar jika tahanan-tahanan bertugas diluar sel. Kondisinya juga begitu mengenaskan, dan dengan positif nya ia menganggap bahwa itu adalah karma dari segala perbuatannya terhadap mantan istrinya. Mantan istri bukan ? Karena dia ingat dengan jelas, terakhir yang ia perintahkan kepada sekretaris dan meminta tolong pada ibunya untuk menyerahkan surat perceraian kepada Chae young. Tetapi ia juga ragu, karena ia tidak pernah dapat panggilan untuk menghadiri sidang perceraian, meski sedari awal dalam pikirannya, ia tidak akan pernah datang ke persidangan tersebut agar hasilnya bisa cepat diputuskan dan Chae young bisa benar-benar terbebas dari dirinya dan keluarganya.

Menggenggam tangannya yang bergetar tidak karuan begitu erat, seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, dan menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangan juga lutut. Selama di dalam sel, tidak sedikit ia mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari para tahanan yang lebih lama mendekam. Mulai dari menghajarnya, memintanya melakukan ini-itu, hingga hal menjijikkan seperti memuaskan mereka dengan melakukan ntah itu dengan tangan atau pun mulut yang mereka lakukan secara paksa terhadap Taehyung. Yang akhirnya membuat mentalnya yang sudah hancur semakin hancur tidak berbentuk, membuat para kepolisian mengambil keputusan untuk menghabiskan masa tahanannya yang tersisa satu tahun lagi dirumah sakit jiwa, karena kepolisian tidak mau ada hal lebih buruk lagi terjadi.

🔸🔸🔸

Mengetuk-ngetuk kan jari tangannya pada ranjang, Taehyung termenung memandang kearah luar jendela. Memangnya apa yang bisa ia lakukan dengan keadaan seperti ini ? Bertahan dengan banyaknya obat-obatan ketika kesadarannya terenggut oleh kenangan buruk. Kegiatannya hanya tidur, makan, minum obat, sesi terapi, dan berkeliling di taman rumah sakit jika diperbolehkan oleh kepolisan dan perawat. Sesekali ibu, adik, Nancy dan sekretaris nya akan menjenguk. Untuk perusahaan sekarang dipegang oleh Nancy dibantu sekretarisnya, karena sang ibu juga adiknya tak minat untuk mengelola perusahaan tersebut.

Taehyung ketika di masa tenangnya, akan mudah diajak bicara sebenarnya, tapi dia terkadang enggan, jadi hanya akan merespon semaunya saja. Seperti saat ini, Nancy datang menjenguk, sudah berbicara panjang lebar tapi yang ia lakukan hanya memandang wanita itu dalam diam. Nancy mengerti tetapi kadang jenuh pun akan mendatangi dirinya.

"Lebih berusaha lah untuk sembuh dari kenangan tersebut, Tae. Masa tahanannya juga tidak lama lagi, kan ? Akan lebih menyenangkan saat kau keluar, keadaan mu juga lebih membaik."

Taehyung mendengus pelan, membuat Nancy mendelik kembali memandang pria yang masih tidak ada rona cerah diwajahnya. Pada akhirnya Nancy hanya menghela napas, mendekat ke tempat dimana Taehyung berada, lalu mendudukkan diri pada kursi di depan ranjang dengan mengambil tangan Taehyung untuk digenggam. Mendongak agar ia bisa berbicara langsung menatap mata Taehyung.

"Aku serius. Aku tahu pengalaman buruk mu bertambah saat berada di tahanan, tapi kau tidak bisa terpuruk terus, Tae. Berusahalah lebih keras, aku dan keluarga mu akan sering menjenguk agar kau lebih bersemangat. Masa tahanan mu benar-benar hanya sebentar lagi. Kau akan kembali menghirup udara segar, berkumpul lagi bersama keluarga mu dan menata kehidupan mu menjadi lebih baik lagi. Ya ?"

Nancy tahu Taehyung tidak akan menjawab, ia kemudian berdiri, mengelus pipi Taehyung sejenak, lalu keluar dari kamar tersebut, meninggalkan Taehyung kembali sendiri.
Taehyung yang menyadari Nancy sudah keluar dari ruangannya, berdiri dan berjalan menuju jendela. Menatap lama pemandangan yang ditunjukkan oleh jendela tersebut.

"Apa bisa ? Rasanya untuk hidup saja, aku enggan. Aku jijik dengan diriku sendiri. Dan dia berharap aku dengan mudah melupakan semuanya ? Konyol."