03

1.1K 185 52
                                        

Taehyung menghela napas, bersedekap tangan dengan bersandar diri di mobilnya yang kapnya sudah tidak berbentuk lagi.

Mengetuk kaca mobil hingga supir, sekretaris, serta ayah Chaeyoung memandangnya. Sekretaris dan supirnya membantu Chaeyoung dan ayahnya berdiri, paham benar bahwa Taehyung tidak akan berbicara sebelum mereka berdiri di depannya.

Dirinya marah, dan ingin meluapkannya. Tapi ini di depan umum, banyak yang sedang memandangnya. Dirinya tidak ingin kelakuan nya terpampang di headline news.

"Jadi... Siapa yang akan bertanggung jawab disini ?"

Taehyung berbicara dengan nada dingin dan tatapan yang tajam. Memandang supirnya dan wanita yang menyebabkan semua ini.

"M-maaf Tuan Muda, tapi sepertinya saya saja yang bertanggung jawab. Wanita ini buta Tuan. Dirinya tidak salah apa-apa."

Taehyung langsung saja menatap wanita didepannya yang terus berada dalam pelukan ayahnya. Sesekali tangannya akan menggenggam baju panjangnya erat.

Akan berucap, tapi sekretaris nya mengatakan rapat akan diadakan sebentar lagi, dan waktu mereka tidak banyak. Juga mengatakan bahwa sudah menelfon karyawan kantor untuk menjemput mereka dan mengurus mobil ini.

Taehyung maju perlahan ke arah wanita yang ia tidak tahu namanya ini. Mencengkram pergelangan tangannya saat sang ayah membawa putrinya mundur.

"Bukan kah seseorang seperti mu harusnya berada dirumah ? --"

Menatap wajahnya dari samping yang makin menunduk saat dia berbisik di telinganya. Taehyung tahu, wanita ini takut. Dan kesenangan tersendiri baginya, jika seseorang takut pada dirinya.

"Jangan tersinggung. Karena selain menghindari dirimu dari hal seperti ini.. lagi, juga agar tidak menyusahkan orang tuamu."

Menepuk kepala tersebut, tersenyum ringkas pada ayah wanita itu, dan melangkah ke arah mobil yang telah dibuka kan pintunya oleh sekretaris. Mengubah wajahnya kembali menjadi tidak bersahabat sedikit pun.

🔸🔸🔸

Chaeyoung duduk diam dengan menggenggam minuman coklat hangat yang dibuatkan ayahnya setelah sampai dirumah. Memikirkan perkataan pria itu. Dirinya tidak bisa merasakan apapun dalam perkataan pria tersebut. Dirinya tidak bisa menebak apa maksud dari ucapan itu. Jika orang lain, dirinya akan tahu apa orang itu benar-benar peduli padanya atau hanya mencemooh seperti biasanya.

Dari ucapan pria itu, ada tersirat dua maksud. Dia benar-benar peduli agar kejadian ini tidak terulang lagi, atau merendahkan dirinya akan keadaan.

Dirinya terkejut saat datangnya kecupan di rambutnya. Park Hyung-Sik, ayah Chaeyoung.

"Jangan memikirkan hal tadi lagi."

"Tapi ayah, setidaknya Chaeyoung harus bertanggung jawab. Mobilnya rusak kan ? Chaeyoung merasa tidak enak."

"Nanti akan ayah usahakan untuk mencari identitasnya. Tapi janji jangan memikirkan kejadiannya lagi ?"

Chaeyoung mengangguk mengerti, menimbulkan usakan sayang pada rambutnya.

🔸🔸🔸

Sesampainya di rumah dan menyelesaikan pekerjaan nya di perusahaan, Taehyung membuka jasnya, melemparkan ke salah satu pelayan, yang dengan sigap ditangkap oleh pelayan tersebut

Menampar keras sang supir yang berada di antara para pengawal dan pelayan lainnya, supirnya sangat ceroboh hingga menimbulkan kejadian seperti tadi pagi, membuat sang supir terjatuh akibat tamparan tersebut.
Segera saja kembali berdiri, karena jika dirinya tidak berdiri, Tuan Mudanya akan kembali emosi.

Still With You (TaeRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang