12

796 111 34
                                    

Pagi hari pukul 5, Irene keluar dari kamarnya dengan menahan sakit di tubuh. Berjalan perlahan menuju kamar Chaeyoung. Ia tahu Taehyung meminta pengawal mengunci wanita itu dikamarnya. Dan ditangannya sekarang sudah terdapat kunci cadangan. Ini kesempatan untuk dirinya, karena sekarang penghuni rumah masih tertidur lelap.

Untung saja, pengawal itu tidak berjaga di depan kamar, karena akan menyulitkan dirinya. Membuka pintu kamar, dan melihat kalau Chaeyoung sudah bangun dan terduduk di pelataran jendela kamarnya. Tertawa dalam hati, untuk apa duduk disana, sedangkan dia sendiri buta ?

Menarik tangan Chaeyoung tiba-tiba, hingga Chaeyoung terkaget.

"Kenapa ?"

"Ikut aku sekarang!"

"Aku tidak mau, nanti Taehyung kembali marah padaku, Kak."

"Terus apa peduliku ?"

Irene tidak mendengar perdebatan Chaeyoung setelahnya. Menutup mulut Chaeyoung dan berjalan menuju garasi dimana mobilnya terletak. Mendorong paksa hingga Chaeyoung berhasil masuk ke dalam mobil.

🔸🔸🔸

Setelah sampai ditujuan, ia kembali menarik Chaeyoung tanpa memperdulikan tubuh mereka yang mulai basah karena hujan. Mendorong Chaeyoung hingga terjatuh di tanah.

"Selamat menikmati kesendirian mu di tempat antah berantah tanpa orang disini. Kan sudah pernah ku katakan, aku akan membuat kau menyesal menikahi Taehyung, karena hidup mu tidak akan pernah tenang. Ntah itu dari diriku sendiri ataupun Taehyung sendiri."

Meninggalkan Chaeyoung kemudian, tanpa mendengar kan teriakan Chaeyoung.
Chaeyoung mulai menangis, menggumam memanggil-manggil nama Taehyung. Berharap pria itu menemukannya dengan segera.

🔸🔸🔸

Taehyung sepertinya benar-benar kelelahan semalam. Karena ia terbangun saat waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Sempat menoleh ke jendela kamarnya yang sudah dibuka oleh pelayan, sedang hujan ternyata. Bangun dari tempat tidurnya untuk membersihkan diri dan melihat Chaeyoung di kamarnya.

Sesudah mandi, dirinya melangkah ke kamar Chaeyoung.  Menampakkan wajah kaget dan juga kesal. Kamar Chaeyoung sudah terbuka dan tidak ada orang didalamnya. Berteriak lah ia untuk memanggil pengawal yang ia perintahkan untuk mengunci kamar Chaeyoung. Sempat terlihat wajah pengawal itu sama kagetnya dengan dirinya tadi.

"Mana Chaeyoung ?! Dan kenapa kalian sudah membukakan pintunya ?!"

Deep tone Taehyung membuat nyali mereka ciut. Karena menurut mereka, lebih baik Taehyung berteriak kesana kemari daripada berucap seperti ini.

"M-maaf Tuan, ta-tapi saya tidak membukakan pintu untuk nona Chaeyoung, bahkan kuncinya masih ada pada saya."

Mendecak kesal, memanggil asisten pribadi nya lewat ponsel.

"Bawa laptop CCTV ke tempat ku sekarang!"

Ketika asisten pribadinya sudah tiba, mereka bergegas melihat CCTV tepat didepan kamar Chaeyoung. Dan menemukan Irenelah yang membawa Chaeyoung.
Taehyung menggebrak meja marah. Membuat pengawal dan asistennya termundur

"Wanita ini benar-benar!"

Kembali mengambil ponselnya untuk memerintahkan seseorang mencari Chaeyoung.

🔸🔸🔸

Chaeyoung berusaha sedari tadi, berjalan meski dia tidak tahu kemana arah dia berjalan. Kakinya sudah mulai lelah, tubuhnya juga sangat kedinginan menerima rintikan hujan yang begitu deras. Terisak pelan dengan masih menggumamkan nama Taehyung.

Still With You (TaeRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang