09

822 136 32
                                    

Taehyung bangun di pagi hari, dengan kepalanya yang berdenyut sakit. Menoleh ke sana kemari ketika menemukan dirinya bukan di kamar tapi ruang kerjanya. Mendiamkan diri untuk mengingat, dan setelahnya menghela napas.

"Lagi..."

Memilih abai dan bangkit untuk menuju kamarnya, melihat apakah Chaeyoung sudah bangun apa belum.
Dan Chaeyoung masih belum terbangun. Masih tertidur nyenyak sekali. Ia berjalan hingga tepat berada di posisi kaki Chaeyoung, bersedekap tangan sambil memperhatikan dalam diam. Cukup lama ia memperhatikan, hingga memutuskan untuk mandi dan meminta salah satu pelayan membangunkan Chaeyoung dan menyiapkan sarapan untuknya.

Di kamar mandi pun, setelah usai membuka kimononya, Taehyung tidak langsung menyalakan shower, memperhatikan tangannya yang ternyata masih terdapat bercak-bercak darah Irene, akibat ia gores.

"Penyebab ini adalah kau, Irene. Jadi aku sedikit pun tidak akan merasa bersalah padamu."

🔸🔸🔸

Chaeyoung sudah sarapan dan membersihkan diri setelah dibangunkan oleh salah satu pelayan, tapi saat dirinya bangun, Taehyung sudah berangkat ke perusahaan nya. Padahal ia ingin menyiapkan sarapan untuk Taehyung, karena ini pagi pertama ia menjadi istri Taehyung.

Ia dibantu ke tempat duduk di dekat kolam renang oleh salah satu pelayan, menahan pelayan tersebut untuk bertanya sesuatu.

"Irene dimana ?"

Pelayan tersebut gelagapan, padahal Chaeyoung hanya bertanya. Karena pelayan itu masih mengingat jelas perkataan salah satu pengawal Taehyung, yang tidak membiarkan Chaeyoung untuk berbicara dengan Irene.

"S-sedang keluar, nona."

Chaeyoung ber-oh, tidak bertanya hal lain lagi, hingga pelayan mendesah lega, lalu izin untuk kembali bekerja.

Irene mengepalkan tangannya kesal. Taehyung brengsek! Ia menyuruh semua orang untuk menahan nya agar tidak bertemu Chaeyoung. Tapi dirinya tidak sebodoh itu. Menoleh ketika salah satu orang kepercayaannya dibelakang Taehyung telah tiba. Tentu saja berpura-pura sebagai pengawal baru, di depan pengawal lain. Sepertinya keberuntungan tengah berada di tangan Irene dan orang itu juga, karena tidak bertemu siapapun.

"Jadi ?"

"Kau melihat wanita itu kan ? Dia istri baru suamiku. Lakukan sesuatu ! Terserah mau kau melecehkannya sekali pun, tapi itu lebih baik, agar Taehyung segera mencampakkan dia."

Pria itu mengendik bahu mengerti, kemudian berjalan menuju Chaeyoung.
Segera membungkam mulut Chaeyoung dengan tangannya lalu berganti dengan selotip, membuat Chaeyoung kaget dan berteriak walau suaranya teredam oleh selotip. Memberontak saat merasakan tangannya diikat ke belakang kursi, menendang apapun yang ia bisa, menangis ketakutan saat kakinya dibuka lebar dan tangan itu mengelus-ngelus pahanya. Menggeleng dan berteriak tidak jelas.

"Ssst... Tenang lah, nanti kau akan menikmati nya. Ku yakin ini lebih nikmat dari apa yang dilakukan suami mu."

🔸🔸🔸

Taehyung mendesah lelah ketika tiba dirumah sore harinya. Mengabaikan Irene, meski dirinya melihat. Menuju kamarnya, tapi langkahnya berhenti, ketika dianak tangga pertama. Kenapa kelihatannya pengawal dan pelayannya ketakutan seperti itu melihatnya ? Baiklah, mereka memang selalu takut padanya, tapi ini berbeda. Memandang satu sama lain dan bahkan mendorong-dorong yang lainnya tidak jelas.

"Salah satu ! Aku akan mendengar perwakilan kalian untuk berbicara. Dan usahakan cepat, karena aku lelah."

Tetap saja tidak ada yang berbicara padanya, bahkan sudah menunggu 1 menit lebih. Tidak peduli ! Kembali melangkah untuk ke kamarnya.

Still With You (TaeRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang