04

976 166 44
                                    

Ucapan Taehyung tersebut tentu saja membuat Chaeyoung dan Hyung-Sik terkejut. Hyung-Sik begitu marah karena hal itu. Hyung-Sik berdiri menatap Taehyung yang tersenyum tipis dengan kepala menunduk, tak lupa juga dengan tangan yang masih mengetuk-ngetuk ponselnya. Sedangkan Chaeyoung sendiri tidak bereaksi banyak.

"Maaf Tuan Taehyung, tapi sepertinya permintaan anda itu terlalu gegabah !"

Taehyung mendongak, masih dengan senyuman tipis yang terhias di bibirnya. Dirinya sempat melirik Chaeyoung yang hanya terdiam di tempat duduk. Sayang sekali.. padahal dirinya ingin melihat reaksi wanita di hadapannya ini.

"Saya tidak gegabah, Tuan. Saya sudah memikirkan kalimat yang saya ucapkan tadi. Sebenarnya, saya tidak masalah atas kerusakan mobil itu, karena saya masih mempunyai mobil lain. Tapi anak anda..--"

Kembali lagi menatap Chaeyoung, tetapi kali ini dengan begitu terang-terangan, Hyung-Sik juga sampai ikut melihat anaknya.

"Rasa bertanggung jawabnya sangat tinggi. Padahal saya tidak mengatakan apa-apa, selain pertanyaan saya tentang pertanggung jawaban. Bukan bermaksud meminta ganti rugi sebenarnya. Tapi jika kalian menangkapnya seperti itu, saya bisa berbuat apa ?"

Taehyung berdiri angkuh dengan satu tangan berada dalam saku celananya.

"Tidak masalah, jika tidak ingin. Saya tidak memaksa. Kalau begitu, saya permisi, karena saya masih mempunyai agenda pekerjaan lain. Jika Tuan dan anak Tuan masih ingin disini, silahkan saja."

Taehyung berjalan meninggalkan ruangannya setelah pintu dibukakan oleh sekretaris nya. Tanpa kembali menoleh ke belakang.

🔸🔸🔸

Hyung-Sik benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran anak muda tadi. Padahal Taehyung sudah mempunyai istri, tapi menawarkan anaknya untuk menjadi istri kedua. Sesampainya dirumah seperti saat ini pun, Hyung-Sik masih saja berkomentar, membuat istrinya dan anak tertuanya mengernyit bingung.

Chaeyoung juga masih tidak berkata apapun, melamun sepanjang perjalanan pulang ke rumah.

Cukup kaget dengan permintaan Taehyung untuk menjadikannya istri kedua.

Apakah ada yang salah dengan istri pertamanya hingga dia mencari wanita lain ? Kenapa pula dia menawarkan dirinya untuk itu ? Padahal dia hanya wanita buta.

"Ayah, ibu, kakak, aku ke kamar dulu ya. Tidak perlu mengantar ku."

"Hati-hati Chae berjalannya. Jangan terburu-buru."

Chaeyoung mengangguk menjawab perkataan sang kakak.
Ya syukurnya dirinya sudah hafal akan seluk beluk rumahnya, jadi dirinya tidak akan kesusahan untuk ke kamar.

Duduk di tepi ranjang setelah sampai dikamarnya. Masih dengan memikirkan perkataan Taehyung.

Dia sudah pernah berpikir diawal dirinya mengalami kebutaan, jika pasti tidak banyak lelaki yang akan menerimanya dengan keadaannya yang seperti ini.

Apakah ini petunjuk atau apa ? Tapi dirinya tidak tahu dengan pasti bagaimana seorang Kim Taehyung sebenarnya. Dan juga, istri pertamanya, Chaeyoung yakin, wanita itu tidak tahu menahu tentang keinginan Taehyung yang ingin menikahi wanita lain.

🔸🔸🔸

Taehyung tersenyum pada dirinya sendiri saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah atas gagasan permintaan nya tadi kepada Chaeyoung.

Bahkan senyum itu tidak hilang saat sudah berada dirumah.

Merasa konyol saja, bisa-bisanya dia, seorang Kim Taehyung, meminta Chaeyoung yang seorang wanita buta itu untuk menjadi istri keduanya. Tapi dirinya juga tidak merasa menyesal. Karena dia tidak mau asal memilah seseorang untuk masuk dalam kehidupannya.

Still With You (TaeRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang