Fighting!

343 73 12
                                    

Selamat membaca-,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
-,-

Berguling dari sisi ranjang, kemudian ke tengah. Kembali lagi ke pinggir. Lalu ke tengah lagi. Hal itu sudah dilakukan oleh Chan berulang kali.

Malam ini ia begitu gusar. Berkali-kali menatap ponselnya. Mengetik kalimat demi kalimat hanya untuk dihapus lagi.

"Aish jinjja! Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya" keluh Chan.

Tentu saja. Selama ini, ia tidak pernah begitu serius menyukai seseorang. Bahkan pada si Original Visual dari SM, Chan tidak pernah berpikir untuk mengiriminya pesan. Selain ragu dan malu, Chan merasa ia tidak perlu melakukan itu.

"Hyung?"

Chan menoleh dan mendapati Jeongin sudah berada didepan pintu kamarnya. Ia bahkan tidak mendengar suara pintu terbuka.

"Eoh. Ada apa? Kenapa belum tidur?"

"Kenapa Hyung tidur disini?" Tanya Jeongin. Pasalnya Chan berada didalam kamar yang biasa digunakan oleh manager mereka untuk menginap jika ada kondisi darurat.

Mereka bersembilan masih menggunakan kamar dengan tiga orang di dalamnya.

"Eoh, itu... Aku sedang ingin sendiri"

"Begitukah? Ne. Sebaiknya memang seperti ini. Hyung hanya perlu berada dikamar ini jika ingin sendiri. Tak perlu pulang kerumah"

Chan tidak menanggapi. Ia hanya bangkit dari rebahan nya dan duduk ditepi ranjang. "Kenapa belum tidur? Besok kita harus ke agensi pagi-pagi"

Jeongin bersandar di pintu. "Aku juga sedang menunggu Woojin Hyung. Dia belum pulang"

Chan mengangguk paham. Diantara para membernya, Jeongin memang lebih manja dan menempel dengan Hyung tertua mereka itu.

"Kau sudah menghubungi nya?"

"Sudah. Tapi tidak ada respon."

"Aigoo. Dia pasti akan cepat pulang. Kau jangan khawatir. Sekarang kembali ke kamarmu. Hyunjin dan Seungmin pasti mencarimu. Jangan buat mereka membangunkan para member yang sudah tidur" titah Chan.

"Siap Leader-nim! Jaljaa..."

"Jaljaa uri Jeongin" balas Chan.

Setelah pintu ditutup, Chan kembali mengambil ponselnya. Ia berniat mengembalikan ke tombol menu, namun justru tidak sengaja menyentuh tombol send karena memang tadi ia masih sedang dalam posisi siap mengirim pesan.

SHE'S HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang