Fall apart

545 100 42
                                    

Selamat membaca-,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
-,-

Hamparan gelap, angin bertiup kencang namun mengguncang. Lagi-lagi, Dahyun berada ditempat itu. Dimana dia tidak menemukan siapa-siapa. Hanya ada dirinya, rasa takut dan suara-suara aneh yang entah berasal darimana.

Hwaiting!

Dahyun berjengit kaget. Telinganya dengan jelas mendengar suara seruan yang berada disekitarnya. Namun matanya seolah tertutup rapat. Lengket tak bisa terbuka barang sekejap.

Saat dirinya berusaha terus berjalan dengan tangan terulur kedepan, berharap ada sesuatu yang bisa dia pegang, namun tiba-tiba muncul titik-titik berwarna yang mulai mengepul didalam retina nya.

Awalnya hanya sedikit, tapi titik-titik itu bertambah banyak dengan berbagai variasi warna.

Dahyun kembali mengerjap. Berusaha melihat dengan jelas apa saja yang ada disekitar titik-titik itu. Hingga sebuah siluet bayangan dengan delapan orang muncul didepannya. Membuat Dahyun bahkan seperti ikut berada ditengah-tengah mereka.

ONE IN A MILION! ANNYEONG---,

"Tidak!" Dahyun terbangun dari tidurnya kemudian mengusap peluh yang membasahi pelipis dan tengkuknya.

Dia segera melompat dari ranjangnya untuk mengambil sesuatu di laci meja.

---Sebuah foto.

Dahyun menatap sebuah foto yang diam-diam dia ambil dari ruang latihan Chan. Menatap dengan lekat wajah sembilan gadis yang berpose dengan tersenyum lebar.

Apalagi, seorang gadis dengan monolid tajam dan rambut berwarna biru-- Dahyun yakin dia adalah orang yang sama seperti seorang gadis berambut ungu di foto yang beberapa hari lalu dia tunjukkan pada Chan.

"Kenapa orang-orang itu selalu muncul di dalam mimpiku? Sebenarnya aku siapa?" Gumam Dahyun.

Dia meletakkan kembali foto itu. Bergerak---melayang---bahkan akhir-akhir ini dia bisa melakukan sesuatu yang tidak biasa dia lakukan.

Sesuatu yang membuka mata dan telinga Dahyun, kalau dirinya, berbeda dengan Chan. Buktinya, dia sekarang berada didalam loteng perpustakaan Chan. Tidak perlu menaiki tangga atau apa. Dia hanya menggerakkan tubuhnya keatas lalu---mengambang dan terbang.

Atau hal-hal lain. Seperti Dahyun yang tidak pernah merasakan lapar lagi. Masih takut terkena sinar matahari dan bisa menghilang kapan saja.

Itu pernah dia lakukan saat beberapa hari yang lalu, Chan membawa seorang teman. Dahyun tidak melakukan apapun. Dia hanya terlalu gugup bertemu manusia lain selain Chan. Dan ternyata, orang itu benar-benar tidak bisa melihat Dahyun.

Dahyun mengambil jaket yang dibelikan Chan lalu memakainya. Tidak perlu mencuci wajah ataupun memakai riasan. Toh, tidak ada yang melihatnya. Hari ini, Chan akan membawanya ke suatu tempat.

SHE'S HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang