Fissure

658 106 18
                                    

Selamat membaca-,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
-,-

Seorang gadis berdiam diri diluar balkon. Mata besarnya menerawang keatas, menatap penuh harap pada hamparan langit yang gelap. Dua tetes airmata berhasil keluar dari matanya, tangan terangkat untuk mengusap wajah, namun justru membuat keluar deraian airmata lainnya.

"Aku sangat membencinya, Dahyun Unnie. Kau tau? Seharusnya aku balas menamparnya malam itu. Dia... hiks, kenapa kau begitu baik? Kenapa kau harus memiliki hati sebesar itu?"

Chaeyoung-- gadis dengan rambut hitam panjang, menangis seorang diri. Duduk ditempat dimana beberapa hari yang lalu, seorang gadis berambut pirang menemaninya.

"Chaeng?"

Chaeyoung mendongak. Pandangan nya sedikit kabur, membuat nya mengerjap beberapa kali untuk melihat siapa orang yang tadi menepuk pundak nya.

"Jeongyeon Unnie?" Sinis Chaeyoung

Jeongyeon tersenyum. Kemudian ikut duduk menjeplak dilantai, menghadap Chaeyoung.

"Kau sedang apa?" Tanya nya.

"Tidak ada"

Chaeyoung hendak berdiri, namun Jeongyeon dengan cekatan menahannya.

"Kau mau kemana? Unnie ingin berbicara padamu"

"Aku tidak punya waktu" ketus Chaeyoung berusaha melepas tangan Jeongyeon.

Tubuh berbalik. Namun suara Jeongyeon menghentikan langkahnya.

"Sampai kapan?"

Chaeyoung mendesah lelah. Dia masih berdiri sembari menunggu sang Unnie melanjutkan ucapannya.

"Sampai kapan kau terus menyalahkan kami?"

Airmata meluruh deras. Chaeyoung mengepalkan tangannya. "Sampai Dahyun Unnie kembali"

Jeongyeon terhenyak, "Kau tau? Memangnya kami tidak merasakan perasaan itu? Perasaan yang membuat mu menangis semalaman?"

Hening. Keduanya sibuk menetralkan rasa sesak yang tiba-tiba mengimpit dada mereka.

"Kami juga cemas, khawatir dan--"

"Berhenti mengatakan omong kosong!" Seru Chaeyoung.

Dia memutar tubuhnya. Menatap penuh marah pada Jeongyeon. "Tidak ada yang peduli dengannya sebelum itu! Kalian kemana? Kenapa diam saja saat melihat Dahyun Unnie terus menerus mengemis dan meminta jalang itu untuk memaafkannya?!"

Plak!

"Jaga ucapanmu Son Chaeyoung, Sana itu kakakmu! Jangan karena kau sedang kesal, kau jadi berbicara kasar seperti itu!" Marah Jeongyeon.

Chaeyoung tersenyum pedih. Kemudian membungkuk. "Mianhae, ini semua salahku. Kenapa aku tidak bisa belajar dari pengalaman? Malam itu, Dahyun Unnie juga ditampar karena membela diri. Seharusnya, aku diam saja kan? Memang seharusnya seperti itu. Hanya Unnie line yang berhak untuk melakukan sesuatu sesuka hati."

SHE'S HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang