Blueprint

586 93 29
                                    

Selamat membaca-,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
-,-

Dahyun berjalan dengan lesu menyusuri koridor agensi. Hari ini, dia terpaksa hanya duduk dan melihat bagaimana asiknya para member berlatih koreografi untuk iklan salah satu cosmetics terkemuka di Korea.

Dia juga harus pulang lebih awal karena memang belum sepenuhnya diperbolehkan untuk keluar dorm lama-lama.

"Aroma ini..." Gumam Dahyun sembari menghirup nafas dalam-dalam. Matanya mengerjap, seketika langkah nya berhenti saat mendengar suara langkah kaki lain yang berada disekitar nya.

Dahyun menoleh, menyaksikan sendiri bagaimana seseorang itu memang berjalan menghampirinya. Rambut coklat berponi, celana putih selutut, kaos polos dengan warna senada dan---sungguh---Dahyun dibuat berdebar olehnya.

Saat dadanya berkecamuk senang, suara langkah kaki lain juga terdengar ditelinga nya. Dahyun memejamkan matanya sebentar, seperti tidak begitu asing dengan suara langkah itu.

Pangeran berkuda putih...

Ditaman...

Mimpi...

Dahyun segera membuka matanya. Bahkan nyaris mengeluarkan bola matanya saat dia benar-benar ingat sesuatu yang selama ini memenuhi pikiran nya.

Benar. Mimpi itu. Sebuah mimpi yang selalu menghiasi tidurnya semenjak dia bangun dari koma.

Didalam mimpi itu, Dahyun bertemu dengan pangeran berkuda putih yang sampai sekarang belum diketahui dengan jelas bagaimana rupanya. Pangeran itu terus berusaha mendekati Dahyun dengan tangan yang membawa sesuatu, juga Dahyun yang terus menerus terbangun setiap kali mereka nyaris saling bertatap muka.

Dahyun segera menoleh kearah yang berlainan dengan seseorang yang pertama kali dia lihat.

"Tidak mungkin" lirih Dahyun.

Dahyun menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat dua namja yang kini tengah berjalan menghampirinya dari arah berlainan. Dirinya tepat berada ditengah-tengah.

"Dahyun?"

Terkejut. Dahyun sontak berjengit kaget saat pundaknya ditepuk seseorang.

"Woojin Oppa?"

"Uhm sedang apa kau---"

"Oy Kim Dahyun!"

Dahyun menoleh lagi. Kali ini dengan melamun. Ingatan tentang mimpi itu benar-benar semakin jelas. Dahyun bahkan bisa merinci bagaimana bentuk tubuh milik pangeran berkuda putih dimimpinya itu setelah namja itu berada didepannya.

SHE'S HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang