Take it Easy

495 91 39
                                    

Selamat membaca-,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
-,-

Two months ago...

Butiran salju perlahan mulai meramaikan jalanan, membuat dingin seluruh kota. Chan, menyuruh sang supir taksi untuk menghentikan nya didepan sebuah restoran terkemuka.

Selera Chan tidak terlalu tinggi, dia bisa makan apa saja. Bahkan, jika hanya memakan sekepal nasi dengan dibungkus daun selada, dia akan tetap menghabiskan nya.

Dan berdirinya Chan disini, bukan karena tempat makanan itu terkenal akan kelezatan makanan menu utama nya. Atau bukan karena, ada banyak orang yang entah mengapa bisa memiliki waktu selama itu hanya mengantri untuk membeli makanan.

Dipikiran Chan, apa gunanya ponsel mahal dan teknologi yang canggih? Mereka bisa memesan dari dalam rumah dan diam menunggu sampai makanan itu datang.

Tapi, Chan memang payah. Anggaplah begitu. Meski dia tau, didormnya, para membernya pasti sekarang sedang menikmati makan malam dengan hangat. Menyalakan musik sekeras mungkin dan menghabiskan makanan dengan obrolan yang tidak hanya ringan--tapi juga menyenangkan.

Chan mengusap tengkuknya yang dingin. Menoleh kesana kemari, berharap netra gelapnya bertemu dengan sosok gadis berambut hitam panjang berada diantara puluhan pembeli.

Bae Irene---sosok gadis indah dengan mata, rambut, wajah, perangai, suara, aura dan apa saja yang melekat pada tubuhnya sanggup membuat hati seorang Chan terjarah. Leader salah satu girlgroup terkenal di negeri ginseng itu, sangat menyukai tempat makan ini.

Tidak sulit bagi Chan untuk mengetahui nya. Karena selain dirinya sendiri yang teramat bucin, terkadang Irene juga tertangkap kamera media ketika tengah berkunjung kesini.

Chan menautkan kedua tangannya, menggosoknya perlahan. Salju turun semakin banyak. Jaket tebal di bagian bahu, sudah ramai disinggahi butiran salju. Namun lagi-lagi, dia tidak menyerah.

Sesuai dengan berita yang dia dengar--ah, lebih tepatnya tidak sengaja dia dengar, kalau Irene tengah melakukan syuting untuk persiapan debut subunitnya disekitar tempat ini. Chan tidak begitu yakin, namun tetap berusaha untuk menunggu nya.

Barangkali kali ini dia beruntung. Semesta memberi nya kesempatan untuk kembali bertemu, lalu--bisa saja keduanya akan lebih menjadi dekat. Terdengar picisan, tapi hanya membayangkan nya saja, Chan sudah terlampau senang.

Dan benar saja, tepat setelah Chan menutup mulutnya karena terlalu lama tersenyum sembari menampilkan gigi-giginya, sebuah Van mewah menepi tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Disana, seorang bodyguard berjalan memutar kemudian membuka pintu mobil di bagian penumpang. Tidak membutuhkan waktu lama untuk netra gelap Chan melihat dengan jelas sang Visual yang keluar dari mobil.

Indah.. begitu indah.

Rambut hitam panjang yang tergerai, tubuh mungil yang terbalut jaket tebal sampai lutut, semakin membuat nya terlihat imut.

SHE'S HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang