Delusional

527 97 21
                                    

Selamat membaca-,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
-,-

Suara alat-alat rumah sakit yang tidak begitu dia kenali, meramaikan indera pendengarannya. Menambah sesak degup jantung yang memang sudah terhimpit kuat. Menyaksikan betapa wajah sang pujaan hati, masih terlihat pucat dan jauh dari kata berseri.

Woojin sekali lagi, mengecup punggung tangan yang beberapa menit ini setia digenggamnya. Membiarkan airmatanya terus berderai bahkan sampai membasahi sprei berwarna biru muda didepannya, juga membasahi masker putih yang dikenakannya.

"Bukalah matamu, Dahyunie. Kau harus cepat sembuh." Gumam Woojin.

Suaranya serak. Bekas menangis semalaman. Dia lantas mulai bercerita. Mengenai banyak hal. Meramaikan semua sudut ruangan dengan ceritanya yang terdengar tidak ada manis-manisnya, namun sanggup membuatnya tertawa.

"Kau ingat? Sehari setelah kau menolakku dan kita tidak sengaja bertemu di Cafe agensi? Pada saat itu, aku sangat gugup sekali. Hingga membuatku malah menghindar darimu. Sama sekali tidak menyahut saat kau memanggilku" Woojin tersenyum kecut.

"Aku melihat raut kecewa diwajahmu. Dan itu, membuatku tidak bisa tidur nyenyak hampir seminggu"

Woojin menengadah. Menatap langit-langit ruangan dengan hati yang semakin berdenyut menyakitkan.

"Apa cinta ini salah?"

"Kau terus bersikap seperti itu. Lalu bagaimana caranya agar aku bisa menghibur hatiku sendiri? Setidaknya, berhenti mengirimiku pesan penuh dukungan atau menunjukkan senyum menawanmu itu jika memang kau tidak memiliki perasaan apapun padaku. Itu menyiksa, Dahyun. Kau terus membuatku berada dalam ikatan cinta sebelah mata, tangan, atau mungkin dibagian semesta yang tidak pernah kau tempati"

Terhitung sudah dua belas hari Dahyun terbaring didalam rumah sakit. Dan namja yang memiliki kegemaran memakan ayam itu, tidak pernah absen untuk menemui Dahyun,--pemilik hatinya.

Dia bahkan sering beradu argument dengan sang Boss agar dia selalu diberi ijin untuk melakukan hal ini. Menyisihkan waktu yang seharusnya dia gunakan untuk istirahat, demi melihat perkembangan mengenai kondisi Dahyun.

Hanya Dahyun.

Seseorang yang sudah dua tahun ini mengisi hatinya. Membuat nya seakan menggila hanya dengan melihat foto nya saja.

Gadis yang selalu menghibur semua orang itu, tidak pernah lepas dari perhatiannya. Selalu ada sesuatu yang menarik, hingga membuat Woojin benar-benar tertarik.

Lalu kemudian,--Jatuh Cinta.

"Aku menyesal, mengapa dulu sempat mengabaikan ajakanmu untuk bertemu" Mengucapkan hal itu, membuat dada Woojin seakan berdesir.

SHE'S HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang