Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca -,-
"Kenapa mendadak minta liburan? Apa kau sakit?" Tanya Sajangnim pada sang leader.
"Ani.."
"Lalu? Kau tau kan? Jadwal group kalian sangat padat. Belum lagi kau juga sedang mempersiapkan comeback sub-unitmu. Ada apa? Kau punya masalah?"
"Ani..."
Sajangnim menghela nafas. Ia meletakkan naskah yang sedari tadi ia bawa, lalu menatap seorang laki-laki yang kini tengah menunduk didepannya.
"Oke, Chan. Jika kau tidak ada apapun lagi yang ingin kau katakan, kau boleh pergi. Aku ada rapat penting. Selesaikan dulu semua jadwalmu lalu kau boleh mengambil cuti" katanya.
Chan mengangguk. Ia lalu beranjak berdiri.
"Uhm. Kau mau pulang kan?"
"Ne" singkatnya.
"Ah. Bisa minta tolong? Ini naskah milik Jihyo. Dia lupa membawanya. Tolong kau antar ini ke dorm mereka"
Chan menatap naskah itu dengan ragu. "Bagaimana kalau Jihyo tidak ada di dorm?" Tanya nya. Mengingat bagaimana gadis itu begitu sering mengunjungi kekasihnya.
"Apa masalahnya? Titipkan saja pada member lain yang kau temui"
"Uhm. Aku..."
"Apa kau merasa canggung dengan mereka? Ayolah. Kalian sudah dekat sejak masa training, kan? Aku yakin kalian tidak akan memiliki perasaan satu sama lain. Itu sebabnya aku membiarkan kau datang ke dorm mereka"
Chan mendadak gugup mendengar perkataan itu. Entah mengapa udara disekitarnya juga terasa sedikit panas.
"Aniya. Baiklah. Aku akan mengantar ini. Apa ada lagi?"
"Pastikan tanganmu tidak kosong saat mengetuk pintu dorm mereka. Gadis-gadis itu sangat menyukai pizza"
"Arraseo. Aku pergi dulu"
Chan keluar ruangan dengan perasaan bimbang. Beberapa kejadian yang selama ini menumpuk dikepalanya, terasa bertambah berat saja. Apalagi soal pertengkaran nya dengan Woojin kala itu. Dan tingkah bodohnya yang malah datang ke Cafe tempat dimana Woojin dan Dahyun hendak makan siang.
