PART 1

66.2K 3.2K 212
                                    


H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Tepat pukul 05.00 alarm berbunyi dengan keras guna membangunkan sesosok gadis manis yang masih dalam mimpi itu. Dengan keadaan yang masih setengah sadar ia mencoba bangun dari tempat tidurnya dan mematikan alarm yang masih berbunyi. Setelah nyawanya mulai terkumpul ia beranjak bangun untuk membereskan tempat tidurnya baru ia mandi.

Zify. Gadis tersebut ialah Zify. Dia seorang gadis yang mandiri yang tinggal di sebuah kontrakan kecil dan sederhana. Walaupun kecil namun kontrakan tersebut masih layak dihuni.

Sebenarnya Zify tinggal di panti bersama anak-anak panti lainnya, namun karna ia sudah besar dan tidak ingin merepotkan bu panti membuat ia memilih hidup mandiri dengan mengontrak dan tinggal sendiri.

Awalnya bu panti menolak karna tidak tega, namun karna bujuk rayu Zify membuat ia memberinya izin.

Zify tidak tahu apakah ia masih memiliki keluarga atau tidak. Ia sendiri di besarkan di panti asuhan. Bu Hasni pengurus panti asuhan tersebut menemukanya di depan pintu panti dengan secarik kertas yang berisi namanya dan sebuah kalung yang dilapisi berlian murni cantik yang terdapat nama 'ZIFY'.

ZIFYLIA QUEENZY G.V itulah namanya. Sampai sekarang pun ia tidak tahu singkatan dari huruf G.V.

Setelah selesai mandi dia membuat sarapan terlebih dahulu untuk mengisi perutnya yang kosong. Selesai sarapan dia membereskan tempat makan agar tetap bersih.

"Hufff_..akhirnya beres juga," Zify pun mulai bersiap-siap untuk pergi kesekolah.  Karna hari ini hari senin ia tak ingin terlambat.

"Semangat Zify harus semangatt!" ucapnya di depan cermin memberi semangat pada dirinya sendiri.


****

Zify telah sampai di gerbang sekolah. 'GANGGA SENIOR HIGH SCHOOL' itulah nama sekolahnya, sekolah yang terelit di kota Y.  Sebelum memasuki sekolahnya dia harus menyiapkan mental yang kuat untuk menerima cacian dan bully an yang semua murid berikan terutama pada siswi perempuan yang menjabat sebagai kakak kelas.

Perlahan lahan Zify melangkahkan kakinya sesopan mungkin di depan kakak kelasnya agar terhindar dari caciannya. Namun sepertinya memang kakak kelasnya yang memang memiliki mulut gatal sehingga selalu saja ia yang terkena bully.

"Tuh lihat anak haram datang" ejek Sarah menunjuk Zify pada teman-temannya.

"Sekolah karena beasiswa aja bangga." ucap Sisil si centil.

"Sok cantik banget sih, cantikan aja gue." Lanjut kakak kelas yang bermake up tebal.

"Cih...sampah sekolah."

"Halah.. kelakuan kayak jalang aja sok-sok an polos"

"Penggoda..!"

"Jijik gue liat mukanya"

Dll.

Zify yang mendengar cacian itupun hanya bisa menunduk dan mempercepat langkahnya agar cepat sampai di kelasnya. Sungguh Zify sangat sakit hati terhadap setiap kata-kata yang dilontarkan oleh siswi tadi.

Sebegitu rendah kah dirinya?

Zify tidak bisa melawan mereka, dia sadar sesadar sadarnya bahwa dia hanya orang miskin, dia tidak ingin di keluarkan dari sekolah ini karna berurusan dengan mereka yang notabennya anak orang kaya serta orang tua mereka seorang donatur di sekolah itu.

My Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang