PART 5

39.1K 2.3K 32
                                    

Setelah 2jam perjalan, jet pribadi yang di tumpangi keluarga Vadresson berhasil mendarat dengan selamat di bandara kota Y. Mereka semua menuju kearah parkiran dengan di dampingi oleh bodyguard.

Kedatangan mereka membuat pengunjung bandara terpukau terutama pada boys Vadresson yang berjalan dengan cool dipadukan dengan wajah yang tampan membuat mereka jatuh hati terutama kaum hawa. Tapi para boys Vadresson tidak menghiraukan pengunjung bandara karna yang terpenting sekarang adalah princessnya.

"Sayang coba kamu telpon Dirga, dimana princes kita di rawat" saran mommy Lina kepada Daddy.

"Iya sebentar aku telpon dulu."jawab dady Farrel.

Dady Farrel segera menelpon Dirga dan tak lama kemudia panggilan pun tersambung.

"Halo Dad" sapa Dirga di seberang telepon.

"Halo Dirga dimana princes kita dirawat?"tanya Daddy to the point.

"Rose Hospital Dad di lantai 3 ruangan VVIP No.2"

"Baiklah Daddy dan yang lain akan segera kesana."

Setelah panggilan terputus mereka semua masuk kedalam mobil yang sudah datang menjemputnya dan melesat pergi meninggalkan area bandara.


*****

37 menit sudah berlalu dan sekarang mereka sudah sampai di pelantaran Rose Hospital.

Lima mobil mewah sudah terparkir dengan rapi. Segera mereka berjalan masuk ke rumah sakit tersebut mencari letak kamar rawat princessnya dengan dikawal oleh bodyguard berbadan kekar.

Semua mata tertuju dengan mereka, siapa sih yang tidak kenal dengan mereka?

Keluarga yang tersohor dengan kekayaan nya hingga ke berbagai negara dan memiliki aset di mana-mana. Bahkan sampai anak cucu cicit pun kekayaannya tidak akan habis.

Akhirnya sekarang mereka sudah sampai di depan pintu kamar rawat princessnya yang dijaga 4 body guard itu.

"Tuan.." sapa bodyguard itu dengan menundukkan sedikit kepalanya.

Daddy Farrel segera membuka handel pintu.

Ceklek_
Terpampang lah sesosok gadis yang terbaring tak berdaya dengan banyak alat rumah sakit yang menempel di tubuhnya.
Semua anggota keluarga yang melihat itu meneteskan air matanya dan berjalan mendekat ke brankar tempat princesnya terbaring.

Mommy Lina tak kuasa membendung air matanya lagi tangisannya pun pecah menghiasi ruangan tersebut.

"Hiks..hiks..hiks Dad anak kita Dad...hiks" lirihnya dengan terisak isak. "Yang sabar ya mungkin ini cara tuhan mempertemukan kita dengan anak kita" ucap daddy Farrel menenangkan istrinya.

Mama Sushi menangis histeris melihat princes satu-satunya  terbaring mengenaskan. Papa Arvel mencoba menenangkan istrinya yang menangis dipelukannya sesekali mengusap air matanya.

Arhan dan Darrel pun ikut meneteskan air matanya. Hati mereka seakan ter iris-iris melihat adik perempuan satu-satu nya yang selama belasan tahun mereka cari terbaring lemah tak berdaya.

Axel yang terkenal dengan kekejamannya juga menangis dengan menutup mukanya menggunakan kedua telapak tangan dengan duduk di sofa yang terdapat di sudut ruangan. Dia tidak kuat melihat keadaan adiknya yang saat ini memakai alat penunjang hidup.

Sedangkan Gara, Bian, dan Elfan melihat keadaan adiknya tidak bisa berkata kata lagi. Sama halnya yang lain mereka juga ikut menangis.

"Sayang...buka matamu nak hiks....hiks.." pinta mama Sushi dengan mengelus rambut sang ponakan yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.

My Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang