PART 16

20.4K 1.3K 28
                                    

🍁🍁
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
*****

Mobil Rolls Royce Phantom melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah Mansion keluarga Vadresson. Di sepanjang perjalanan Zify selalu merengek ingin kembali ke sekolah dan tentu saja hal itu ditolak oleh Axel. Axel dari tadi sudah panik melihat pipi adiknya ini yang membiru di kulit putihnya.

"Abang Zify gak mau pulang... Zify mau sekolah.." rengek Zify yang berada di pangkuan Axel.

Axel mengelus punggung sang adik dengan lembut sesekali mengecup sayang kepalanya.

"Baby jangan sekolah dulu ya! Beby kan masih sakit" ucap Axel dengan lembut.

"Iiihh.. abang Zify gak sakit tauk, Zify tuh gak luka" protes Zify dengan menendang nendang kan kaki nya asal.

"Pipi kamu lebam baby karna tamparan tadi, dan itu harus segera diobati"

"Abang gak mau kamu kenapa napa baby, abang gak mau pipi kamu lebamnya makin parah jadi harus diobati dulu ya dan untuk hari ini baby gak usah masuk sekolah, mengerti?!"

"Tapi nanti kalo Zify dimarahin Buk guru gimana? Nanti kalo Zify ketinggalan pelajaran gimana? Iiiihhh... Abang Zify gak mau dihukum hiks hiks huaa.....abang jahat!" Zify menangis histeris dengan memukuli dada Axel.

Axel menjadi kelabakan sendiri mendengar tangisan adiknya. Dia memeluk erat sang adik yang masih menangis histeris.

"Cup cup cup... udah jangan nangis, sekolah itu kan milik keluarga kita baby, tidak ada yang berani menghukum ataupun memarahi mu, karna kamu merupakan putri dari pemilik sekolah itu sendiri" tuturnya dengan lembut menenangkan sang adik.

'Jika ada yang berani pun, aku akan memenggal langsung kepalanya'

Zify pun mulai sedikit tenang mendengar penuturan abangnya. Axel mengelap pipi Zify dengan pelan. Mereka terdiam sebentar.

"Abang..."

"Ada apa hem?" Jawab axel dengan mencium pipi Zify.

"Zify gak mau pulang..., Zify bosen di rumah.." rengek Zify lagi.

"Yaudah.. kalo gitu baby ikut abang ke kantor mau?" Kata Axel yang melonggarkan sedikit pelukan nya.

"Emm..... mau mau!" Zify berpikir sebentar lalu menyetujui tawaran Axel.

Axel tersenyum melihat tingkah adik manisnya yang lucu "Sean putar balik ke kantor!"

"Baik tuan"

Mobil pun melaju kencang membelah jalanan menuju ke arah Vadress Company yakni perusahaan milik Axel. Kali ini di dalam mobil terasa sepi karena Zify sudah terlelap di pelukan Axel dengan dengkuran halus yang mengiringi.

Mungkin adik manis kita ini kelelahan karena sudah menangis sedari tadi dan ditambah lagi pelukan yang diberikan oleh Axel terlalu nyaman dengan usapan-usapan lembut di punggungnya membuat dia tertidur.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mobil yang mereka kendarai sampai pada tujuan. Sean keluar lebih dulu untuk membukakan pintu penumpang tempat tuan dan nona nya duduki.

Axel menggendong Zify seperti koala lalu berjalan memasuki kantor diikuti dengan Sean yang berada di belakang nya. Dua orang Security yang menjaga pintu loby menunduk kan kepalanya setelah melihat sang CEO datang.

My Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang