PART 14

25.4K 1.4K 11
                                    

Jangan lupa vote⭐
🍁
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

****


Ceklek..

Pintu kamar Elfan terbuka bersamaan dengan terbukanya pintu kamar Gara dan Bian. Elfan buru-buru pergi ke kamar Zify takut didahului oleh kedua kakak gilanya. Kedua orang gila ini pasti mau ke kamar Zify.

Dan benar saja tebakan Elfan. Gara dan Bian juga menuju ke arah kamar Zify dengan mengikuti Elfan dari belakang.

Sampai di depan pintu kamar Zify, Elfan berbalik dan menatap sengit kedua kakak gilanya. " Kakak ngapain sih ngikutin aku?"

Gara dan Bian saling tatap lalu berganti menatap Elfan yang berada di depan mereka berdua. "Siapa juga yang ngikutin kamu?!" Ucap mereka bersamaan.

"Lah buktinya ini kalian ngikutin aku sampe kamar princes" tuduh Elfan dengan tidak mau kalah. Huh selalu saja mereka ingin memonopoli Zify, tapi kali ini dia tidak mau mengalah 'waktunya perang'.

"Gak usah ge'er kamu, kakak ke sini tuh mau ajak princes ke bawah" ucap Gara dengan wajah datar.

"Minggir!"

"Gak mau pokoknya princes bareng aku, kalian duluan aja ke bawah" tolak Elfan menghadang pintu kamar. 

"Gak gak! Gue tuh ke sini mau ajak adek gue ke bawah, lo aja sana yang duluan." Bian mencoba menarik tangan Elfan yang kuekeh tidak mau pindah di pintu.

"Kakak paan sih ngalah dong sama adik sendiri" Elfan menyentak tangan Bian dengan kasar.

Karena sudah terlanjur kesal dengan tingkah jin di depanya ini, membuat emosi Bian memuncak dan berakhir dia menantang nya.

"Lo yang apaan, ngajak gelud ya? Sini!" Tantang Bian dengan wajah yang sudah tersulut emosi.

"Oh nantang rupanya, okey." Karena tidak mau dianggap lemah, Elfan pun menyetujuinya.Dan adegan gelud pun terjadi.

Gara memijit pelipisnya pening melihat tingkah kekanak-kanakan kedua adiknya ini. Dia pun melangkahkan kakinya menuju pintu kamar Zify tanpa memperdulikan dua makhluk yang sedang berkelahi.

Namun naas ketika ingin memegang handel pintu, dia terkena jotosan pada kepalanya. Merasa tak terima dia pun ikut berkelahi dan membalas keduanya. Elfan dan Bian tidak terima juga pun ikut membalasnya.

Axel keluar dari kamar bersamaan dengan Dirga, Arhan,Darrel, dan Rayson. Mereka semua terkejut melebarkan mata melihat adegan perkelahian yang dibuat oleh ketiga adiknya.  Axel mengepalkan kedua tangannya menghampiri mereka bertiga.

Sedangkan ketiga orang tersebut masih belum sadar jika mereka sedang di perhatikan oleh kelima abangnya dan sepertinya mereka akan mendapat sedikit hadiah.

Plak!

Plak!

Plak!

Axel memukul keras kepala ketiga adiknya yang masih belum sadar dengan keberadaannya.

"Anjing" umpat mereka bersamaan mengusap kepala sambil menengok orang yang memukul kepalannya. "A_abang" mereka tekejut dengan raut wajah yang sudah pucat pasih dengan badan yang gemetar melihat kelima abangnya yang sudah siap menerkam mereka hidup-hidup.

'Ya tuhan.. cobaan apa lagi ini'

Axel menajamkan matanya dan mengepal kuat tangannya. Dirga dan yang lainnya pun juga menatap mereka dengan tajam dan rahang yang mengeras.

My Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang