PART 19

15.8K 1.3K 96
                                    

🍁🍁🍁
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
*******

Sudah seminggu Zify bersekolah di sekolah barunya. Dia sangat senang dengan hari-hari barunya yang sekarang. Hari ini adalah hari minggu jadi sekolah tutup alias libur. Jika dulu Zify selalu beraktifitas seperti bekerja dan bekerja, maka sekarang tidak. Sekarang dia tidak memiliki kegiatan apapun ketika weekend.

Zify berdiri di balkon kamar memandangi taman belakang yang sangat indah, asri, dan sejuk.

Oh iya! Dulu dia sangat ingin sekali berjalan jalan ataupun sekedar bermain sebentar di taman belakang. Namun waktu itu kan kaki nya masih sakit, belum bisa berjalan terlalu jauh. Apalagi mansion nya ini sangat luas, baru berjalan sampai depan lift saja kakinya sudah keram.

Tapi sekarang tidak.

Zify berjalan tergesa gesa menuju lift untuk turun ke bawah dengan tidak sabarannya. Mansionnya ini terlihat sepi. Ketiga kakaknya tadi sedang bermain game di kamar Bian. Sedangkan Axel harus menghadiri meeting dengan klien nya. Dirga yang sedang dinas keluar kota, Reyson yang mendapat panggilan mendadak dari rumah sakit, dan Arhan harus melaksanakan operasi darurat di rumah sakit.

Sekarang tinggal Darrel. Darrel tadi sempat bermain bercanda gurau dengan Zify setelah sarapan pagi tadi. Tapi tak lama kemudian dia dengan tergesa gesa keluar hendak pergi menuju restorannya. Sebenarnya tadi Darrel mengajak Zify untuk ikut karena mungkin dia di sana hanya sebentar saja, tapi Zify menolaknya

Seharusnya tanggal merah hari ini menandakan semua orang libur bekerja. Namun ternyata tidak, pikir Zify.

Para orang tua sedang berada dikamar mereka masing-masing. Mereka sedang istirahat atau apalah Zify juga tidak tahu.

Sampailah Zify di taman belakang. Dia mendongakan kepalanya ke atas melihat awan yang ternyata mendung.

"Wah cantik sekali.." ucapnya terkagum melihat berbagai jenis bunga mawar menghiasi taman. "Petik satu Mommy marah gak ya?" Ucapnya dengan ekspresi lucu seperti orang yang sedang berpikir.

Tak lama kemudian hujan turun dari rintik-rintik menjadi sangat deras.

"Hujan..?! Yey.. hujan.. hihi.. yey yey hujan..!" Bukannya masuk ke dalam, Zify malah lompat-lompat seperti bocah kesenangan dengan datangnya air hujan.

Semua badan Zify sekarang sudah basah kuyup. Dia berlari kesana kemari menuju jembatan di danau kecil di sana lalu memetik bunga mawar dan menaburkan di danau itu dengan gembira.

Sekarang dia berpindah duduk di rerumputan. Menepuk-nepuk rumput entah apa yang dia pikirkan.

"Pasti rumputnya mahal, di mansion kan semuanya beli pasti rumputnya juga beli hehe.."

Zify lanjut berguling-guling dirumput menikmati air hujan yang membasahi dirinya. Sesekali dia mengusap wajahnya yang basah.

Zify bangkit kembali memetik bunga mawar yang sangat banyak lalu menaburkannya di rumput membentuk love. "Selesai yeyy..!" Ucapnya dengan ceria melompat lompat dan tentu saja kedua pipi gembulnya itu ikut bergoyang.

"Iiiih.. pipi Zify kok ikut goyang sih gak like ah" ucapnya risih dengan kedua pipinya yang bergerak naik turun ketika dia melompat lompat.

Dia pun berinisiatif menangkup kedua pipinya agar tidak ikut bergoyang.

"Pipi jangan goyang ya.." ucapnya menepuk pelan kedua pipinya lalu kembali melompat lompat di bawah guyuran air hujan.

Jika ada orang yang melihatnya, mungkin mereka akan menggigit bibir gemas melihat tingkah Zify.

My Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang