🍁🍁🍁
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
******Mobil lamborgini melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah sekolah. Sekarang Zify berangkat lagi bersama Gara.
Gara senang bukan main bisa berangkat lagi dengan adiknya. Jika seperti ini dia bisa dekat dan tidak ada yang mengganggu. Pasalnya kalau di mansion itu Zify selalu di monopoli dengan kelima abangnya dan dia rela tidak rela harus mengalah.
"Kak Gara.." panggil Zify.
Gara yang fokus menyetir pun menolehkan kepalanya sebentar dikursi penumpang di sampingnya dengan senyum semangat yang tidak pernah luntur.
"Iya baby kenapa sayang?" Sahut Gara.
"Emm.. Buk Guru marah gak ya Zify gak masuk kemarin?" Tanya Zify merasa cemas.
"Gak kok, Buk Guru gak marah sama baby" jawab Gara seadanya
"Kok yang jawab kak Gara sih, Zify kan nanya sama Buk Guru" kata Zify cemberut lucu.
"Lah kan baby sendiri yang nanya sama kakak"
"Iya ya" jawabnya membenarkan perkataan Gara.
"Tapikan kak Gara jangan pastiin gitu, gimana kalo Buk Guru beneran marah sama Zify?"ucap Zify lagi.
"Gak bakalan kok sayang.., nanti kalo dimarahin bilang sama kakak ya"
"Okey kak"
Perjalanan pun kembali hening. Zify menatap jalan raya melalui kaca pintu mobil sedangkan Gara kembali fokus menyetir sesekali memperhatikan gerak gerik adiknya.
********
Sesampainya di sekolah, Gara berhenti memarkirkan mobilnya di samping mobil Bian dan Elfan.
Bian dan Elfan yang sudah keluar duluan menunggu Zify keluar dengan menyandarkan punggung mereka di mobil. Zify keluar dari dalam mobil setelah Gara membukakan pintunya.
Mereka berempat berjalan beriringan melewati koridor sekolah. Mereka tidak menghiraukan tatapan kagum para siswa siswi yang setia menunggu kedatangan mereka maupun siswa siswi yang berpas-pasan lewat di koridor.
Banyak pasang mata menatap mereka dengan kagum dan memuja. Bagi ketiga kakak Zify tatapan itu sudah biasa bagi mereka, tapi berbeda dengan Zify yang masih merasa tidak nyaman. Dia sendiri tidak pernah mendapatkan tatapan seperti itu dulu di sekolahnya, rasanya aneh.
Dulu yang dia dapatkan hanya sorot mata merendahkan dari para siswa maupun siswi di sekolahnya dulu. Bahkan ada beberapa guru yang tidak menyukai dirinya karena dia dari kalangan rendah.
Hah.... Sudahlah lupakan kejadian dulu. Mari bahas kejadian sekarang.
Meraka akhirnya sampai di depan kelas Zify. Zify berbalik mengahadap ketiga kakaknya dengan tersenyum lembut. Bian mengulurkan tangannya menggapai puncak kepala Zify.
"Beby ingat pesan bang Axel gak waktu itu?" Tanya Bian dengan mengelus sayang kepala Zify sebelum masuk ke kelas.
"Em.. pesan apa kak?"
"Tuh kan gak ingat" ucap Elfan.
Gara maju mendekati Zify. "Bang Axel kan pernah berpesan kalau baby gak boleh dekat-dekat sama cowok lain, gak boleh makan makanan pedas, kalau ke kantin harus nunggu kakak, gak boleh senyum manis di depan cowok lain, terus kalau ada apa-apa langsung bilang sama kakak atau abang Axel, paham?!" Ucap Gara panjang lebar mengingatkan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Family
Narrativa generaleZifylia Queenzy G.V seorang gadis berusia 15th yang terpisah dengan keluarganya sajak bayi dikarenakan diculik oleh babysiter-nya sendiri yang merupakan mata-mata dari musuh keluarganya. Gadis yang memiliki paras cantik, imut, manis, dan menggemaska...