PART 17

20.5K 1.3K 81
                                    

🍁🍁🍁
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
*****


Berita tentang bangkrutnya perusahaan Felix sekarang sudah menyebar kemana-mana. Banyak orang yang masih tak percaya tentang hal itu. Mereka sempat mendengar desas desus bangkrutannya Giordan Grup itu dikarenakan telah menyinggung keluarga Vadresson. Untuk lebih detailnya mereka kurang tahu. Jika soal menyinggung keluarga Vadresson, memang patut perusahaan Felix mengalami nasib malang. Memangnya siapa yang berani menyinggung keluarga itu?

Masih di Vadress Company. Saat ini di ruangan Axel sangat ramai. Bagaimana tidak ramai kalau sekeluarga datang semua hanya untuk melihat keadaan princess mereka? Ya walau pun kurang tiga adik nakal Axel yang masih sekolah.

Padahal mereka bisa saja melihat keadaan Zify kalau sudah sampai di mansion nanti siang. Memang mereka para orang tua mendengar laporan dari bodyguard jika princess mereka ditampar, tapi bagaimana jika princess mereka mempunyai luka lain? Atau kepalanya berdarah kah karena terbentur? Siapa tahu laporan para bodyguard itu kurang jelas. pikirnya merasa khawatir.

Zify sudah bangun dari tadi karena terusik dengan kegiatan Reyson yang selalu mencium pipinya ketika tidur. Abangnya ini sangat jahil.

"Kenapa kalian semua ke sini?" Tanya Axel memijit pelipisnya merasa pusing dengan ini semua.

Sekarang mereka sedang duduk di sofa dengan Zify yang berada di pangkuan sang Daddy yang sedang bermain game menggunakan ponsel milik Daddy-nya.

"Tentu saja untuk melihat keadaan princess" jawab Opa

"Bukankah nanti siang di mansion juga bisa?" Tanya Axel.

"Kami ingin melihat keadaannya sekarang" sahut papa Arvel.

"Memangnya kalian tidak bekerja?" Tanya nya lagi.

"Tidak!" Jawab para orang tua serta saudaranya yang lain dengan kompak.

Axel jadi gereget sendiri dengan mereka semua "menyebalkan".

Kantor yang seharusnya jadi tempat bekerja sekarang malah jadi seperti tempat reuni. Pekerjaan Axel di serahkan ke Sean dulu sekarang karena dia ingin menemani keluarganya sebentar. Beruntung ruangan Axel ini sangat luas.

Sebenarnya tidak masalah jika keluarganya berkunjung semua di kantor Axel. Hanya saja waktunya tidak tepat. Seharusnya sekarang dia bisa berduaan dengan Zify saja tanpa ada yang mengganggu, tapi.. ya begitulah malah kebalik.

"Mengapa kau membawa Zify ke kantor? Harusnya kau membawanya pulang untuk istirahat, jika terjadi sesuatu dengan cucuku bagaimana?kau membuat kami semua khawatir Axel" ucap Oma dengan mengomel.

Zify meletakan hp Daddy-nya di meja ketika mendengar ucapan sang Oma seperti memarahi abangnya itu. Dia tidak mau abangnya kena marah gara-gara dirinya.

"Oma ini bukan salahnya bang Axel kok, tadi Zify sendiri yang minta ikut ke kantor abang. Zify bosan Oma di rumah terus lagian Zify juga gak papa, nih lihat pipi Zify udah sembuh kan hehe.." sahut Zify dengan suara imutnya tak lupa dia menunjukan pipinya yang mulai pudar lebamnya dengan lucu.

Axel yang melihat Zify membelanya ikut tersenyum. Hanya princessnya ini yang  mampu membuatnya tersenyum.

"Benarkah?"tanya Opa.

"Iya Opa" sahut Zify dengan menganggukan kepalanya beberapa kali.  Jika seperti ini kedua pipi gembulnya ikut terombang-ambing.

Mereka semua sontak tertawa melihat pemandangan yang menggemaskan itu. Zify yang tidak tahu apa-apa melihat semua orang satu persatu dengan wajah bingungnya yang justru membuat wajahnya tambah imut.

My Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang