•° 5 °•

416 49 0
                                    

5: Yuan

ATTENTION

Di pertengahan akhir chapter akan ada adegan kekerasan

***

"Nonton kamu tampil?"

"Hn."

"Maksudnya... nonton konser?"

Yibo mengangguk, dan Xiao Zhan terdiam.

Lebih tepatnya, dia kaget.

Apa dia berada di sebuah drama atau cerita-cerita romansa picisan yang lelakinya adalah orang kaya atau terkenal dan perempuannya adalah seseorang yang miskin dan biasanya orangtuanya sudah meninggal.

Seperti Xiao Zhan, dong?

Dia mengerjapkan matanya, dan menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya. Mungkin karena sudah tengah malam dan Xiao Zhan sudah Lelah. "Tapi aku tidak punya uang untuk..."

Sebelum Xiao Zhan menyelesaikan perkataannya, Yibo langsung teringat sesuatu. Buru-buru ia membuka hpnya dan memperlihatkan tiket spesialnya. "Setiap anggota band punya dua tiket yang bisa dikasih ke orang terdekat." Jelasnya gugup.

"Aku sudah mengajak adikku dan... tinggal satu lagi."

"Dan kamu kasih ini ke aku?"

Yibo mengangguk pelan.

Xiao zhan mengerjapkan matanya, dan hampir saja tertawa terbahak-bahak. Suaranya tidak mempunyai irama, volumenya cukup keras sampai bisa menggaung di jalanan yang sepi itu, seakan-akan tiba-tiba ada ledakan suara. Sangat berantakan.

Dan Yibo melihat itu tambah bingung. Setahunya, orang-orang akan berterima kasih banyak-banyak, teriak, atau hal yang lainnya.

Tapi kalau tawa? Tidak terlintas di pikiran Yibo.

"Maaf, nggak maksud mencemooh... hahaha... aduh, efek sudah malam..." Jelas Xiao Zhan sambil menghela napas pelan untuk menenangkan diri. "Kamu... beneran nggak punya orang lain lagi buat diajak? Selain adikmu?"

Yibo menggelengkan kepalanya.

"Kerabat? Teman sekolah?"

Yibo hanya diam, dan itu membuat Xiao Zhan terpukau dengan cara yang menyedihkan. Yibo mengatakan dia tidak punya teman ternyata tidak main-main. "Tapi biasanya hari Minggu suka banyak pesanan sih..."

"Sebegitu pentingkah pekeraan ojolmu?" mendengar Yibo berkata seperti itu, Xiao Zhan menatap dengan tersinggung. "Penting lah! Aku harus ngumpulin uang untuk bayar apartemen, belanja bulanan, tabungan untuk beli sesuatu yang lain, banyak!" Suaranya terdengar ngegas.

"Ah..." Yibo menundukkan kepalanya, dan sedikit mengangguk mengerti. Mungkin dia terlalu cepat mengambil Langkah. Xiao Zhan jelas melihatnya. Dan itu membuat si pengemudi ojol itu merasa bersalah. Lihat, sekarang Wang Yibo di depannya seperti seekor anjing terlantar yang tidak dikasih makan.

Xiao Zhan mendesahkan napasnya. "Oke, aku bakal pergi. Tapi dengan satu syarat."

Yibo langsung mengangkat kepalanya, melihat kea rah Xiao Zhan dengan penuh harap. Apa benar Xiao Zhan akan ikut? Syaratnya apa?

Yang duduk di motor mendeham. "Kamu harus minta maaf dengan formal ke teman-teman band mu. Walaupun aku nggak tahu pengalaman band... tapi aku tau mereka pasti khawatir! Tengah malam pergi gabisa dihubungin?"

From Ears to HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang