•° 13 °•

426 52 10
                                    


13: Air Mata

***

Berita Pagi Ini. Pada malam tanggal XXX pukul setengah sepuluh—

—vokalis dari Starlight, Wang Yibo, menelepon nomer darurat meminta pertolongan—

—Korban berinisial XZ dinyatakan diserang oleh pelaku dengan memukul bagian pelipis dengan benda tumpul—

Suara Yibo terekam dalam berita-berita itu.

"K—kepalanya... berdarah..."

"Cari kain, Yibo. Apakah ada kain yang bisa dilepas? Kamu bisa menempelkan kainnya ke kepala temanmu yang terluka untuk mencegah pendarahan lebih lanjut."

"Sialan—sialan—BANGSAT! Kapan ambulansnya datang?!"

"Tenang Yibo, ambulan sudah dalam perjalanan dan sebentar lagi sampai."

Apa hubungan korban ini dengan Wang Yibo sehingga vokalis itu bisa terdengar sangat panik?

Tidak hanya di dalam layar televisi. Namun ketika Yibo dengan rekan-rekan lainnya pergi ke tempat fanmeet, mereka kebanyakan disambut oleh para reporter. Terutama Yibo.

Cahaya dari mereka terus berkedip-kedip dengan silau dan kamera-kamera juga merekam setiap geraknya. Mik ditaruh di atas mereka, dan ada juga yang memakai perekam langsung menjukurkannya ke arah yang mereka kehendaki.

"Wang Yibo, apa yang membuatmu bisa sepanik itu?"

"Apakah dia orang yang berarti bagimu?"

"Korban sudah dinyatakan sembuh, pendarahan di kepalanya sudah diatasi oleh pihak rumah sakit. Apa yang anda rasakan saat ini?"

"Apa komentar anda tentang kejadian mengerikan pada tadi malam?"

Tapi keempat orang yang dikepung itu tidak memberi respon dan pergi.

Keempat orang itu menaiki panggung, dan ribuan sorak-sorai kembali memenuhi ruangan besar yang mereka pijak. Tepuk tangan saling membalas dan teriakan-teriakan nama dan pujian dilontarkan.

Untuk Yibo, suaranya tidak mendengar apa-apa ketika melihat ke ribuan audiens.

Hanya dengungan nyaring di dalam telinga.

Fanmeet berjalan dengan lancar, para fans juga sepertinya cukup puas, walaupun beberapa ada yang menanyakan tentang isu tadi malam, mereka semua tetap support dan memberi semangat kepada Yibo.

Lebih dari itu, semuanya normal. Tapi Yubin, Zhuocheng, dan Haikuan bisa melihat jelas bahwa Yibo benar-benar tidak baik-baik saja.

Yubin melihat ke teman-teman yang lain. Dia mengangguk, pertanda dia yang akan mengatasinya. Zhuocheng dan Haikuan saling berpandang, memberi tatapan saling mengerti juga. "Yubin-ge... kita tidak perlu memanggil psikiater lagi kan?"

Yang ditanya hanya mendengus. "Kalian istirahat aja sana. Dan... semoga tidak ada salah satu dari mereka lagi yang datang kemari."

Yibo di ruangan bandnya hanya duduk, menatap kosong ke udara di langit-langit ruangan.

Pintu perlahan terbuka, memperlihatkan drummer dari band mereka masuk ke dalam ruangan itu. Dia duduk tidak jauh dari Yibo yang seakan-akan... setengah hidup. Iba dirinya melihat teman termudanya seperti ini.

"Yibo... kamu boleh pulang duluan. Kamu terlihat lelah." Yubin mengawali dengan pelan. "Kami bisa mengantarmu ke rumah."

"Antar aku ke rumah sakit."

From Ears to HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang