16: Ketidaksengajaan
***
"Maaf barusan aku marah kepadamu."
"Maaf aku baru melihat lelahmu sekarang."
"Maaf aku datang terlambat."
Kata-kata itu terus terngiang dalam benak Xiao Zhan, hangat bagai mengusap hati rapuhnya dengan lembut. Bahkan sampai tanpa sadar pun ia tertidur dalam dekapan Yibo.
Membayangkan, tangannya yang mengusap tengkuk Xiao Zhan, mulutnya yang berbisik dengan suara indah nan menenangkan...
Sampai akhirnya Xiao Zhan bangun.
Jujur, dia sendiri sangat kaget. Ketika ia membuka matanya, dia langsung duduk dengan napas memburu sambil melihat sekitar.
Dia sekarang berada di kasur yang cukup besar, dengan selimut yang tebal nan lembut. Ruangannya pun luas, bahkan hampir 4 kali lebih besar dari flatnya sendiri.
Cahaya matahari dari timur menembus ke jendela besar dengan tirai yang sedikit terbuka.
Di atas nakas, ada secangkir teh yang masih panas dengan sebuah notes kecil di dekatnya.
Minumlah. Dan jangan lupa kabari temanmu. —YB
Jadi yang selama ini ia rasakan bukanlah mimpi. Xiao Zhan setelah melihat ke sekitarnya secara langsung dia tahu kalau sekarang dia berada di kediaman Wang Yibo.
Tapi yang Xiao Zhan ingat terakhir kali adalah dia berada di dekapan Yibo di taman.
Apa jangan-jangan sebenarnya Xiao Zhan ketiduran?! Dan dia membiarkan Yibo sendiri yang membawa dirinya ke sini?! Wajah pria itu memucat. Dan buru-buru dia melihat ke kaca, pakaiannya masih sama seperti tadi malam.
Panik, Xiao Zhan dengan tergesa-gesa keluar dari pintu kamar dan dia melihat tempat asing. Jauh sangat asing, jauh sangat elit, bahkan terlalu megah untuk seseorang sepertinya masuk ke dalam rumah ini.
Hal yang ia lihat pertama ketika membuka pintu kamar itu adalah ruang tamu yang sangat besar, dekoratif dengan sentuhan modern.
Mungkin bisa dikatakan setiap dekorasi di ruangan itu mempunyai harga yang lebih tinggi dari harga diri miliknya.
Tapi, tapi... Xiao Zhan harus kemana?
"Sudah bangun?"
"AAAH!!!"
Buru-buru Xiao Zhan melihat ke sumber suara setelah dia berteriak. Itu Yibo! Yibo dengan bajunya yang lebih santai, hanya kaos yang agak kebesaran dan celana training.
Tanpa sadar ketika melihatnya Xiao Zhan meneguk ludahnya sendiri. M-maksudnya, baru pertama kali juga dia melihat Yibo dengan pakaian santai...
"K-kamu... membawaku kesini?" Tanya Xiao Zhan dengan ragu.
Yibo mengangguk, dia kembali memakan rotinya. "Aku nggak yakin buat nganterin kamu ke flat." Dia menjawab. "Karena aku ada rasa kamu nggak akan jaga dirimu dengan baik."
Dia menepuk pundak Xiao Zhan sambil melewat, dan yang dirasakan pemuda lebih tinggi itu adalah jantungnya berdetak dengan kencang, wajahnya menghangat.
"Y-Yibo," dia memanggil, tangannya otomatis memegang lengan yang lebih muda dengan erat, seakan tak mau pisah. "Apa... aku merepotkanmu?"
Yang dihentikan melirik ke pemuda yang lebih tinggi. Jawabannya hanya sekedar senyuman tipis yang lembut dan tepukan pelan punggung tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Ears to Hearts
FanfictionXiao Zhan berusaha bertahan hidup, sementara Wang Yibo berusaha bahagia. ~~~~~~~~~ Note: This story is fanmade. It DOES NOT related to Xiao Zhan and Wang Yibo's private life, also other real people with names that would be mentioned further. Saya ha...