•° XX °• - [21+ CONTENT]

471 46 14
                                    

XX: EXTRA

***

—— ATTENTION ——

MAJOR SEXUAL CONTENT

CHAPTER INI TIDAK BERPENGARUH KE CERITA

Jadi kalian gapapa kalau nggak baca. Kalian gak akan ketinggalan apa-apa kok.

BATAS TOLERANSI MAKSIMAL 18+

Kalau ada yang dibawah umur itu awas nanti sama aku disantet >:0

***

Ciuman yang diberikan Yibo cukup dalam, sekilas hisapan kecil terasa diantara bibir mereka tatkala Yibo melepaskan bibir itu.

"Bukannya aku sudah jawab pertanyaanmu, Zhan-ge...?"

Badan mereka sangat dekat, tangan Yibo menarik pinggang Xiao Zhan. Badan mereka saling menempel, dengan bibir Yibo yang hampir menyentuh telinga lawannya.

"Kau bertanya apakah aku senang bersama denganmu, dan aku jawab senang." Napasnya terasa panas dan membuat merinding sekujur saraf Xiao Zhan. Kedua tangannya memegang baju bagian pundak Yibo dengan erat.

Sebelum wajah Yibo kembali menghadap wajah Xiao Zhan, dahi dan hidung mereka saling menempel, saling menarik dan menghembuskan udara yang sama.

"Lantas kenapa kau malah menghindariku...?"

Dari sana, ciuman mereka berlanjut. Lebih dalam, kedua bibir terbuka dan saling mencium satu sama lain.

Tangan kanan Yibo menarik dekat pinggang Xiao Zhan, sedangkan tangan kirinya menarik tengkuknya, mendalami sentuhan mulut. Sementara pemuda yang lebih tinggi menarik pundak lawannya, mencengkram, dan menahan.

Xiao Zhan memiringkan kepalanya, menerima semua dominasi yang diberikan Yibo, kemudian mereka sama-sama terhempas karena kekurangan udara. Tapi Xiao Zhan lah yang melepasnya duluan.

"B... bagaimana kalau ada orang yang melihat...?" Ia bertanya, nafas terengah-engah. Wajah memerah dengan panas bertolak belakang dengan dinginnya malam.

"Kalau begitu, kita cari tempat lain." Yibo kembali lagi memegang tangan Xiao Zhan, ketika ada taksi lewat dia langsung menghentikannya, dan yang bisa Xiao Zhan dengar adalah perkataan Yibo untuk menyuruh sang sopir ke tempat hotel terbaik.

Mereka berhenti di depan love hotel. Tapi kedua pemuda itu tidak menghiraukan banyak hal dan cepat-cepat memesan kamar terbaik. Tinggi, di atas, dengan pemandangan.

Sayangnya, ada hal lain yang lebih mereka perhatikan.

Lantai berapa? Masa bodoh, pokoknya tinggi. Mereka menyusuri lorong, masuk ke dalam kamar dan langsung melanjutkan apa yang merekan hentikan tanpa menunggu pintu kamar mereka tertutup.

Mereka melakukannya lebih panas lagi.

Tubuh Xiao Zhan ditahan di dinding oleh Yibo. Mulut mereka kembali menyatu, bertautan, saling menghisap dan menggigit.

Seketika salah satu lutut Yibo menekan di selangkangan Xiao Zhan, membuat pemuda yang dikekang mendesah membuka mulutnya lebih lebar. Mengambil kesempatan itu, yang lebih muda memasukkan lidahnya ke dalam mulut kecil itu.

From Ears to HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang