•° 9 °•

385 47 3
                                    


9: Malam

*

Xiao Zhan perlu waktu semiggu untuk memperbaiki ponselnya. Ada suatu masalah pada bagian... ah, Xiao Zhan juga tidak tahu, dia tidak tahu apa-apa tentang alat elektronik. Katanya agak susah karena ponselnya keluaran tahun lama.

Jadi, dia tidak bisa bekerja dengan ponselnya, ataupun menelepon neneknya dengan ponselnya. Jadi hampir seharian penuh Xiao Zhan kerjaannya bengong terus, sebelum pada akhirnya Peixin menawarkannya untuk membantu kepanitiaan acara kampsnyanya membuat properti dekorasi dan dia dibayar.

"Sekalian untuk melemaskan otot tangan untuk menggambar, jangan lupa gmbar hal-hal yang menurut Zhan-ge menarik! Buku gambar kecil dan pensil gambar sebagai hadiah bonus!" —Peixin.

Dalam kurun waktu seminggu itu Xiao Zhan menghabiskan waktu Bersama Ji Li dan sepupunya, sekali-kali video call bersama neneknya di ponsel Ji Li.

Saat seminggu berlalu juga, ketika Xiao Zhan hendak menyalakan ponselnya yang sudah diperbaiki (huah, biayanya cukup mahal kalau kalian ingin tahu), dia tidak mengira akan mendapatkan banyak pesan.

Salah satunya dari kontak yang bernama 'Salah Satu Anggota Band'.


Salah Satu Anggota Band        Offline

|  MINGGU LALU  |

Zhan-ge, maaf aku lupa kasih tahu sebelumnya kalau Gege bisa masuk ke balik panggung.

20.22

Zhan-ge, wajahmu kenapa pakai plester besar

21.04

Kamu terluka?

21.04

|  PANGGILAN TAK DIJAWAB – 21.05  |

Zhan-ge.

21.06


Xiao Zhan mengerjapkan matanya. Selama ini Wang Yibo memberikannya pesan? Dan selama seminggu ini dia tidak menyadarinya? Wajahnya memucat. Bagaimana ini? Apa dia harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?

Terburu-buru pria yang sedang cuti menjadi ojol itu membalas pesannya dengan ketukan-ketukan di layer ponsel. Banyak typo karena panik! Jadi dia dengan kesusahan juga mengoreksinya.


|  HARI INI  |

Wang Yibo! Maaf aku baru bisa balas sekarag. Hpku error jadi harus dibenerin dulu!

16.11

Maaf banget baru jawab sekarang D':

16.11


Xiao Zhan menutup matanya dan mendesah. Semoga saja pria itu tidak marah karena—

Hal yang mengagetkannya lagi, teleponnya bergetar. Ada yang menelepon dan ternyata Wang Yibo! Xiao Zhan makin panik, melihat kesana dan kemari ke tempat yang sepi, sehingga akhirnya dia menderapkan kakinya ke pinggir ruko yang tutup.

Dia menghela napasnya lagi dan bergumam. "Ayo Xiao Zhan, tenang, tenang. A-anggap aja seperti hari-hari biasa! K-kamu minta maaf dan... oke."

Dengan penuh keberanian, dia menyentuh tombol terima.

From Ears to HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang