•° 8 °•

402 46 0
                                    

8: Pesona, Resah

***

Yibo melihat ke Xiao Zhan diantara kerumunan. Jelas dia kaget, melihat sekilas wajah Xiao Zhan ditutupi plester besar. Namun mobil sudah berjalan, dan Yibo hanya bisa melihatnya dari jendela sebelum dia benar-benar kehilangan sosok... temannya itu.

"Hm, Yibo ketinggalan barang?" Yubin yang ada di kursi navigasi melirik ke belakang.

Badan Yibo sudah tidak tegak lagi, merasakan ada sedikit kekecewaan dan rasa bersalah setelah ia  mengirimkan beberapa pesan di ponselnya.


Ojol Xiao Zhan       Offline

| HARI INI |

Yosssh kalau begitu aku bakal dateng! Semoga ada waktunya ya!

00.58

Kutunggu.

07.11 (Read)

Zhan-ge, maaf aku lupa kasih tahu sebelumnya kalau Gege bisa masuk ke balik panggung.

20.22

Gege tinggal perlihatkan tiketnya ke panitia

20.23

Zhan-ge, wajahmu kenapa pakai plester besar

21.04

Kamu terluka?

21.04

 |  PANGGILAN TAK DIJAWAB – 21.05  |

Zhan-ge.

21.06


"Dah telat. Mana mungkin aku bisa jemput dia di tengah banyak fans. Teleponnya juga nggak diangkat...."

"Dia ada di sana?" Tanya Fang Xin yang ada di sebelah Yibo. Dia melihat ke seberang kaca van, ratusan orang berteriak. Temannya Yibo berada diantara orang-orang itu.

"Ah... fatality." Yubin meringis ketika dia ikut melihat ke para fans.

"Ini semua gara-gara aku nggak bilang dari awal kalau tiket VVIP bisa ketemu langsung di belakang panggung. Dia jadi gak bisa ikut makan BBQ bareng..." Yibo bernapas dengan tidak tenang, kedua tangannya merambat surai miliknya sendiri dan Fang Xin langsung menenangkannya.

"Yibo-ge! Gege, nggak apa-apa! Gak usah terlalu dipikirin, Gege bisa minta maaf dan aku yakin kalian masih bisa ketemu kok!"

Yubin ikut mengangguk, tatapannya melekat serius. "Dia nggak akan pergi kemana-mana kok, Yibo. Beneran."

Yang merengkuhkan badan pun akhirnya mendongak. "Bener?"

Yubin memberikan tatapan yang jarang orang-orang sering lihat.

Yibo... akhirnya mengerti. Kalau Yubin serius, berarti dia memegang teguh kata-katanya. Yibo mengerjapkan matanya dan perlahan dia mengangguk dengan tenang setelah Fang Xin mengelus punggungnya.

Agak susah bagi vokalis band itu untuk tenang terhadap masalah seperti ini. Fans? Dia punya banyak. Puluhan jutaan malah. Uang? jangan ditanya. Tapi untuk teman? Yang tulus?

Rasanya seperti mencai jarum di tengah-tengah tumpukan jerami.

*

From Ears to HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang