Dirumah sakit, dokter masih memeriksa Bintang yang sangat banyak kehilangan darah.
Dokter bilang Bintang memerlukan donor darah secepatnya, Bintang memerlukan golongan darah A 2 kantong.
Dirumah sakit golongan darah A hanya tinggal satu kantong dan Raja harus mencari satu kantong lagi untuk Bintang.
Golongan darah Raja AB dia tidak bisa menjadi pendonor untuk Bintang, setelah semuanya sudah sampai dirumah sakit Raja menjelaskan semuanya tentang donor darah itu.
Golongan darah Bulan O dia juga tidak bisa menjadi pendonor.
“golongan darah gue A” Gema siap menjadi pendonor untuk Bintang.
Gema mendonorkan darahnya untuk Bintang, setelah sudah mendapatkan dua kantong darah dokter kembali merawat Bintang.
Semuanya menunggu diluar, Bulan dan Raja sangat cemas
“Lan kamu tenang ya” Pelangi memeluk Bulan.
“Bintang pasti baik-baik aja Ja” Gema merangkul Raja.
“makasih ya Gem lo udah donorin darah lo buat Bintang” Raja sangat berterimakasih kepada Gema.
Surya saat itu sangat kagum dengan pertemanan mereka “mungkin asik ya kalau gue jadi bagian dari mereka semua” Surya tersenyum.
Dokter sudah selesai “bagaimana keadaan Bintang dok? apa kami bisa menemuinya sekarang?” Bulan cemas.
“Bintang belum sadar, kalian boleh menemuinya tetapi tidak boleh rusuh” dokter pergi dan semuanya masuk ke ruangan Bintang.
Semuanya memandangi Bintang yang berbaring di kasur rumah sakit, tidak lama datang tante Ria yang baru tau kalau Bintang jatuh ke jurang.
“maafin Bulan tante” Bulan menangis meminta maaf kepada tante Ria.
“Ini semua sudah tante prediksi bakalan terjadi” tante Ria menangis.
“maksud tante apa?” tanya Pelangi.
“dari awal Bulan dateng kesini orang yang ia cari setelah Bintang adalah Raja, dan tante bingung mau menjelaskan apa ke Bulan tentang hubungan mereka. Tante sudah mengira kalau Bintang akan mengalah demi Bulan dan suatu saat Bulan bakalan tau dan iniah yang terjadi sekarang, kesalahpahaman yang mencelakakan salah satu diantara kalian” tante Ria tidak kuasa menahan tangis saat melihat Bintang
“Bulan bener-bener minta maaf tan” Bulan mencium tangan dan memeluk tante Ria, tante Ria tidak bisa menyalahkan siapapun apalagi memarahi Bulan karena Bulan sudah tante Ria anggap sebagai anaknya sendiri begitu juga orang tua Bulan terhadap Bintang.
Bintang mulai terlihat menggerakkan tangannya, semua yang melihat itu merasa lega karena Bintang sudah mau sadar.
Raja mendekati Bintang bersama Bulan dan tante Ria, saat Bintang sadar “mama, Bulan” Bintang mulai berbicara.
Tante Ria dan Bulan mencoba membantu Bintang untuk duduk.
“Bi kamu ga papa kan” tanya Bulan khawatir.
“emangnya aku kenapa Lan?” Bintang bingung.
“Bi, lo kan abis jatuh dari jurang masa lo ga inget? tapi lo ga papa kan” jelas Pelangi.
“jatuh dari jurang? gue jatuh dari jurang?” Bintang semakin Bingung.
Semua bingung dengan sikap Bintang.
“Raja panggilin dokter dulu ya tan” Raja ingin pergi memanggil dokter namun dihentikan oleh Bintang.“tunggu, kamu siapa? dan kalian ini siapa? Kok rame? ini semua temen-temen kamu Lan?” Bintang heran sampai ia takut karena disekelilingnya banyak sekali orang.
“Bi ini aku Raja” Raja pelan-pelan mendekati Bintang.
Bintang takut karena Raja mendekat kearanya
“lo stop disana, gue ga kenal sama lo jadi jauh-jauh dari gue” mendengar itu mata Raja mulai berkaca-kaca.Dokter masuk keruangan Bintang dan menyuruh semuanya menunggu diluar karena dokter akan memeriksa Bintang.
Setelah dokter selesai memeriksa Bintang dokter mengatakan bahwa Bintang mengalami amnesia ringan dan ia hanya bisa mengingat orang-orang yang ia kenal sepuluh tahun silam.
Semua yang mendengar hal itu menjadi sedih terutama Raja, Pelangi coba membuat Raja mengerti dengan keadaan Bintang sekarang.
“kapan Bintang bakal ingat semuanya lagi dok?” tanya Surya pada dokter.
“saya tidak bisa memastikan namun kalian bisa membantu Bintang untuk mengingat kembali semua ingatannya” jelas dokter.
Semuanya kembali masuk keruangan Bintang, Bintang bersikap dingin kepada orang yang ia tidak kenal.
Semua mulai memperkenalkan diri kepada Bintang satu persatu, mulai dari Raja sampai Surya.
“Bi, ini Raja sepupu aku” Pelangi dengan terbata-bata memperkenalkan Raja kepada Bintang.
“perasaan lo ga pernah bilang deh kalau lo punya sepupu” Bintang bersikap seolah-olah dia baik-baik saja.
“iya gue lupa bilang ke lo Bi, dan ini Gema cowo gue” Pelangi tidak bisa menahan air matanya lagi akhirnya dia menangis didepan Bintang dan semuanya.
“loh kok lo nangis sih Pelangi, tenang aja walaupun cowo lu ganteng ga akan gue rebut kok, jadi lo ga usah khawatir sampai nangis gitu” Bintang menggoda Pelangi.
Bulan yang mendengar itu menjadi sangat merasa bersalah terhadap Bintang, karena sudah merebut Raja darinya.
“Lan itu siapa?” Bintang melirik kearah Surya yang berada dibelakang Alam.
“itu kak Surya Bi, mahasiswa yang melakukan penelitian disekolah kamu” jelas Bulan tentang Surya.
“hai Bintang, apa kamu baik-baik aja?” Surya melambaikan tangan kepada Bintang.
“kamu ngapain nanyain Surya Bi?” tanya Raja yang Nampak cemburu.
“dia ganteng” Bintang tersenyum menatap Surya yang hanya diam saat Bintang memujinya.
“coba aja Bulan yang bilang kayak gitu ke gue” Surya menatap Bulan.
“Bi kamu ga boleh gitu didepan Raja” tante Ria sedikit membentak Bintang didepan semuanya.
“loh kenapa Ma? emang Raja siapanya Bintang? bukan siapa-siapa kan jadi ga salah dong Bintang mau deket sama siapa aja termasuk kak Surya” Bintang menatap sinis kearah Raja.
“Bintang, gue Alam sahabatnya Raja ehhh Raja itu temen Bulan dan Bulan pengen deketin kamu sama Raja gituuu” Alam gugup mencari alasan untuk menjelaskan perlahan-lahan tentang semuanya.
Raja pergi keluar meninggalkan semuanya, Alam dan yang lainnya juga menyusul kecuali Surya.
Semuanya menenangkan Raja termasuk Bulan, Semuanya berencana untuk membuat Bintang ingat secara perlahan bukan lewat keterangan melainkan keadaan.
Mereka sepakat untuk mengulang kembali semua hal yang pernah mereka lalui bersama Bintang,
“Ja, kita lupain dulu semua masalah kita yang penting sekarang kita harus fikirin Bintang dulu. Setelah masalah Bintang selesai baru kita selesaikan masalah kita” Bulan memegang pundak Raja dan Alam yang melihatnya menjadi cemburu.
Diruangan, Bintang dan Surya mengobrol banyak hal, tante Ria menjadi senang dengan kehadiran Surya.
“Bintang tidak pernah tertawa selepas ini sebelumnya” tante Ria menangis haru melihat Surya dan Bintang mengobrol begitu asik.
Bulan dan Alan kembali ke rumah sakit sementara yang lain pulang dan menyiapkan rencana untuk Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Raja antara Bulan dan Bintang
Teen FictionDua sahabat yang sifatnya sangat bertolak belakang, yang satu pendiam, cuek, walau begitu ia ramah. dan yang satu lagi anaknya humoris, dan tomboy, temannya kebanyakan laki-laki. Mereka adalah Bulan dan Bintang, walau sifat yang berbeda mereka tetap...