Yang lain sudah sampai dirumah sakit tapi mereka bingung karena Alam dan Raja tidak ada disana.
“jangan-jangan.., mereka berantem lagi disuatu tempat” kata Gema panik. Mendengar itu Bintang jadi gelisah takut Raja dan Alam kenapa-napa, dan tidak lama Alam dan Raja sampai dirumah sakit
“kalian dari mana aja” tanya Pelangi khawatir
“tadi motor aku macet dan Alam bantuin aku benerin motor sampai kita telat dateng kesini maaf ya” alasan Raja agar Bintang tidak curiga dan Alam hanya mengiakan semua perkataan Raja.
“Raja sama Bintang mending masuk duluan dan kita nunggu dulu diluar karena kan ga boleh barengan kalau mau jenguk Bulan” Cahaya mencari alasan agar bisa nemenin Alam diluar. Raja dan Bintang masuk sementara yang lain menunggu giliran diluar.“sayang akau haus aku beli minum dulu ya” pamit Pelangi ingin membeli minum
“kamu haus sini biar aku aja yang beliin kamu duduk aja” Gema keluar untuk membeli minum untuk Pelangi.
“aduh mer tenggorokan gue juga kering nih beliin gue minum dong” kode Neta agar Meri bisa berduaan sama Gema
“ohh lo haus ya Net bentar ya gue beliin lo minum” Meri meneriman dengan jelas isyarat dari Neta.Pelangi saat itu bersikap biasa aja tanpa ada kecurigaan apapun karena dia belum tau kalau Meri menyukai Gema.
Didalam ruangan Bintang mencoba mengajak Bulan berbicara
“Lan ini aku Bintang, kamu harus sembuh ya kasihan om Adi sama Tante Nopi dan aku gamau kehilangan sahabat aku secepat ini” Bintang berbisik ditelinga Bulan. “Lan kamu harus sembuh demi orang tua kamu demi sahabat kamu dan demi aku Lan, aku cinta sama kamu, kamu ga boleh ninggalin aku aku janji setelah kamu sadar aku akan bikin kamu selalu bahagia sama aku setiap hari setiap jam bahan setiap detik” Raja menangis haru.
Bulan merespon perkataan Raja, Bulan menangis walau belum sadar melihat hal itu Bintang langsung memanggil dokter untuk memeriksa Bulan
“kalian tunggu diluar saya akan memeriksa pasien” pinta dokter kepada Raja dan Bintang
“Bulan kenapa Bi?” Alam panik
“Bulan akan sembuh Al” Raja merangkul Alam dengan menangis haru bercampur bahagia
“kok Raja sama Alam bisa seakrab itu ya, bukannya tadi Raja marah banget sama Alam” Bintang heran karena tiba-tiba Alam dan Raja menjadi sangat akrab.
“dok bagaimana keadaan anak saya” tanya om Adi.
“kondisi Bulan sekarang sudah membaik dan dia bisa merespon akan apa yang ia dengar dan pesan saya biasakanlah mengajak Bulan berbicara karena itu akan membuat dia bisa segera melewati masa komanya” mendengar hal itu semuanya menjadi tenang dan bahagia.Saat Bintang dan yang lain pulang dan orang tuanya Bulan juga lagi pergi Alam dan Raja masuk secara bersamaan ke ruangan Bulan, saat itu menunjukan pukul 20.05 WIB
“Lan kamu tau ga malam ini itu adalah malam Bulan purnama, cahayanya terang banget dan Bintang turut menemani Cahaya purnama itu. Aku pengen kamu seperti Bulan malam ini Lan yang bersinar terang, ceria bersama Bintang dan memberikan kebahagiaan untuk semua orang yang melihatnya. Aku merindukan purnama Bulan yang ada didepan mata aku shhshshh” Alam menangis didepan Bulan yang masih terbaring koma sementara Raja duduk disofa menatap Bulan purnama dari jendela yang ada disebelah kasur Bulan.
Cahaya Bulan purnama itu menyinari Alam dan Bulan, pantulan cahaya dari jendela rumah sakit tepat mengarah ke tangan Alam yang sedang menggenggam erat tangan Bulan
“semua begitu indah Lan jika lo sadar akan kehadiran Alam disisi lo” Raja mendekati Alam dan coba menguatkan Alam.Kedua orang tua Bulan sudah kembali ke rumah sakit “Alam dan Raja sebaiknya pulang dulu hari sudah malam besok balik lagi ya” tante Nopi menyuruh Alam dan Raja pulang.
Alam dan Raja pulang bersama namun mereka memakai kendaraan masing-masing dan dipertigaan depan rumah sakit mereka beda arah. Diperjalanan pulang Raja mampir kerumah Bintang namun ia tidak masuk dia hanya memandangi rumah Bintang dari pinggir jalan. Saat tu Bintang sudah tidur dan ia tidak tau kalau ada Raja yang berada didepan rumahny
“kalau aja Bulan ga pernah ada dalam kehidupan kita Bi, mungkin banyak hal-hal yang bisa kita lakuin bersama” keluh Raja dalam hati.Malam itu tepat menujunjukan pukul 00.00 dimana saat itu Bulan purnama masih bersinar dengan terang Bulan bermimpi dalam komanya ada sosok laki-laki yang tidak jelas wajahnya mengajaknya pergi ke pantai dan mereka bermain pasir bersama, bermain air bersama dan menikmati sanset bersama. Namun saat malam tiba sosok laki-laki itu mengajaknya ke danau dan meninggalkan Bulan sendiri didanau hingga ia ketakutan dan menyebut-nyebut nama Bintang sampai Bulan tersadar dai komanya.
“Bintang” Bulan terbangun dari komanya, Bulan sangat ketakutan hingga mengeluarkan keringat. Kedua orang tua Bulan terbangun dari tidurnya karena teriakan Bulan. “Bulan kamu sudah sadar nak” tante Nopi memeluk Bulan yang saat itu masih ketakutan
“kamu ga papa nak” tanya om Adi karena melihat Bulan yang sepertinya sangat ketakutan.Melihat Bulan yang sudah sadar dari komanya dokter segera memeriksa keadaan Bulan dan dokter menyatakan kalau Bulan sudah sembuh hanya saja dia tetap harus minum obat dengan rutin dan harus selalu menjaga kesehatan jantungnya.
Karena hari masih malam Bulan dan kedua orang tuannya kembali istirahat. Namun Bulan tidak bisa terlelap tidur saat itu karena selalu memikirkan maksud dari mimpinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Raja antara Bulan dan Bintang
Fiksi RemajaDua sahabat yang sifatnya sangat bertolak belakang, yang satu pendiam, cuek, walau begitu ia ramah. dan yang satu lagi anaknya humoris, dan tomboy, temannya kebanyakan laki-laki. Mereka adalah Bulan dan Bintang, walau sifat yang berbeda mereka tetap...