10

13 2 0
                                    

Waktu semakin berjalan mereka pun janjian disebuah cafe didekat danau dan semuannya pun menggunakan pakaian terbaik mereka dan saat semuanya tiba, tanpa sengaja Raja dan Bintang mereka berdua memakai baju dengan warna yang sama, itu adalah baju yang mereka pakai ketika mereka merayakan hari aniversary mereka yang ke satu tahun.

“loh kok kalian capelan gini sih, kita kayak pasangan yang tertukar aja tau ga” kata-kata Alam begitu mencekam dihati Bintang.

Bi asal lo tau aja gue sengaja pakai baju ini biar lo bisa liat kalau seberapa kuat lo mau ngejodohin gue sama Bulan tapi gue tetap cinta sama lo dan itu ga akan pernah berubah sampai kapanpun Kata Raja dalam hati dengan air mata yang tanpa sengaja mengalir

Mereka pun makan malam bersama
“Bi, kamu sama Alam itu cocok loh” Bulan tersenyum kepada Bintang
“lo apaan sih Lan, lo ga usah berfikir buat ngejodoh-jodohin gue, lo cuma harus fokus sama kesehatan lo dan kita semua yang ada disini bakal bantu buat cari pendonor yang cocok buat lo Lan” Bintang membantah ucapan Bulan.

Raja dan Alam hanya diam,
“hari gini ga ada orang yang pengen ngasih jantungnya ke orang lain Bi, jadi gue gamau terlalu berharap” Bulan sedih
“kalau kita optimis terus buat nyari pasti ada Lan, jangankan jantung hati aja orang lain bisa kasih ke lo” Raja melirik Bintang “udahlah ga usah debat, Bi nyanyi yuk diatas panggung” Alam mengajak Bintang “emm engga ah gua ga bisa nyanyi” Bintang menolak “Bintang bisa baca puisi kok, gimana kalau Bintang baca puisi Alam yang main gitar” usul Bulan.
Raja sinis saat itu,
“boleh juga tuh ayo Bi” Alam menarik Bintang ke atas panggung
“kok lo maksa sih” Bintang gugup
“lakuin aja buat Bulan” Alam menenangkan Bintang dan tersenyum.
Alam mulai memaintan dentingan gitar yang sangat merdu sementar Bintang bersiap untuk membacakan puisi yang mungkin spontan ada difikirannya.

Hai bulan… apa kabarmu malam ini?
Apa kau telah lama menunggu bintangmu?
Tenang… bintangmu hanya redup sementara
Kudengar kau tak pernah lelap kala siang
Mengapa wahai bulan?
Raja..! jangan kau buat gelisah bulanmu
Dia harus bahagia disiang dan malamya
Jangan kau terangkan cahayanya hanya dikala malam
Jika dia bisa bicara, dia akan kecewa padamu
Karena kau juga menerangkan cahaya bintang
Alam ini luas raja,, kau jangan membuatnya selalu gelap
Buatlah bulan dan bintang bersinar setiap waktu
Walau kau hanya harus memilih satu
Tapi itu yang paling baik untuk aku..

Semua bertepuk tangan kagum dan juga terharu dengan puisi yang Bintang dan Alam tampilkan.
Setelah mendengar puisi itu Bulan merasa ada yang mengganjal dihatinya apalagi saat dia melihat Raja seperti kesal dengan situasi saat ini.
Setelah Alam dan Bintang tiba dikursi mereka Raja mengajak mereka semua pulang
“aku mau pulang, kalian mau ikut gak?” Raja menunjukan ekspresi kesalnya karena Bintang membawakan puisi yang indah dengan Alam bukan dengan dirinya
“Bi, apa puisi yang kamu tampilkan tadi ada kaitannya dengan kita semua” tanya Bulan curiga
Bintang panik “ya engga lah itu puisi dadakan aja ya kan Bi” Alam coba membela Bintang
“lo ga usah belain Bintang kalau emang puisi itu emang ada kaitannya sama semua ini bilang aja” Raja benar-benar kesal.
“aww sshhhh” Bulan memegang dadanya yang terasa sakit
“Lan, kamu ga papa” Alam yang berada disebelah bulan langsung panik dan menangkap Bulan karena ia jatuh pingsan.
“Bulan” Bintang panik dan langsung menyuruh Alam membawanya ke mobil.

Alam langsung membawa Bulan kemobil
“Raja” Bintang memanggil Raja dengan emosi yang ga bisa dibendung lagi.
“Raja kalau lo mau marah, lo marah ke gue jangan lo lampiaskan keadaan ini sama Bulan. Bulan itu sakit Ja, apa lo ga bisa ngertiin perasaan gue ha, gimana kalau Bulan tau semuanya dia ga Cuma marah sama gue tapi dia juga bakal kecewa sama lo dan mungkin dia ga ad semangat lagi buat sembuh lo bisa ngerti itu ga sih?” Bintang benar-benar marah pada raja
“Bi, gue berusaha, sangat.. ingin berusaha buat bisa ngerti keinginan lo tapi gue juga punya perasaan Bi, gue ga bisa mencintai orang karena dipaksa dan ngeliat orang yang gue cintai malah berduan sama cowok lain didepan mata gue” Raja balik marah ke Bintang.

Sementara dirumah sakit, Alam meminta bantuan pada pihak rumah sakit untuk  segera menangani Bulan
“dok, dokter tolongin temen saya dok” Alam berteriak memanggil dokter yang ada dirumah sakit.
Dokter dan perawat yang lain langsung membawa Bulan ke ruangan untuk diperiksa.
Alam yang saat itu begitu panik mencoba tenang dengan menatap kearah langit yang terlihat cerah dengan cahaya Bulan.

Raja dan Bintang menyusul menggunakan mobil Raja, di mobil Raja dan Bintang tidak saling bicara.
Bintang mengingat kebersamaannya dulu saat bersama Bulan. Bintang menangis karena dia takut kehilangan Bulan. Sementara Raja menangis karena teringat akan kenagannya saat bersama Bintang dimana masa-masa saat mereka berpacaran dulu sangatlah indah dan menyenangkan, mereka tidak pernah bertengkar lebih dari satu hari dan kalau ada masalah mereka pasti selalu bisa mencari jalan keluarnya dengan saling mengerti keinginan masing-masing.
Namun Raja tidak bisa mengubah keadaan saat ini dimana dia harus merelakan orang yang dia cintai harus bersama orang lain dan dia pun juga harus bersama orang lain yang sama sekali tidak ia cintai.

Dirumah sakit sudah sampai duluan Gema dan Pelangi sebelum Raja dan Bintang. “Alam kenapa lo bisa ada disini” Gema heran karena ada Alam sedang menunggu didepan ruangan Bulan
“gue temenya Bulan” Alam menjelaskan statusnya dengan Bulan kepada Gema dan Pelangi
“terus gimana keadaan Bulan” Pelangi bertanya kepada Alam dengan panik.
“dokter belum keluar dari tadi, gue juga khawatir dengan keadaan Bulan.

Sesampainya dirumah sakit Raja dan Bintang berpapasan dengan orang tuanya Bulan
“om, tante udah disini” tanya Bintang
“iya Bi, kita ditelfon sama Alam katanya Bulan kambuh dan pingsan makanya kita buru-buru kesini" jelas Ibu Bulan.

Sebelum masuk Raja menatap tajam kearah langit dengan berharap Bulan segera sembuh dan ia tidak perlu berpura-pura lagi dan dia bisa kembali lagi pada Bintang.

Cinta Raja antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang