15

6 1 0
                                    

Setelah semua sudah pulang, Gema dan Pelangi pergi ke rumah Raja
“Ja sebenernya kamu sama Bintang itu kenapa sih” tanya Pelangi kesal.
Raja menceritakan semuanya kepada Gema dan Pelangi, mendengar cerita dari Raja Gema dan Pelangi coba mengerti dan mendukung keputusan mereka.

Dirumah Alam ternyata sudah ada Cahaya yang menunggu Alam dari tadi. “Cahaya, kamu sejak kapan ada disini dan kamu.., ngapain masak di dapur” tanya Alam bingung.

“aku udah lumayan lama sih nungguin kamu tapi ga papa, waktu aku ga terbuang kok selama aku nunggu kamu aku udah masakin kamu makanan nih” Cahaya meletakan makanan buatannya dimeja makan.

“kamu ga usah repot-repot Ay” Alam ga enak.

“pembantu kamu lagi kepasar jadi aku fikir aku aja yang masakin kamu makanan dari pada kamu masak sendiri ya kan, udah sekarang kamu duduk biar aku ambilin kamu makan ya” Cahaya menyiapkan semua makanan untuk Alam dan menyuapi Alam.

“ehh ga usah Ay aku bisa makan sendiri kok” Alam menolak disuapi oleh Cahaya, tapi cahaya tetap mau menyuapi Alam dan Alam ga bisa nolak akhirnya Alam mau disuapi oleh Cahaya.

“gue seneng banget deh bisa nyuapin Alam” Cahaya tersenyum menatap wajah Alam yang begitu tampan.

“kamu tadi kerumah Bulan ya Al?” tanya Bulan sambil membereskan meja makan Alam.

“iya” jawab singkat Alam, Alam masih ga enak dengan Cahaya karena perlakuannya terhadap dirinya.

“maksud Cahaya apaan ya masakin aku makanan, nyuapin aku makan dan dia juga lagi yang beresin bekas makan aku” tanya Alam dalam hati.

“Al kita ngobrol di halaman samping aja yok” Cahaya mengajak Alam ke halaman samping untuk ngobrol.

Alam dan Cahaya bercerita tentang keluarga masing-masing dan mereka ceria banget saat bercerita tentang pasangan masing-masing.

Alam mengaku kalau dia belum pernah pacaran sementara Cahaya menceritakan kalau dia pernah suka sama Raja dan sekarang udah engga karena dia suka sama cowok lain dan Alam ga sadar kalau cowok yang Cahaya maksud adalah dirinya.

Selama mereka mengobrol Cahaya selalu menatap Alam dengan perasaan bahagia seakan-akan ga percaya dia bisa seakrab ini dengan Alam dan ternyata Alam orangnya asik kalau di ajak cerita.

“Al aku pulang dulu ya udah sore nih” pamit Cahaya.

“iya hati-hati di jalan dan makasih ya buat hari ini kamu udah ngehibur dan banyak bantuin aku” Alam tersenyum kepada Bulan.

Disekolah pak Jodi memberi tau murid-murid kalau sebentar lagi ada perlombaan dan sekolah akan memilih perwakilan sekolah untuk mengikuti perlombaan tersebut.

“istirahat nanti kalian semua kumpul di aula sekolah ya” perintah pak Jodi kepada anak-anak.
“oke pak” jawab anak-anak.

Saat semua murid sudah berkumpul, kepala sekolah menyampaikan berita tentang perlombaan itu dan untuk cabang perlombaan cerdas cermat seleksinya akan diadakan besok dan untuk cabang lomba yang lain akan ditentukan sekarang dan siapa yang sudah terpilih hari ini tidak bisa lagi mengikuti seleksi cerdas cermat.

“baiklah bapak akan mulai membacakan perwakilan sekolah kita untuk berbagai cabang kecuali cerdas cermat. Untuk cabang lomba badminton tunggal putri akan diwakilkan oleh Nolla, untuk ganda putri Pelangi dan Neta, umtuk tunggal putra akan diwakilkan oleh Herman dan ganda putra Rifki dan Rizki dan yang terakhir untuk ganda campuran akan diwakilkan oleh Raja dan Bintang” pak Jodi selesai membacakan untuk cabang perlombaan Badminton.

“lah kok gue ikut Badminton sih” Raja heran.
“iya aku juga kok ikut badminton” Bintang juga ikut bingung.
“sayang kita pisah sih” keluh Pelangi.
“tau nih pak Jodi” Gema ikut kesal.
“kok gue harus sama Pelangi sih kenapa ga ganda campuran aja sama Alam” Neta ikut kesal.
“untuk perlombaan drama akan diwakilkan oleh Alam dan Cahaya sebagai pemeran utama dengan tema putri tidur dan nenek sihir, dan untuk figurannya nanti nama-namanya akan bapak tempel di madding sekolah” lanjut pak Jodi.

Sembari pak Jodi membacakan untuk cabang lomba yang lain Bintang Raja dan semuanya berembuk untuk merubah perwakilan sekolah karena Bintang Raja dan Alam ingin ikut seleksi cerdas cermat sementara Gema ingin ikut lomba badminton bersama pelangi.

Cahaya yang mendengar hal itu jadi kesal karena baginya pembagian untuknya dan Alam sudah tepat dan tidak perlu diubah lagi.

Saat pengumuman sudah selesai semuanya langsung menemui pak Jodi karena meminta perubahan, tetapi pak Jodi tidak bisa merubah sesuai permintaan mereka.

Semuanya kesal sementara Cahaya senang, Neta kesal karena Cahaya harus adu akting dengan Alam

“kenapa harus Cahaya sih yang jadi lawan mainnya kenapa ga sama gue aja” kesal Neta dalam hati.

“gue ikut lomba apa ya kok nama gue ga disebut sama bapak” tanya polos Meri.

“ikut lo sono cerdas cermat sama Gema” Neta kesal dan langsung pergi meninggalkan Cahaya dan Meri.

“Aaaamiinn..” jawab Meri  dengan ekspresi bahagia.

“halu lu, udah ayok” Cahaya mengejek Meri dan mengajaknya pulang.

Saat dirumah Bintang cerita semuanya pada Bulan agar Bulan tidak marah dan kecewa padanya

“itu beneran murni dari sekolah kok Lan bukan kia yang minta” Bintang coba meminta pengertian pada Bulan.

“iya Bi.., aku ngerti udah ya” Bulan terlihat biasa aja.

“kamu jangan lupa nonton kalau aku tanding nanti” pinta Bintang pada Bulan.

“iya Bi.., aku pasti nonton kamu main kan aku udah lama banget ga liat kamu main bandminton terakhir.. kapan ya, oh iya pas kamu jadi juara 3 di kantor lurah itu kan hahah” Bulan mengingat saat Bintang mendapat juara 3 di kantor lurah dan marah karena bukan juara 1.

“emang kapan sih Bi lombanya dimulai?” tanya Bulan.

“masih bulan depan Lan” jawab Bintang.

“besok pagi kita jogging yok Bi” ajak Bulan.

“boleh tapi jangan jauh-jauh ya kamu kan ga boleh terlalu capek dan besok aku juga sekolah”  kata Bintang sambil mengerjakan tugas.

“siap bos” jawab Bulan.

Cinta Raja antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang