11

8 2 0
                                    

Bintang, om Adi, dan tante Nopi segera menuju ke ruangan tempat Bulan di rawat.

"Alam gimana keadaan Bulan" tante Nopi panik
"ma tenang, Bulan lagi ditangani sama dokter" om Adi coba menenangkan tante Nopi
"iya tan, om bener tante tenang ya Bulan pasti baik-baik aja kok" Bintang juga ikut menenangkan tante Nopi.

Dokter akhirnya keluar dari ruangan Bulan dan semuannya langsung menanyakan keadaan Bulan "dok bagaimana keadaan Bulan" Alam mendekati dokter yang kelihatannya sedikit kecewa
"Bulan saat ini koma dan detak jantungnya juga melemah. Saya harus bicara dengan orang tuannya Bulan" Dokter mengajak kedua oang tua Bulan untuk membicarakan sesuatu tentang kesehatan Bulan.

"ga mungkin, Bulan ga boleh pergi. Bulan udah janji sama gue kalau kita bakal sukses bersama dan mewujudkan cita-cita kita" pandangan Bintang kosong air matanya terus menetes dan yang dia fikirkan hanya kenangan saat mereka berjanji ingin mendirikan sebuah cafe di tepi danau.
Janji itu mereka buat saat mereka masih kecil, mereka terinspirasi dari seorang kakek yang menjual kopi keliling menggunakan sepeda bututnya.
Bulan dan Bintang merasa kasihan dengan kakek tersebut dan mereka pun berjanji ingin mendirikan sebuah cafe dan mereka akan membeli kopi dari kakek itu.

"Bi lo ga boleh sedih lo harus kuat demi Bulan, kalau lo aja ga bisa kuat, gimana sama Bulan" Pelangi memeluk Bintang yang saat itu sama sekali tidak berkutik.

Setelah papa dan mamanya Bulan selesai berbicara dengan dokter Raja menyusul yang lain ke ruangan Bulan
"om apa kata dokter, Bulan baik-baik aja kan" Alam mencoba menanyakan hal yang dibicarakan dokter dengan om Adi.

"umur Bulan ga akan lama lagi, dia akan meninggalkan kita semua" tante Nopi menjawab pertanyaan Alam dan secara tiba-tiba tante Nopi pingsan

"tante..., om, tante Nopi kenapa. Dok tolongin tante Nopi" Raja yang baru saja sampai langsung menolong om Adi untuk meminta bantuan kepada peraawat.

"Ja lo kok lama banget sih kesini" Raja hanya diam saat Gema bertanya hal itu padanya.

Bintang dan semuanya masuk ke ruangan Bulan, Bintang duduk disebelah Bulan dengan mata yang sembab, perasaan yang sangat sedih dan juga hancur mendengar kondisi Bulan yang koma dan umurnya tidak akan lama lagi

"Lan kita disini buat lo, jadi lo ga boleh pergi ya" bintang memegang tangan Bulan.

"Bi, dulu Bulan pernah bilang kalau lo itu paling gabisa nangis dan sekalinya lo nangis karena dicubit sama Bulan. Sekarang bulan ga bisa apa-apa tapi kenapa lo nangis bi" Alam coba menghibur Bintang agar dia tidak menangis didepan Bulan.

Mendengar cerita dari Alam Bintang teringat saat masa kecilnya bersama bulan dimana dulu sebelum mereka menjadi sahabat mereka selalu bertengkar. Setiap mereka bertengkar Bintang tidak mau memukul Bulan tapi Bulan selalu mukul Bintang pakai buku dan diakhir pertengkaran Bulan tidak lupa mencubit lengan Bintang sampai Bintang nangis dan ngadu ke mamanya.

Mengingat semua kenangannya bersama Bulan Bintang langsung lari keluar ruangan dan disusul oleh Pelangi dan Gema, Kemudia Raja juga menyusul.
Tinggal Alam sendiri yang menemani Bulan
"Lan aku pernah janji sama diri aku sendiri kalau akau ga akan ngebiarin kamu pergi sebelum kamu tau perasaan aku ke kamu" Alam berbisik ke Bulan dengan air mata Alam yang jatuh dipipi Bulan.

Raja mendengar perkataan Alam kepada Bulan karena Raja tidak jadi menyusul Bintang dikarenakan ia ingin menemani Bulan.
Saat Raja tau kalau Alam mencintai Bulan Raja heran karena saat pertama dia masuk sekolah tampak sekali kalau Alam tertarik kepada Bintang.

Bintang ternyata pergi ke danau, saat tiba di danau "aaaaaaghhgghg Lannnn.... Lo harus sembuh lo ga boleh pergi kita semua sayang sama lo" suara Bintang menggema di tepi danau yang hening dan diterangi cahaya bulan dan bintang.

"gue kasihan sama Bintang Gem, gue ga bisa liat Bintang terus-terusan kayak gini gue pengen bantuin dia buat bisa lepas dari masalah ini" Pelangi menangis dibawah pohon ditemani oleh Gema.
"Gue juga pengen nyelesain masalah ini biar semuanya ga ada yang menderita, tapi kita bisa apa sayang, kita ga bisa berbuat apa-apa selain mendukung pilihan mereka" Gema memeluk Pelangi yang saat itu sangat sedih melihat keadaan Bintang.

Di rumah sakit Alam teringat dengan tante Nopi yang tadi pingsan Alam ingin melihat keadaan tante Nopi.
Saat Alam keluar dia terkejut saat tau Raja ada depan pintu
"sejak kapan lo suka sama Bulan?" Raja menatap tajam mata Alam
"lo sejak kapan disini" Alam gugup
"lo ga usah mengalihkan pembicaraan" Raja seperti ingin menantang Alam
"Kalau lo tau sejak kapan gue suka sama Bulan, emang lo mau apa" Alam menantang balik Raja.
Saat mereka saling menatap tajam, tante Ria datang.

"Raja, bagaimana keadaan Bulan? Bintang mana? ada di dalam?" tanya tante Ria panik
"ehh tante baru datang.., Bulan ada didalam tan, Bintangggg...." Raja bingung. "Bintang lagi keluar sebentar tante" Alam mencoba membantu Raja menjawab pertanyaan dari tante Ria.

Tidak lama datang om Adi dan tante Nopi
"Ria" tante Nopi menangis dan langsung memeluk tante Ria
"kenapa? Bulan kenapa Nop" tante Ria panik melihat tante Nopi menangis
"Bulan koma Rid dan dokter bilang umurnya udah ga lama lagi" terang om adi pada tante Ria
Raja yang baru mengetahui keadaan Bulan pun ikut sedih dan menangis, Raja duduk dengan tidak percaya akan apa yang disampaikan barusan oleh om Adi.

Hujan tiba-tiba turun dengan deras malam itu Bintang, Gema dan juga Pelangi pun kehujanan
"Bi ayo kita balik ke rumah sakit ini hujan loh" Pelangi yang dipayungi jaket oleh gema coba mengajak Bintang untuk kembali ke rumah sakit, namun Bintang tidak berkutik.
Bintang hanya diam menatap ke ujung danau yang terdapat pantulan bayangan Bulan yang sangat terang.
Gema yang melihat Bintang yang tidak berkutik mencoba menelfon Raja tapi koneksi sinyal saat itu sangat buruk sehingga Gema tidak bisa menghubungi Raja.

Raja yang saat itu merasa sangat bersalah terhadap Bulan teringat dengan Bintang yang sampai sekarang belum kembali. "Astaga Bintang" Raja langsung menghubungi Pelangi dan juga Gema untuk memastikan keadaan Bintang, tetapi mereka tidak ada yang bisa dihunumgi.
"kenapa Hp mereka ga ada yang aktif sih" Raja kesal. "memangnya Bintang dan yang lain kemana Ja?" tanya tante Ria melihat Raja kesal. "Bintang pergi tan ga tau kemana, Bintang sedih dan tidak terima dengan keadaan Bulan sekarang" Alam menunduk
"ya ampun pergi kemana Bintang dan yang lain malam-malam seperti ini mana sekarang lagi hujan" om Adi khawtir dengan mereka.
"saya akan mencarinya om" tegas Raja

"ga usah kita udah disini" Bintang dan yang lain kembali kerumah sakit
"Bi kamu kemana aja sih nak kenapa kamu basah kuyup kayak gini" tante Ria menghampiri Bintang. "Bintang biar pulang sama kita aja tante kasihan dia udah basah semua sama kayak kita" Gema kedinginan
"ga gue gamau pulang, gue mau disini sampai Bulan sadar" Bintang menggigil.
"Bintang dan yang lain sebaiknya kalian pulang dulu sekarang udah malam dan Gema, Pelangi sama Bintang juga udah basah semua kan, besok baru kalian balik lagi kesini biar om sama tante Nopi yang disini" saran om Adi
"ibu juga disini aja nemenin tante Nopi, kamu dan yang lain pulang ya nak kan besok sekolah." Alam, Raja dan semuanya pulang .
"Bintang biar gue yang anter" Alam menawarkan diri untuk mengantar Bintanng pulang
"ga usah Bintang biar sama gue" Raja ikut serta menawarkan tumpangan untuk Bintang
"biar adil Bintang naik mobil gue aja duduk dibelakang sama Pelangi, ayik Bi" Gema menarik Bintang naik ke mobilnya.

Cinta Raja antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang