16

7 1 0
                                    

Saat sudah pagi ternyata Bulan belum bangun dan Bintang yang sudah terlebih dahulu siap-siap membangunkan Bulan dengan menyiram percikan air di muka Bulan.

“simsalabim bangun Bulan ini siapa yang ngajak joging siapa yang bangun cepet” Bintang membangunkan bulan dengan percikan air.

“ehh iya-iya aku bangun jangan disiram dong basah tau” Bulan bangun dengan mata yang masih tertutup.

“cepetan Bulan aku tunggu kamu diluar” Bintang  keluar kamar dan turunn ke bawah.

Saat Bintang sedang melakukan pemanasan di depan rumahnya ia melihat seorang pria yang berlari karena dikejar anjing.

“haahah kenapa tuh cowok” Bintang coba melihat siapa cowok itu namun karena larinya terlalu kencang Bintang tidak bisa melihat dengan jelas siapa cowok tersebut.

“kamu kenapa Bi? seneng banget kayaknya” Bulan heran karena melihat Bintang yang ketawa lepas banget.

“itu tadi ada cowok dikejar anjing aduh kocak banget sih” Bintang terus mentertawakan cowok itu.

“siapa?” Bulan bingung.

“ga tau, udah ah ngapain ngomongin dia ga penting ayok kita joging entar aku telat sekolahnya” Bulan dan Bintang joging disekitar kompleks.

Saat selesai joging Bintang pamit pergi sekolah dengan terburu-buru
“Lan aku berangkat ya, bayyy” Bintang langsung pergi naik ojek.

“hati-hati” teriak Bulan.

“iya” jawab Bulan.

“ayok pak cepetan saya udah telat nih” Bintang meminta tukang ojek untuk negbut membawa motor.

Motor ojek yang membawa Bintang hamper saja menabrak motor Raja.

“ehh pak hati-hati dong temen saya itu” Bintang kesal.

“iya neng maaf, tadi saya kurang mengontrol gasnya” tukang ojek langsung pergi setelah Bintang membayar.

“Raja kamu ga papa kan” Bintang khawatir pada Raja.

“engga kok Bi, aku ga papa kamu masuk duluan ya aku mau markirin motor aku dulu” pinta Raja.

“duh gue ikut lomba ga ya tahun ini” Gema gelisah.

“tenang aja lo pasti bakal kepilih jadi perwakilan cerdas cermat Gem” Alam menggoda Gema.

“pengumuman akan bapak tempel di madding sekolah sekrang semuanya masuk ke kelas” pak Jodi meminta semuanya masuk kelas dan belajar seperti biasa.

Saat dikelas pak Jodi memberi tau semua kalau akan ada mahasiswa yang magang disekolah mereka.

“dia akan meneliti proses pembelajaran dan sikap-sikap kalian saat belajar dan seberapa kuat kalian bisa menangkap pelajaran yang disampaikan. Mahasiswa itu adalah anak saya” pak Jodi begitu bangga saat menyampaikan bahwa mahasiswa itu adalah anaknya.

Semuanya tertawa saat pak Jodi begitu bersemangat menceritakan tentang mahasiswa itu.

“paling mukanya ga beda jauh sama bapaknya” ejek Cahaya.

“anaknya ganteng ga pak” salah satu murid menanyakan hal itu kepada pak Jodi.

“ya pastilah kan dia mirip saya” pak Jodi begitu pede.

“kalau sama kayak pak Jodi berarti pas-pasan hahaah” candaan Gema yang membuat seisi kelas jadi ramai.

“udahlah suruh masuk aja pak” kata Meri.

Tidak lama datang seorang laki-laki yang memakai almamater dari kampus Bakti Indonesia yang masuk kekelas dengan membawa beberapa bingkisan.

Semuanya terdiam saat menatap pemuda itu

“hai semuanya perkenalkan nama saya Surya Jodian” pemuda itu memperkenalkan dirinya kepada murid-murid dikelas.

“Gila ganteng banget anak pak Jodi beda banget sama bapaknya.” lagi-lagi Pelangi yang terlebih dahulu terpesona dengan orang yang baru ia liat.

“mudah banget ya kamu bilang setiap cowok itu ganteng” Gema marah pada Pelangi.

“eh engga gitu sayang, kamu itu cowok paling ganteng sedunia” Pelangi menggoda Gema agar Gema tidak marah lagi padanya.

“kak Surya bawa apaan tuh” tanya salah satu murid dikelas.

“ini ada bingkisan buat kalian, ketua kelas bisa bantu saya memberikan bingkisan ini sama mereka” Surya meminta Raja untuk membantunya.

Bingkisan itu adalah gelang yang dimana terdapat kayu untuk diukir ditengahnya.

“besok gelang itu harus mempunyai tulisan dan untuk tema tulisannya adalah semesta terserah kalian mau nulis apa” Surya menjelaskan sedikit tentang hal yang akan dia teliti disekolah itu.

“Untuk penelitian pertama cukup sampai situ aja untuk selanjutnya saya akan menerangkannya jika penelitian yang ini sudah selesai”

Saat istirahat semua murid menuju ke madding sekolah untuk melihat siapa yang akan mewakili sekolah untuk perlombaan cerdas cermat.

“Al lo kan tinggi lo aja tuh yang ngeliat kita tunggu disini” perintah Raja.

Setelah Alam melihat pengumuman dimading Alam tertawa terbahak-bahak sampai ke tempat Bintang dan yang lain berkumpul.

“lo happy banget Al” Gema heran.

“tau lu, siapa yang kepilih? anak kelas sebelah ya?” Raja penasaran.

“aduuhh ngakak banget sih, kalian pasti ga percaya siapa yang mewakilin sekolah kita” Alam sedikit drama didepan teman-temannya.

“lo jangan bikin penasaran dong Al” Bintang semakin penasaran.

“yang mewakili sekolah kita Gema sama Meri” semua terkejut dengan perkataan Alam.

“lo jangan bercanda Al” Gema gemetar.

“gue serius Gem, lo liat  aja sendiri kalau ga percaya” Alam dengan serius menanggapi Gema.

“misi-misi kita mau liat juga dong” Cahaya and the geng mendekati madding, dan begitu terkejutnya mereka saat tau Meri terpilih mewakili sekolah bersama Gema untuk perlombaan cerdas cermat.

“akhirnyaaa perjuangan gue ga sia-sia, gue semalem itu ga tidur buat bisa ikut seleksi cerdas cermat dan dan sekarang gue kepilihhhh” Meri begitu senang melihat ia dan Gema yang akan mewakili sekolah.

“Meri beruntung banget sih bisa ikut lomba bareng Gema, la gue bareng Pelangi ga asik banget sih” Neta kesal karena dia sendiri yang ga dipasangin sama cowok diantara Cahaya sama Meri.

“perhatian semuanya untuk yang terpilih mewakili sekolah diharapkan latihan dengan serius dan latihannya tidak hanya di jam sekolah saja melainkan di luar jam sekolah juga bisa” pengumuman dari kepala sekolah.

“Alam, nanti kita latihan di aula sekolah ya pulang sekolah” Cahaya memberi tau Alam.

“kita latihannya mulai hari ini Ay” Alam terkejut.

“iya kan perlombaan kita paling sulit dibanding yang lain” Cahaya memberi pengertian ke Alam.

“kalau nanti gue latihan yang nganterin Bintang pulang siapa” Alam bingung.

“ga papa kok Al, aku naik ojek aja” jawab Bintang.

Raja yang mendegar itu langsung berniat untuk mengajak Bintang pulang bersamanya. Saat bel pulang sekolah semuanya berkumpul kecuali Gema dan Alam.

“Bi kamu pulang bareng aku aja ya” Raja mengajak Bintang.

“ga usah Ja, nanti kalau ada Bulan dirumah aku kan aga enak” Bintang menolak ajakan Raja.

“Bintang biar pulang bareng gue aja, yuk Bi” Pelangi merangkul Bintang.

“iya aku bareng Pelangi aja” Bintang merangkul balik Pelangi.

Pelangi dan Bintang pulang naik angkot sementara Raja mengikuti mereka dari belakang.

“sebenernya gue pengen banget diboncengin lagi sama Raja, tapi gue ga bisa karena takut Bulan salah paham” keluh Bintang dalam hati

Cinta Raja antara Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang