Reuni

3.3K 370 7
                                    

























Malam hari Jeno sampai dirumah, dirinya langsung kembali ke Korea setelah perdebatannya dengan sang kakak.

Suasana rumahnya telah gelap, mungkin penghuni rumahnya telah terlelap. Jeno melangkahkan kakinya menuju kamar Hana, membuka knop pintunya secara perlahan lalu mendorong pintu berwarna putih itu.

Ternyata benar, mereka berdua telah terlelap dengan Hana yang memeluk tubuh Nathan.

Jeno mendekat pada ranjang Hana dan sedikit membungkuk untuk mencium sang anak. Setelah itu ia meyelipkan tanganya pada punggung dan kaki Hana.

Ia meggendong Hana ala bridal style dan dibawanya keluar kamar. "Hah" sungguh Hana terkejut degan pergerakan tiba-tiba itu, bahkan tak sadar ia mengalungkan tangannya pada leher Jeno.

"ssttt" Jeno berusaha agar gadis itu kembali tertidur. Ia membawa Hana pada sofa dengan gadis itu yang berada diatas badannya. Jeno memeluknya dengan posesif.

"Jeno ihh" rancau Hana lirih. Hana ingin bangkit melepaskan dirinya namun ditahan sama Jeno.

"Maaf" ucap Jeno "Maaf bikin kamu susah selama ini"

"Ngomong apa sih?"

"Maaf selama ini aku egois sama diri aku sendiri, ga pernah ngertiin kamu"

"Ihh jangan nangis" Hana dibuat bingung sekarang karena tiba-tiba Jeno yang meneteskan air matanya.

Sekarang Jeno sudah tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya terhadap Hana. Mencari pelampiasan agar menghilangkan rasa itu malah berujung dirinya yang semakin terjebak pada pesona Hana yang setiap hari hidup dengannya.

"Aku mau memulai hidup bareng sama kamu"

"Jangan ngaco Jeno, mau dikemanain pacar kamu"

Jeno menggeleng "Nanti aku putusin"

Seenaknya dirinya mempermainkan perempuan lain, sungguh egois. Hana masih berusaha melepaskan diri dari Jeno.

"Ga boleh kamu kayak gitu Jeno, dia juga punya perasaan"

"Aku gamau kehilangan kamu Hana, aku gamau kamu nikah sama orang lain"

Deg

Kini Hana yang dibuat mematung, lantas dirinya harus bagaimana?

"Trus aku harus nikah sama siapa Jeno? Aku juga pengen hidup bahagia, kamu jangan egois!" Air mata Hana juga sudah tak terelakan, perlahan membanjiri pipinya.

"Sama aku Hana! Kamu cuma boleh nikah sama aku, bukan yang lain"

🎈

Hana mulai menerjabkan matanya saat suara burung yang tengah bersautan terdengar. Dirinya terbangun dan masih dalam dekapan Jeno, semalam mereka berdua sama-sama tertidur akibat kelelahan menangis.

Ia melepaskan lengan Jeno yang melingkar dipinggangnya dan beranjak dari sofa dengan sepelan mungkin.

"Mama" terdengar suara Nathan yang memanggilnya dari dalam kamar. Segera dirinya beralih masuk kedalam kamar dan menemui sang anak.

Hana duduk dipinggir ranjang lalu memangku sang anak, ia kecupi terus pipi gembul Nathan.

"Mandi? habis ini ikut mama" Nathan mengangguk dengan mata yang masih terpejam.

Hana menggendong sang anak lalu berjalan menuju kamar mandi dan tak lupa membawa mainan Nathan untuk teman bermainnya waktu mandi.

Jeno membuka matanya lalu meregangkan tubuhnya. Matanya semakin terbuka saat tidak menemukan Hana diatas badannya.

✔ Papa Mama | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang