Lee

2.4K 275 75
                                    











Sambil vote ya guys













"Aargghhh"

Jeno membanting semua barang yang ada diatas meja kerjanya, pasalnya sejak satu bulan terakhir ini ia terus mendapatkan e-mail dari pengadilan soal gugatan cerai dari Hana.

Karena Jeno yang tak pernah berada dirumah jadinya surat pemanggilan dikirimkan lewat e-mail. Hal ini membuat perceraian mereka jadi terhambat karena Jeno yang terus-terusan tak mau menanda-tangani surat itu.

Brak

Pintu ruangan Jeno terbanting dengan kuat dan datanglah Taeyong dengan tatapan tajamnnya. Ia menarik keatas kerah baju adiknya itu. "Berulah lagi kamu hah!"

Setelah Taeyong yang masuk, dibelakangnya ada sang papa dan juga Jaehyun. Bahkan tuan Lee rela terbang dari LA karena ulah anak bungsunya itu.

"Punya nyali seberapa kamu!"

Jaehyun menarik bahu Jeno yang membuat ia terlepas dari cengkraman kakaknya, setelah Jeno menghadap kedirinya satu bogeman diterima Jeno dari Jaehyun.

"Kakak ga akan biarin kamu nyakitin adek kakak lagi ya!"

"Berdiri Lee Jeno" ucap tuan Lee dengan nada dinginnya.

Jeno berdiri seraya memegangi pipinya yang habis terkena pukulan dari Jaehyun. "Kamu udah bosen jadi keluarga Lee?"

"Papa ga pernah ngajarin kamu nyakitin perempuan"

Jeno semakin menunduk tak berani menatap tatapan tajam dari papanya. "Apa alasan kamu?"

"Hana main belakang sama kamu? Pukul kakak kalau dia main belakang" sarkas Taeyong.

Jeno menghembuskan nafasnya kasar. "Kenapa disini pada mojokin Jeno?!"

"Sekarang Hana sama Renjun kan? Apa bedanya dia sama Jeno sekarang? Bisa aja anak yang dia kandung itu anak Renjun"

Bugh

Bugh

Bugh

"HANA GA SEMURAH JALANG YANG KAMU PAKAI JENO!" emosi Jaehyun telah meluap sekarang.

Taeyong menarik tubuh Jaehyun agar menjauh dari atas badan Jeno. Pakaian mereka berdua udah berantakan sekarang.

Tuan Lee membalikkan laptop yang sedari tadi berada didepannya. "Lihat sini Jeno"

Mata Jeno membelalak kala melihat sesuatu dari layar laptop itu. "Mereka jalang kamu kan?"

Pada layar itu menampilkan gambar yang tersambung dengan kamera disana, sekarang gambar itu tak lagi mezoom tiga wanita melainkan tempat dibelakangnya.

"Pa gudang Jeno" protesnya kala melihat ketiga wanita itu yang terikat pada kursi dan ditempatkan tepat didepan pintu gudang milik perusahaan Jeno.

Tuan Lee menepuk tangannya dua kali.

Boom

Seperkian detik gudang itu telah meledak dan terbakar hebat yang membuat tubuh ketiga wanita itu langsung ikut terpental yang membuat bagian tubuhnya tercecer.

"Papa juga bisa bikin kamu kayak gitu"

"Jangan lupakan mata-mata yang terus mengikuti kemanapun kamu pergi Lee Jeno"

Taeyong tak pernah memberhentikan pekerja yang ia tugaskan untuk memeta-matai semua pergerakan adiknya itu. Taeyong udah ngga percaya sama Jeno setelah ia berhasil membuat Hana hamil pertama kali itu.

"Hana Nathan" rintihnya.

"Terlambat Jeno, Nathan udah dapat ayah barunya"

🎈

Jeno masuk kedalam rumahnya setelah satu bulan lebih ia tinggalkan, kosong dan sepi itulah keadannnya sekarang. Jika dilihat sekarang penampilan Jeno udah berantakan banget, dengan banyak lebam dan luka diwajahnya.

Kalau Hana lihat mungkin Hana udah buru-buru ngobatin luka Jeno, seperti awal dulu waktu Jeno digebukin diarea rumah sakit.

Langkah Jeno berhenti didepan sebuah kamar, ia membuka dengan perlahan kamar itu. Pengap, hal pertama yang ia rasakan saat membuka kamar, wajar saja karena udah satu bulan tak ditempati.

Jeno melihat sekeliling kamar itu, ranjang yang udah tertata rapi, mainan yang ia taruh diatas lemari, semua keperluan yang dulu ia siapkan bareng Hana untuk buah hatinya kelak.

Jeno merosot kebawah tat kala dadanya terasa sesak, air matanya juga sudah tak terelakan. Ia memukul-mukul sendiri dadanya sambil terus tersendu.

"Kamu dimana?" rancaunya.

"Pulang Nathan, papa kangen"

"Maafin aku"

Taeyong yang melihat dibelakang sana menghembuskan nafas beratnya. Walaupun Taeyong tengah marah dengan adiknya ini, ia ngga mungkin ngebiarin Jeno untuk pulang sendiri, apalagi dirumah sendirian.

Taeyong masuk kedalam kamar anak Jeno, ia merengkuh tubuh itu untuk diajaknya berdiri.

"Jeno ga becus jadi suami kak"

"Hmm baru sadar kamu?"

"Jeno ga berniat kak selingkuhin Hana, ga ada sekalipun niat Jeno nyakitin dia kak"

Mata Teyong melotot tak percaya, apa maksudnya tak berniat selingkuh tapi meniduri wanita lain.

"Alasan apa lagi yang mau kamu buat hah?" rasanya emosi Taeyong kembali memuncak.

"Jeno.. Jeno cuma gamau aja nyakitin dia yang lagi hamil buat nurutin Jeno. Niat Jeno cuma sekali aja tapi dia terus ngegoda Jeno"

Bugh

"Apa susahnya nyolo Jeno! Jangan terus-terusan nurutin nafsu kamu! Kamu bukan remaja lagi Jeno!"

Jeno sampai mundur beberapa langkah karena bogeman diperut dari Taeyong. "Tolong bawa mereka pulang kak"

"Ga" jawab Taeyong langsung. "Renjun udah lebih baik ngambil peran kamu"




TBC









✔ Papa Mama | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang